Pilpres 2024
Cuma Capres, Mengapa Cawapres Gibran, Mahfud & Cak Imin Tidak Diundang Makan Siang Presiden Jokowi?
Presiden Jokowi hanya mengundang calon presiden (capres) saat makan siang, mengapa cawapres tidak ikut diundang?
Editor: Delta Lidina
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang calon presiden (capres) Prabowo, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk makan siang.
Undangan makan siang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Namun hanya capres yang diundang presiden, tanpa cawapres masing-masing.
Lantas, apa alasannya dan apakah cawapres akan mendapatkan kesempatan yang sama?
Saat disinggung mengenai hal tersebut, Prabowo, Ganjar, dan Anies memberikan jawaban berbeda.
Sambil bercanda, Prabowo mengatakan meja makan siang terlalu kecil jika harus mengundang ketiga cawapres.
"Mejanya kecil," sahut Prabowo disambut tawa Ganjar saat menjawab pertanyaan awak media di Istana Negara, Senin, dikutip dari YouTube KompasTV.

"Mejanya kecil ya," ujar Ganjar mengulangi.
Sementara itu, Anies mengatakan cawapresnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, masih memiliki agenda di Malang.
"Gus Imin sedang berada di Malang. Di luar Jakarta," kata Anies.
Di kesempatan yang sama, Ganjar mengungkapkan ketiga cawapres akan memiliki agenda tersendiri dengan Wakil Presiden, Maruf Amin.
Baca juga: Menu Makan Siang Jamuan Presiden Jokowi dengan 3 Bakal Capres, Ganjar: Pak Prabowo Nggak Makan Nasi?
Meski demikian, Ganjar mengaku tak tahu kapan pertemuan antara cawapres dan Wapres digelar.
"Kalau nggak salah, besok akan ada undangan cawapres akan bertemu dengan Wapres."
"Nggak tahu (kapan), biar diatur. Kemarin saya coba komunikasi," tutur Ganjar.
Diketahui, dalam kesempatan tersebut, Prabowo, Ganjar, dan Anies kompak mengenakan batik.
Ganjar mengaku ia dan Prabowo serta Anies sebelumnya tak berkomunikasi akan mengenakan pakaian apa saat diundang Jokowi.
Menurut Ganjar, kekompakannya dengan Prabowo dan Anies mengenakan batik sebagai bentuk kecintaan terhadap produk Indonesia.
"Kebetulan (pakai batik). Nggak janjian kita. Artinya kita Indonesia yang cinta produk Indonesia," pungkas Ganjar.
Pengamat: Canggung Jika Ada Gibran

Terkait tidak diundangnya cawapres saat ketiga capres makan siang bersama Presiden Jokowi di Istana Negara, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memberikan tanggapan.
Menurut Burhanuddin, akan ada kecanggungan apabila cawapres turut diundang makan bersama.
Pasalnya, akan ada cawapres Prabowo Subianto yang juga putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, jika ketiga cawapres diundang.
Karena itu, Burhanuddin menilai alasan tersebut bisa jadi mengapa Istana hanya mengundang capres tanpa cawapres masing-masing.
Baca juga: FX Rudy Ingatkan Gibran Soal Etika, Minta Segera Serahkan Kartu Anggota PDI-P, Perkara Main Dua Kaki
"Ada semacam kecanggungan kalau cawapres juga diundang, berarti ada Mas Gibran di antara daftar undangan cawapres."
"Nah itu, mungkin yang membuat pihak Istana lebih memprioritaskan untuk mengundang calon presiden saja terlebih dahulu," urai Burhanuddin, Senin.
Lebih lanjut, Burhanuddin menduga, tujuan Jokowi mengundang tiga capres karena ingin menunjukkan kepada publik bahwa sang presiden berusaha menjaga komitmen untuk bersikap netral pada Pilpres 2024 mendatang.
Pasalnya, saat ini Jokowi dan keluarga diterpa isu dinasti politik usai Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan mahasiswa Solo, Almas Tsaqibbiru, mengenai batas usia minimal capres-cawapres.
Seperti diketahui, gugatan Almas tersebut meminta seseorang di bawah usia 40 tahun diperbolehkan maju Pilpres, selama memiliki pengalaman sebagai kepala daerah atau pejabat publik yang jabatannya dipilih lewat pemilihan umum.
Usai MK mengabulkan gugatan Almas itu, Gibran yang memenuhi syarat lantas diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Putusan MK tersebut lantas dianggap untuk memuluskan langkah Gibran maju dalam Pilpres 2024.
Sebagai informasi, Ketua MK saat ini adalah Anwar Usman yang merupakan adik ipar Jokowi atau pamab Gibran.
Jokowi dan keluarga kemudian dinilai telah memanfaatkan hubungan kekerabatan untuk melanggengkan kekuasaan.
"Nah, kalau misalnya ada Mas Gibran kan sebagian orang mungkin tak bisa menerima statement itu karena Mas Gibran putra beliau."
"Tiba-tiba hadir dalam acara yang berkaitan dengan komitmen netralitas Presiden Jokowi dan pemerintahannya," terang Burhanuddin.
"Jadi memang secara politis lebih baik memang para capres dulu saja yang diundang karena nanti takut jadi noise (bising) kalau Mas Gibran ikutan hadir dalam acara ini," pungkas dia.
Isi Percakapan Jokowi dengan Prabowo, Ganjar, dan Anies
Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, membeberkan percakapan dirinya bersama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Jokowi saat makan siang bersama di Istana Negara.
Menurut Anies, makan siang bersama diisi membahas hal-hal yang ringan, termasuk Pilpres 2024.
Anies mengatakan, ia menitipkan pesan dari orang-orang yang peduli pada Jokowi.
Pesan itu, ujar Anies, berisi permintaan supaya Jokowi dan aparat negara bersikap netral dalam Pilpres 2024.

"Tadi kita ngobrol santai, banyak hal yang dibahas, banyak hal yang didiskusikan, tapi semuanya sifatnya ringan-ringan."
"Hanya kami tadi sampaikan kepada beliau, bahwa kami sering bertemu dengan banyak orang-orang yang sayang pada Pak Presiden," kata Anies.
"Dan mereka yang sayang ini berpesan untuk Bapak Presiden bisa menjaga netralitas dan menegaskan kepada seluruh aparat untuk menjaga netralitas di dalam Pilpres, Pemilu," sambung dia.
Lebih lanjut, Anies menyebut Jokowi sudah melaksanakan pesan-pesan tersebut.
Jokowi telah mengimbau aparat negara, termasuk pejabat daerah dan anggota TNI/Polri, untuk bersikap netral.
"Dan tadi beliau sampaikan, beliau memang mengumpulkan pejabat, gubernur, bupati, bahkan akan mengumpulkan TNI/polisi, dan semua aparat-aparat, untuk netral."
Baca juga: KESEDIHAN Ganjar Pranowo Saat Tahu Presiden Jokowi Beda Pilihan dengan PDIP di Pilpres 2024
"Dan itu adalah pesan penting yang bisa membuat Pilpres kita berjalan aman, damai," tandas dia.
Di kesempatan yang sama, Ganjar juga turut berharap Jokowi bisa menjaga demokrasi di Indonesia.
Ia pun mengajak publik untuk sama-sama menjaga Pemilu agar berjalan damai.
"Beliau (Jokowi) orang baik, insya allah juga mendukung sistem demokrasi dengan baik."
"Yuk kita jaga bersama-sama Pemilu ini damai, aparaturnya betul-betul imparsial, semua bisa berjalan dengan fair, dan kita bisa saling menjaga," tutur dia.
Sementara itu, Prabowo membeberkan suasana makan siang antara dirinya, Ganjar, Anies, dan Jokowi, terasa sangat akrab.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Jokowi karena telah mengundang dirinya beserta Ganjar dan Anies untuk makan bersama.
"Kita juga dalam suasana yang akrab, tadi kami ucapkan terima kasih (sudah) diundang."
"Kalau nggak diundang, kita jarang bisa kumpul," kata Prabowo.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Muhammad Deni)
Diolah dari artikel Tribunnews
Sumber: Tribunnews.com
25 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Siap Dilantik, Simak Daftar Nama Tokoh yang Hadir di Hambalang |
![]() |
---|
Efek Prabowo-Gibran, Pemimpin Dunia Berbondong-bondong Hadiri Pelantikan Presiden Baru, Siapa Saja? |
![]() |
---|
Reaksi Tak Terduga Megawati soal PPP Gagal Lolos Parlemen, Terang-terangan Sebut Sedih Sekali |
![]() |
---|
Bukan Bansos, Prabowo Terang-terangan Akui Kemenangan di Pilpres 2024 Karena Adanya Efek Ini |
![]() |
---|
Gugatan PDIP ke PTUN Bisa Jadi Ganjalan Pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober?MPR Beri Kepastian |
![]() |
---|