Ribuan Korban Tewas, Harga Minyak Dunia Juga Melonjak Naik, Imbas Gempuran Perang Israel di Gaza
Perang Hamas dan Israel yang sudah berlangsung lebih dari sepekan ini membuat harga minyak mentah merangkak naik.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Israel semakin membabi buta menyerang, selain semakin banyaknya korban yang jatuh kini dunia akan semakin merasakan imbasnya.
Perang Hamas dan Israel yang sudah berlangsung lebih dari sepekan ini membuat harga minyak mentah merangkak naik.
Banyak yang berharap genjatan senjata segera dilakukan, akan tetapi menurut para pengamat hal itu masih belum terlihat dekat.
Baca juga: Dibantah KERAS! Tuduhan Israel pada Hamas Pakai Rumah Sakit sebagai Tempat Penyimpanan Bahan Militer
Harga minyak mentah naik sekitar 3 persen ke level tertinggi pada Jumat (27/10/2023) kemarin.
Hal ini seiring meningkatnya eskalasi perang Israel-Hamas di Gaza yang dikhawatirkan mengganggu pasokan minyak dunia.

Dilansir dari Reuters, harga minyak mentah jenis Brent berjangka naik 2,55 dolar AS atau 2,9 persen, menjadi 90,48 dolar AS per barel.
Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,33 dolar AS atau 2,8 persen, menjadi 85,54 dolar AS per barel.
"Kita bergantung pada berita utama berikutnya dan saya pikir itulah yang kita lihat saat ini dengan perubahan harga," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group.
"Anda ingin memperdagangkan fundamentalnya, tetapi sebenarnya tidak bisa karena Anda harus lebih khawatir tentang apa yang akan terjadi di Timur Tengah," ujarnya.
Baca juga: DETIK-DETIK Kecelakaan Maut di Bengkalis, Truk Tangki Minyak Tabrak Ambulans, Ringsek: Pasien Tewas
Israel sendiri terus membombardir Gaza.
Bom-bom yang ditembakkan jet tempur Israel mnghantam bangunan-bangunan sipil di hampir seluruh Gaza termasuk di kawasan dekat Rumah Sakit Indonesia.
Bombardir Israel membuat Gaza lumpuh. Jaringan listrik hingga internet mengalami black out.
Organisasi amal berbasis di Inggris, Oxfam, menuding Pemerintah Israel menggunakan kelaparan sebagai "senjata perang" selama operasi militer yang mereka sebut sebagai pembersihan etnis di Jalur Gaza.

Oxfam meminta Tel Aviv untuk memfasilitasi bantuan asing ke wilayah Gaza, kantong wilayah yang terkepung total.
"Hal itu mengingat pemerintah Israel telah memutus aliran listrik, pasokan medis, makanan, dan air yang memasuki Jalur Gaza, sebagai “hukuman kolektif,” tulis pernyataan lembaga tersebut, Kamis (26/10/2023).
Sumber: Tribunnews.com
Sosok Bishnu Prasad Paudel, Wakil PM Nepal Dihajar Massa saat Demo hingga Jatuh, Bajunya Dilucuti |
![]() |
---|
Charlie Kirk Pendukung Setia Donald Trump Tewas Ditembak saat Acara Debat di Utah, Pelaku Ditangkap |
![]() |
---|
Sri Mulyani Lebih Beruntung? Nasib Menkeu Nepal Tragis di Tangan Pendemo, Dikeroyok Habis-habisan |
![]() |
---|
Fakta Demo di Nepal: Pemicu Protes, Pemblokiran Media Sosial, Presiden dan Perdana Menteri Mundur |
![]() |
---|
Sosok Khadga Prasad Sharma Oli, Tiga Kali Jadi PM Nepal, Mundur Usai Didemo Rakyat hingga 19 Tewas |
![]() |
---|