Breaking News:

Pilpres 2024

BEREDAR Isu Penjegalan Gibran Rakabuming Sebagai Cawapres Prabowo, Pihak Ganjar Ikut Buka Suara

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Habiburokhman sebut operasi penjegalan cawapres Gibran adalah hoaks.

Editor: Delta Lidina
Instagram Partai Gelora | Instagram Gibran
Gerindra sebut ada operasi upaya penjegalan Gibran Rakabuming sebagai cawapres, diyakini cuma hoaks. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beredar adanya isu operasi rahasia dalam upaya mejegal Gibran Rakabuming sebagai cawapres.

Kabar ini jelas meresahkan dan seolah ingin menghalangi Gibran sebagai calon wakil presidennya Prabowo pada Pilpres 2024.

Sebelumnya, kabar itu didapat Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Habiburokhman.

Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim menilai isu operasi rahasia untuk menggagalkan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto adalah hoaks.

"Hoaks alias berita bohong yang tidak masuk di akal sehat," kata Chico kepada wartawan, Sabtu (4/11/2023).

Chico mengatakan operasi rahasia untuk menjegal Gibran tak mungkin dilakukan.

Sebab, Gibran adalah putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Di mana objek operasi yang dimaksud adalah putra sulung Presiden RI, yang punya kekuasaan atas semua aparat negara termasuk intelijen," ujarnya.

Dia berpendapat pernyataan Habiburokhman sebagai upaya untuk memutarbalikkan fakta mengenai persepsi publik terhadap pemerintah.

"Statement petinggi Gerindra adalah upaya basi untuk memutarbalikkan fakta tentang persepsi yang santer beredar di masyarakat bahwa kekuasaan dalam hal ini aparat negara yang akan memihak pada calon yang diusung Gerindra," ujar Chico.

Baca juga: Posisi SBY di Antara 3 Capres, Demokrat Tegaskan Dukungan Mengalir untuk Prabowo-Gibran di Jatim

Sebelumnya, Habiburokhman mengaku mendapat informasi adanya upaya penjegalan terhadap Gibran.

"Saya memang mendapat informasi, ada teman-teman yang mengingatkan sepertinya ada operasi rahasia yang intinya menggagalkan Mas Gibran hanya untuk jadi cawapresnya Pak Prabowo," kata Habiburokhman, Jumat (3/11/2023).

Dia menjelaskan dugaan itu muncul setelah ada anggota DPR fraksi PDIP, Masinton Pasaribu mengusulkan hak angket kepada MK.

"Ada isu soal hak angket, apa disebut soal MKMK, padahal udah jelas kalau hak angket itu tidak bisa diajukan kepada keputusan MK karena MK itu independen sebagai lembaga yudikatif, sebagaimana diatur di konstitusi kita," ucap Habiburokhman.

Selain itu, kata dia, ada yang menggiring opini bahwa putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) tentang laporan dugaan pelanggaran etik hakim MK bisa membatalkan putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023.

"Begitu juga soal putusan MKMK, ada yang menggiring putusan MKMK bisa membatalkan putusan MK. Padahal UUD kita itu mengatur bahwa putusan MK bersifat final dan putusan MK adalah pengadilan tingkat pertama dan terakhir," katanya.

Calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.
Calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka. (Facebook Prabowo Subianto)

Dugaan Toxic Relationship di Sekitar Jokowi

Munculnya nama Gibran Rakabuming yang maju sebagai calon wakil presiden masih membuat perdebatan.

Gibran mendampingi calon presiden Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Sejumlah politikus dan ahli politik turut memberikan pandangannya terkait posisi anak sulung Presiden Jokowi ini.

Psikolog Hanna Rahmi mengatakan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggambarkan adanya toxic relationship di dalam pemerintahan.

Hal ini merespons pernyataan politikus PDIP, Aria Bima yang menduga toxic relationship di Pemerintahan Presiden Jokowi.

Hanna mengatakan toxic relationship pada dasarnya adalah kegiatan untuk saling mempengaruhi.

Menurutnya, dalam dunia politik, sebutan toxic relationship lebih berkaitan pada proses di mana kekuasaan diambil dan digunakan dalam masyarakat.

Hanna menilai keputusan Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres adalah tindakan yang memaksakan situasi.

Baca juga: Akhirnya Wapres Maruf Amin Undang 3 Cawapres Gibran, Mahfud, Cak Imin Makan Siang, Bakal Bahas Apa?

“Kondisi kerja yang toxic mendorong Jokowi untuk bertanggung jawab atas keadaan tersebut,” kata Hanna kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).

Dia menjelaskan toksisitas di lingkungan kerja biasanya merujuk pada situasi di mana emosional seseorang terpengaruh secara negatif oleh faktor-faktor tertentu.

Hanna menyebut toxic relationship dalam sebuah organisasi bisa dilihat dari bagaimana penyalahgunaan kekuasaan melalui orang-orang yang dekat dengan pemimpinnya.

“Kekuasaan dapat memengaruhi cara seseorang berperilaku dan mengambil keputusan. Orang yang memiliki kekuasaan sering mengambil keputusan yang menguntungkan posisi mereka,” imbuhnya.

Sebelumnya, Politikus PDIP Aria Bima mengungkapkan adanya dugaan toxic relationship di lingkaran pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan KH. Ma'ruf Amin.

Aria menduga bahwa adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi saat ini.

Aria Bima komentari Gibran
Aria Bima komentari Gibran yang maju Pilpres 2024

"Toxic relationship, keterpengaruhan orang di sekitar Pak Jokowi yang mana ada kecendrungan toxic relationship ini juga mulai masuk, orang orde baru misalnya ada Pak Prabowo yang menginginkan Mas Gibran untuk menjadi wakilnya," kata Aria Bima saat ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud di Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Lebih lanjut, Aria Bima menilai bahwa proses Gibran menjadi cawapres pendamping Prabowo dipersepsikan publik dengan memanfaatkan instrumen negara.

Di mana, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) persyaratan capres-cawapres soal batas usia yang dinilai menabrak konstitusi.

Baca juga: Gibran Dituding Sengaja Nunggu Dipecat PDIP Demi Politik Terzalimi, Benarkah? Ini Kata Putra Jokowi

"Saya sampai ngga sampai hati ya, sebagai teman baik itu Keluarga Ibu Iriana, Mas Wali Gibran, Pak Jokowi menjadi seolah-olah menggunakan instrumen keinginan untuk sekedar menggolkan Mas Gibran selaku putranya untuk menjadi seorang calon presiden, dengan otak-atik, mengintervensi dalam tanda petik kewenangan-kewenangan di MK yang kebetulan adalah om-nya Mas Gibran," ungkap Aria Bima.

Dia pun meyakini bahwa sosok Jokowi merupakan pemimpin yang baik dan taat pada aturan bernegara.

Namun, tak disadari bahwa muncul persepsi buruk dari publik lantaran ada sosok Capres yang berkeinginan untuk berpasangan dengan Gibran di Pilpres 2024.

"Saya melihat Pak Jokowi bukan tipe seperti itu, mungkin karena keterpengaruhan orang disekitarnya atau pengaruh di lingkarannya ini yang saya sebut, Pak Jokowi kena pengaruh toxic relationship," jelas dia. (Fersianus Waku/Tribunnews)

Diolah dari artikel Tribunnews 

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PrabowoGibran RakabumingHabiburokhmanGerindraPilpres 2024
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved