9770 Penduduk Sipil di Palestina Tewas, Jelang Tepat 1 Bulan Serangan Israel, Warga Dunia Demo Besar
Israel tak akan pernah melakukan gencatan senjata sampai menang melawan Hamas. Meskipun gelombang protes besar-besaran sudah digelar.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seruan gencatan senjata digaungkan, imbas nyaris 10.000 korban meninggal karena perang Israel dan Hamas.
Israel mengaku tak akan pernah melakukan gencatan senjata sampai menang melawan Hamas.
Meskipun gelombang protes besar-besaran sudah digelar di berbagai wilayah negara di dunia.
Baca juga: Kediaman PM Israel Netanyahu Digeruduk Massa Hingga Ratusan Orang, Diminta Mundur Sesegera Mungkin
Aksi demo pro-Palestina ini digelar di kota-kota besar termasuk London di Inggris, Paris di Prancis, Washington di Amerika Serikat (AS), Berlin di Jerman, Istanbul di Turki pada Sabtu (4/11/2023), hingga Jakarta di Indonesia pada Minggu (5/11/2023).
Di London, pihak berwenang Inggris memperkirakan ada 30.000 orang yang menghadiri demo di Trafalgar Square pada Sabtu (4/11/2023).

Mengikuti sikap AS, pemerintahan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak tidak menyerukan gencatan senjata dan hanya menganjurkan jeda kemanusiaan untuk memungkinkan bantuan masuk ke Gaza.
Sementara itu di Kota Paris, pihak berwenang Perancis memperkirakan 19.000 orang hadir dalam unjuk rasa pro-Palestina pada Sabtu (4/11/2023).
Mereka menyerukan gencatan senjata dengan plakat bertuliskan “Hentikan siklus kekerasan” dan “Tidak melakukan apa pun, tidak mengatakan apa pun berarti terlibat.”
“Kami datang ke sini hari ini untuk menunjukkan solidaritas rakyat Prancis terhadap rakyat Palestina dan dukungan kami terhadap perdamaian, terhadap solusi perdamaian dengan dua negara, negara Israel dan negara Palestina,” kata Antoine Guerreiro (30), warga sipil di Paris kepada Al Jazeera.
Baca juga: BOCOR! Skenario Amerika & Sekutu Jika Hamas Dilenyapkan Israel, Gaza akan Dikuasai Pasukan Ini!
Jerman dan Italia
Berbeda dengan London dan Paris, demonstrasi pro-Palestina di Berlin hanya dihadiri oleh 6.500 orang yang diawasi secara ketat di alun-alun besar Alexanderplatz pada Sabtu (4/11/2023).
Diketahui, Jerman sebelumnya melarang demonstrasi pro-Palestina.
Demonstran di Berlin membawa plakat bertuliskan"Hentikan genosida di Gaza", "Dari sungai ke laut, kami menuntut kesetaraan".
Salah satu pembicara dalam aksi di Jerman menyerukan diakhirinya budaya apartheid Israel dan penghentian pemboman di Gaza.

Lebih sedikit dari Jerman, demonstran di Milan, Italia, diikuti oleh kurang lebih 4.000 orang pada Sabtu (4/11/2023).
Sumber: Tribunnews.com
Sosok Khadga Prasad Sharma Oli, Tiga Kali Jadi PM Nepal, Mundur Usai Didemo Rakyat hingga 19 Tewas |
![]() |
---|
Demo Berdarah di Nepal, 22 Orang Jadi Korban Jiwa, Istri Perdana Menteri Tewas Rumah Dibakar Massa |
![]() |
---|
Sebelum Diisukan Meninggal, Rumah Kareena Kapoor Sempat Dirampok, Intip Hunian Mewahnya Capai Rp104M |
![]() |
---|
Sosok Giorgio Armani Desainer Tenar Meninggal di Usia 91 Tahun, Dulunya Jadi Pembersih Jendela Toko |
![]() |
---|
Sosok Travis Kelce, Lamar Taylor Swift Pakai Cincin Berlian Rp9 M, Atlet Football, Kekayaan Rp 1,4 T |
![]() |
---|