Breaking News:

Pilpres 2024

Basuki Hadimuljono,Tri Risma & 5 Menteri Jokowi dari PDIP, Siapa yang Temui Megawati & Ingin Mundur?

Ada menteri dari PDIP yang bertemu dengan Megawati dan menyampaikan ingin mundur dari kabinet Jokowi, siapa itu?

Editor: Delta Lidina
TribunJogja.com | Tribunnews/Dany Permana | Kompas.com
Basuki Hadimuljono, Tri Rismaharini dan lima menteri PDIP di kabinet Jokowi menyatakan diri mundur, ada yang sempat temui Megawati. 

"Sepanjang mereka masih dibutuhkan presiden, silakan presiden," kata Deddy, Sabtu, (11/11/2023), dikutip dari tayangan di kanal YouTube Kompas TV.

Baca juga: Survei Elektabilitas Cawapres di Pilpres 2024, Gibran Jauh Unggul Dibanding Mahfud MD & Cak Imin

Deddy menyebut PDIP mempersilakan Jokowi menarik menteri-menteri PDIP apabila menganggap tak lagi dibutuhkan lantaran sudah tidak sejalan dengan keinginannya.

Meski demikian, Deddy berujar pihaknya tidak akan menarik menteri PDIP.

"Tapi kami tidak akan menarik karena mereka menjadi menteri itu adalah penugasan dan itu diperjuangkan, bukan seperti yang lain, yang kemudian datang dan mendapatkan jabatan ya," katanya.

Menurut Deddy, para menteri PDIP yang kini duduk di kabinet Jokowi dulunya ikut berberdarah-darah demi memenangkan Jokowi.

"Tetapi kalau presidennya dengan hak prerogatifnya memandang itu sudah tidak sesuai dengan kepentingannya, silakan ditarik. Kami tidak akan menolak," kata dia menambahkan.Disebut dalam posisi sulit

Sebelumnya, pengamat politik, Vishnu Juwono mengaku mengkhawatirkan konflik di antara Jokowi dan partai yang menaunginya, PDIP.

Politikus PDIP Deddy Sitorus mengatakan sejumlah menteri dari PDIP datang kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan meminta mundur dari kabinet Presiden Jokowi, Sabtu, (11/11/2023).
Politikus PDIP Deddy Sitorus mengatakan sejumlah menteri dari PDIP datang kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan meminta mundur dari kabinet Presiden Jokowi, Sabtu, (11/11/2023). (Tangkapan layar tayangan Kompas TV)

Menurut Vishnu, konflik itu dipicu oleh putra sulung Jokowi sekaligus Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, yang menerima pinangan untuk menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto.

PDIP merasa ditinggalkan setelah Gibran yang menjadi kader PDIP tidak mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tetapi justru menjadi cawapres Prabowo.

"Pemicunya adalah pernyataan terbaru yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menyatakan PDIP merasa ditinggalkan," ujar Vishnu dalam keterangannya, Kamis (2/11/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.

Dalam pernyataannya itu Hasto juga mengatakan para pemimpin partai "tersandera" oleh tindakan pemerintah dan terpaksa mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Pilpres 2024 Banyak Dramanya, Bentuk Serangan Balik ke PDIP yang Sakit Hati?

Vishnu menganggap isu yang dilemparkan Hasto itu bisa membahayakan stabilitas politik pemerintah.

"PDIP memiliki jumlah kursi terbanyak di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan memiliki representasi yang terbesar di kabinet pemerintah Presiden Joko Widodo," kata akademisi asal Universitas Indonesia itu.

Dia mengatakan para menteri dari PDIP yang berada dalam kabinet Jokowi mengalami dilema.

"Situasi ini menempatkan para menteri PDIP dalam posisi sulit, dilema antara kewajiban mereka sebagai menteri yang wajib setia kepada Presiden dan peran mereka sebagai kader PDIP yang mewakili partai di dalam kabinet," kata dia menjelaskan.

Pada upacara HUT Kemerdekaan RI tahun 2021, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Pepadun dari Provinsi Lampung.
Pada upacara HUT Kemerdekaan RI tahun 2021, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Pepadun dari Provinsi Lampung. (YouTube Sekretariat Presiden)
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Basuki HadimuljonoTri RismahariniMegawatiPDIPJokowi
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved