Breaking News:

Pilpres 2024

HADIRI Pengundian Nomor Urut di KPU, Kaesang Sungkem ke Megawati, Diantar Langsung Oleh Gibran

Momen istimewa terjadi saat pengundian nomor urut tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).

Editor: Eri Ariyanto
Kompas.com
Hadiri pengundian nomor urut di KPU, Kaesang sungkem ke Megawati 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Momen istimewa terjadi saat pengundian nomor urut tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Indonesia 2024.

Acara pengundian nomor urut itu berlangsung pada Selasa (14/11/2023), di kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI).

Terjadi sejumlah momen spesial selama acara yang berlangsung semalaman ini. Berikut di antaranya:

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023) malam
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. (Kompas.com)

1. Gibran-Kaesang salami Megawati

Dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, menghampiri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang duduk di barisan pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Mulanya, Gibran selaku cawapres pendamping Prabowo Subianto lebih dulu menghampiri Megawati, berlutut, dan sungkem ke presiden kelima RI itu.

Baca juga: PESAN Kaesang Pangarep ke Bobby Nasution yang Kini Jadi Wali Kota Medan, Ingatkan agar Tidak Korupsi

Hadiri pengundian nomor urut di KPU, Kaesang sungkem ke Megawati
Hadiri pengundian nomor urut di KPU, Kaesang sungkem ke Megawati (Kompas.com)

Setelahnya, ia menjemput adiknya yang duduk di barisan kubu pendukungnya selaku Ketua Umum PSI untuk ganti menyambangi Megawati. Kaesang kemudian melakukan hal yang sama.

Megawati yang hubungannya disebut kian renggang dengan Jokowi tidak menerima uluran tangan Kaesang.

2. Pidato Muhaimin singgung kecurangan disambut meriah

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyinggung soal pentingnya pemilu yang tidak curang.

Muhaimin menganggap pemilu serupa kompetisi sepakbola, di mana publik ingin menyaksikan tim masing-masing bermain secara sportif dan terbuka.

"Kalau ada pemain yang bersikap curang, tolong diteriaki. Kalau ada wasit merangkap pemain, kita foto dan kita sebar luaskan," kata Muhaimin dalam pidatonya di sisi Anies Baswedan.

"Kalau ada wasit yang curang kita laporkan kepada FIFA sebagai lembaga tertinggi. Kalau ada pemain yang nakal, dan tackling lawan, foto dan viralkan," lanjutnya.

Pengundian nomor urut di KPU
Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) saat pengundian nomor urut di KPU

3. Prabowo setuju Muhaimin

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyatakan kesetujuannya terhadap apa yang disampaikan Muhaimin ketika mendapatkan giliran berpidato.

"Pemilu yang curang mengkhianati bangsa dan rakyat Indonesia. Saya sependapat dengan pasangan calon nomor urut 1, terutama yang disampaikan Gus Muhaimin, sahabat lama saya," ujar Prabowo.

4. Tos Prabowo-Muhaimin di Depan Megawati

Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung bahwa Muhaimin sahabat lamanya. Keduanya memang sempat membangun koalisi setahun lamanya, sebelum Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) itu bubar.

“Saya juga sependapat dengan pasangan calon nomor 1, terutama yang disampaikan Gus Muhaimin, sahabat lama saya,” ujar Prabowo, disambut sorakan gembira pendukung Anies-Muhaimin.

“Saya punya pantun. Satu dua cempaka biru, tiga empat dalam jabangan, kalau mendapat kawan baru, kawan lama dilupa jangan,” sambung dia

Ketika Prabowo hendak kembali ke tempat duduknya, Muhaimin menghampiri dan memberikan salam kepadanya, diikuti Anies dan Gibran, di sisi tengah panggung, tepat di depan mata kubu Ganjar-Mahfud dan Megawati

Pendukung Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran pun bersorak dan bertepuk tangan, sebelum kembali ke tempat duduk masing-masing. Prabowo sempat berjoget sesaat dengan goyangan andalannya sebelum duduk.

Baca juga: Unggul di Berbagai Survei, Gibran Optimis Menang Satu Putaran di Pilpres 2024: Kerja Keras Lagi

5. Tegang kubu Ganjar versus Gibran

Selain raut wajah Megawati yang tak pernah tersenyum ketika pidato Prabowo dan momen kehangatan Menteri Pertahanan itu dengan kubu Anies-Muhaimin, ketegangan antara kubu pengusung Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran sangat terasa.

Suporter kubu Ganjar-Mahfud yang mengkritik keras majunya Gibran terus memampangkan pesan "kami perintis, bukan pewaris" dan "mie instan aja ada prosesnya".

Gibran juga disoraki dan disemprit peluit oleh suporter kubu Ganjar-Mahfud ketika mengambil nomor antrean di panggung.

Sebaliknya, pendukung Prabowo-Gibran juga menyoraki Ganjar saat berpidato soal kekhawatirannya tentang isu mundurnya demokrasi.

Gibran pun tak menampilkan ekspresi apa pun saat Ganjar berpidato, selain beberapa kali menghela napas panjang ketika Ganjar menyinggung isu kecurangan dan nepotisme.

6. Suporter paslon sudah siap atribut sesuai nomor urut

Sebagai informasi, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan nomor urut 1. Partai besutan Muhaimin, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), juga bernomor urut 1 pada Pileg 2024.

Lalu, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mendapatkan nomor urut 2. Partai besutan Prabowo, Gerindra, juga bernomor urut 2 pada Pileg 2024.

Sementara itu, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan nomor urut 3. Ganjar merupakan kader PDI-P, partai yang juga bernomor urut 3 pada Pileg 2024.

Uniknya, setelah masing-masing pasangan calon mendapatkan nomor urutnya, tim pendukung tiap capres-cawapres yang sudah masuk sejak sore langsung memampangkan atribut yang sesuai dengan nomor urut yang baru dipilih itu.

Tim Anies-Muhaimin langsung memampangkan papan gabus bertuliskan AMIN aneka warna dengan angka 1.

Tim Prabowo-Gibran serempak mengenakan kostum berwarna biru langit dengan tulisan angka 2 serta memampangkan storyboard berupa gestur tangan angka 2.

Tim Ganjar-Mahfud kompak mengenakan kipas kecil berbentuk lingkaran berwarna hitam bertuliskan angka 3 warna putih.

Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Kedepankan Persahabatan, FX Rudy Tak Pecat Gibran, Sebut Tutup Buku: Sudah Bukan Anggota PDI-P

Kedepankan persahabatan, Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyebut tidak akan memecat Gibran Rakabuming Raka dari keanggotaan partai.

FX Rudy menyatakan jika DPC PDI-P Solo akhirnya menutup buku untuk Gibran. Artinya, Gibran sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI-P Solo.

Banyak anggapan PDI-P memberikan sikap berbeda antara Gibran Rakabuming Raka dengan Bobby Nasution.

Baca juga: PESAN Kaesang Pangarep ke Bobby Nasution yang Kini Jadi Wali Kota Medan, Ingatkan agar Tidak Korupsi

Sama-sama sebagai kader PDI-P, putra sulung Presiden Jokowi yang juga Wali Kota Solo tak kunjung dipecat, meski telah diusung partai politik lain sebagai calon wakil presiden.

Sementara adik ipar Gibran yang juga Wali Kota Medan diusulkan dipecat oleh DPC PDI-P Kota Medan karena mendeklarasikan diri mendukung calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menanggapi hal itu, Ketua DPC PDI-P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, sudah mengirim surat kepada Gibran untuk mengembalikan KTA PDI-P dan membuat surat pengunduran diri.

Tetapi, kata FX Rudy, sapaan akrabnya, surat yang dia kirim tidak direspons Gibran.

"Saya sudah menyampaikan surat (pengembalian KTA dan pengunduran diri), namun tidak ditanggapi yo wis," kata Rudy, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/11/2023).

FX Hadi Rudyatmo ungkap harapannya untuk Gibran Rakabuming Raka yang menjadi cawapres Prabowo.
FX Rudy tak pecat Gibran. (ribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Baca juga: Unggul di Berbagai Survei, Gibran Optimis Menang Satu Putaran di Pilpres 2024: Kerja Keras Lagi

Rudy juga mengatakan, sudah melaporkan soal status Gibran ke Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristyanto. Tetapi, DPP menyerahkan ke DPC.

"Saya sudah laporan ke Pak Sekjen dan diserahkan ke DPC, ya saya dengan santun toh. Datang tampak muka, pulang tampak punggung, itu sebetulnya kalau mau mengakui jujur itu sudah yang paling santunlah," ujar dia.

Karena surat yang tidak ditanggapi Gibran, DPC PDI-P Solo akhirnya menutup buku untuk Gibran. Artinya, Gibran sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI-P Solo.

"Dan dengan surat kalau sudah tidak ditanggapi ya sudah. Tutup buku. Artinya sudah bukan anggota PDI-P lagi," ujar Rudy.

Disinggung kenapa PDI-P Solo tak mengeluarkan surat pemecatan, kata Rudy, Solo berbeda dengan Medan.

Rudy juga menyinggung soal etika Gibran yang tidak mengembalikan KTA dan mengundurkan diri dari PDI-P.

"Oh beda kalau di Solo dengan Medan. (Bedanya) sopan santunya tak enggo kok (sopan santunnya saya pakai kok), orang Jawa. Sudah seperti itu tidak, ya sudah berarti tidak punya etika, gitu saja. Katanya mau mengembalikan, saya tunggu belum ya sudah," kata dia.

Dikatakan Rudy, DPC punya kewenangan untuk memecat Gibran.

Tetapi, dirinya menyampaikan, lebih mengutamakan persahabatan.

"(Keputusan pemecatan Gibran) diserahkan ke DPC. Kan tingkatannya wali kota. DPC mau mecat bisa." ujarnya.

"Namun, saya lebih mengutamakan persahabatan," terang Rudy.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniPengundian NomorKaesangMegawatiGibranKPU RIcaprescawapres
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved