Breaking News:

Ribuan Korban Tewas, Harga Minyak Dunia Juga Melonjak Naik, Imbas Gempuran Perang Israel di Gaza

Perang Hamas dan Israel yang sudah berlangsung lebih dari sepekan ini membuat harga minyak mentah merangkak naik.

Editor: Sinta Manila
AFP
Foto tak bertanggal ini memperlihatkan Abu Obeida, juru bicara sayap bersenjata Hamas Brigade Ezzedine Al-Qassam, mengadakan konferensi pers di Kota Gaza. dan Ilustrasi Minyak mentah 

Meningkatnya eskalasi perang Israel-Hamas sejauh ini tidak secara langsung memengaruhi pasokan minyak.

Namun banyak yang khawatir akan terganggunya ekspor dari produsen minyak mentah utama dan pendukung Hamas, Iran serta negara-negara lain.

“Ini masih sangat sulit bahkan bagi para pengamat regional yang paling berpengetahuan untuk membuat keputusan mengenai arah krisis saat ini,

karena garis merah yang dapat membawa lebih banyak pemain ke medan perang sebagian besar masih tidak dapat dipahami,” ujar Helima Croft, analis RBC Capital.

Analis Goldman Sachs masih tetap mempertahankan perkiraan harga minyak mentah Brent untuk kuartal I (Januari-Maret) 2024 sebesar 95 dolar per barel.

Analis tersebut memperingatkan ekspor minyak yang lebih rendah dari Iran dapat menyebabkan harga dasar naik sebesar 5 persen.

Israel tuduh Hamas menggunakan rumah sakit sebagai perisai infrastruktur militer.

Pejabat Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Palestina, Ezzat El-Reshiq, membantah tuduhan Israel yang mengatakan Hamas menggunakan rumah sakit Al Shifa sebagai perisai infrastruktur militer bawah tanahnya.

"Klaim Zionis tersebut tidak memiliki dasar kebenaran," katanya, Jumat (27/10/2023).

AFP/MOHAMMED ABED
Foto tak bertanggal ini memperlihatkan Abu Obeida, juru bicara sayap bersenjata Hamas Brigade Ezzedine Al-Qassam, mengadakan konferensi pers di Kota Gaza. -- Hamas membantah tuduhan Israel soal markas bawah tanah Hamas di kompleks Rumah Sakit Al Shifa yang terbesar di Gaza.
 Foto tak bertanggal ini memperlihatkan Abu Obeida, juru bicara sayap bersenjata Hamas Brigade Ezzedine Al-Qassam, mengadakan konferensi pers di Kota Gaza. -- Hamas membantah tuduhan Israel soal markas bawah tanah Hamas di kompleks Rumah Sakit Al Shifa yang terbesar di Gaza. (AFP MOHAMEED ABED)

Menurut anggota Hamas tersebut, klaim Israel soal markas bawah tanah itu dapat menjadi alasan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk mengebom rumah sakit itu.

"Klaim itu adalah upaya untuk membuka jalan demi menargetkan rumah sakit yang menampung ribuan orang terluka dan menampung lebih dari 40.000 pengungsi," kata Ezzat El-Reshiq memperingatkan.

Sebelumnya, Juru bicara Israel, Daniel Hagari, mengatakan Hamas mengubah rumah sakit itu menjadi pusat komando, kendali dan tempat persembunyian komandan Hamas.

Daniel Hagari juga menuduh Hamas menyimpan bahan bakar untuk operasi militer di dalam rumah sakit di Gaza, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: AKHIRNYA Israel Mulai Serangan Darat Besar-besaran ke Gaza, Buldozer Ratakan Tanah, Ledakan Beruntun

Terletak di Kota Gaza, rumah sakit Al-Shifa mencakup tiga rumah sakit khusus yaitu Rumah Sakit Bedah, Rumah Sakit Penyakit Dalam, dan Rumah Sakit Obstetri dan Ginekologi.

Bantahan dari Hamas terjadi ketika Israel meningkatkan pemboman terhadap Gaza, memperluas serangan udara dan tembakan artileri yang melumpuhkan layanan telepon dan internet di seluruh wilayah Palestina.

Daniel Hagari mengatakan IDF siap memperluas operasi darat di Gaza.

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
minyakperangIsraelHamasTimur Tengah
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved