Israel Makin TAK MANUSIAWI, 2 Rumah Sakit di Gaza Dihantam Artileri, Tempat 64 Ribu Warga Berlindung
Dua rumah sakit yaitu RS Shifa dan RS Al-Quds di Gaza dilaporkan dihantam artileri invader Israel, terjadi pada Senin (30/10/2023) pagi.
Editor: Sinta Manila
Israel menuduh Hamas menempatkan pusat komando dan infrastruktur militer lainnya di rumah sakit Gaza, namun hal ini dibantah oleh kelompok tersebut.
Pejabat Palestina mengatakan sekitar 50.000 orang juga berlindung di Rumah Sakit Shifa, dan menambahkan bahwa mereka khawatir dengan ancaman Israel yang terus berlanjut terhadap fasilitas tersebut.
Israel telah memperketat blokade dan membombardir Gaza sejak kelompok bersenjata Hamas menyerbu melintasi perbatasan ke Israel pada 7 Oktober.
Pihak berwenang Israel mengatakan para militan membunuh sekitar 1.400 orang dan menyandera sedikitnya 239 orang.
Jeda Kemanusiaan
Peningkatan serangan yang dilakukan Israel bertepatan dengan meningkatnya kecaman internasional atas “jeda kemanusiaan” untuk mengizinkan bantuan masuk.
Perundingan yang dimediasi Qatar antara Israel dan Hamas berlanjut pada hari Minggu, sebuah sumber yang menjelaskan tentang perundingan tersebut mengatakan kepada Reuters, dan termasuk diskusi tentang kemungkinan pembebasan sandera.
Hamas menginginkan jeda kemanusiaan selama lima hari dalam operasi Israel untuk memungkinkan bantuan dan bahan bakar masuk ke Jalur Gaza yang terkepung sebagai imbalan atas pembebasan semua sandera sipil yang ditahan oleh militan, kata sumber tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Lebih dari separuh sandera yang ditahan oleh Hamas memiliki paspor asing dari 25 negara, termasuk 54 warga negara Thailand, menurut pemerintah Israel.
Pada hari Senin, Dewan Keamanan PBB akan diberi pengarahan mengenai situasi kemanusiaan di Gaza.

Badan beranggotakan 15 negara tersebut telah gagal melakukan pemungutan suara sebanyak empat kali dalam dua minggu terakhir mengenai rancangan resolusi yang bertujuan untuk mengambil tindakan terhadap perang tersebut, namun Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara memberikan suara mayoritas pada hari Jumat untuk menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.
Presiden AS Joe Biden pada Minggu mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyerukan perlindungan warga sipil di Gaza dan “segera dan secara signifikan meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan” ke wilayah pesisir yang terkepung, kata Gedung Putih.
Biden dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berkomitmen untuk mempercepat aliran bantuan secara signifikan ke Gaza mulai Minggu, Gedung Putih menyatakan secara terpisah.
Kolonel Elad Goren dari COGAT, lembaga Kementerian Pertahanan Israel yang berkoordinasi dengan Palestina, mengatakan Israel akan mengizinkan peningkatan besar bantuan ke Gaza dalam beberapa hari mendatang dan warga sipil Palestina harus menuju ke “zona kemanusiaan” di selatan wilayah kecil tersebut.
Otoritas medis di Jalur Gaza, yang memiliki populasi 2,3 juta orang, mengatakan pada hari Minggu bahwa 8.005 orang – termasuk 3.324 anak di bawah umur – telah terbunuh.
Artikel diolah dari Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Sosok Khadga Prasad Sharma Oli, Tiga Kali Jadi PM Nepal, Mundur Usai Didemo Rakyat hingga 19 Tewas |
![]() |
---|
Demo Berdarah di Nepal, 22 Orang Jadi Korban Jiwa, Istri Perdana Menteri Tewas Rumah Dibakar Massa |
![]() |
---|
Sebelum Diisukan Meninggal, Rumah Kareena Kapoor Sempat Dirampok, Intip Hunian Mewahnya Capai Rp104M |
![]() |
---|
Sosok Giorgio Armani Desainer Tenar Meninggal di Usia 91 Tahun, Dulunya Jadi Pembersih Jendela Toko |
![]() |
---|
Sosok Travis Kelce, Lamar Taylor Swift Pakai Cincin Berlian Rp9 M, Atlet Football, Kekayaan Rp 1,4 T |
![]() |
---|