Breaking News:

Hamas Belum Habis! IDF Bernafsu ke Gaza Selatan setelah Tak Berhasil di Gaza Utara, Israel Bingung?

Israel bersikukuh akan melebarkan invasi militernya ke Gaza Selatan setelah tidak mendapatkan apa yang mereka cari seusai bombardir Gaza Utara

Editor: Sinta Manila
Tentara Israel / AFP
Gambar yang dirilis tentara Israel pada 5 November 2023 ini menunjukkan kendaraan militer Israel dan asap tebal di dalam Jalur Gaza saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. 

Nyatanya, niat Israel untuk memperlebar invasinya ke Gaza selatan menunjukkan kalau di Gaza Utara 'tidak ada apa-apa' yang mereka cari selain kematian puluhan ribu warga sipil.

Serta kutukan segambreng negara internasional atas serangan-serangan ke rumah sakit dan fasilitas sipil lainnya.

Fakta lainnya, Hamas justru masih bisa bercokol dan melancarkan serangan-serangan mematikan ke tentara Israel di Gaza.

Terlebih, Hamas dinilai sejumlah pengamat, masih mengontrol alur skenario konflik bermodal ratusan sandera Israel yang masih belum ditemukan IDF.

Laporan terbaru menyebut, Pemimpin gerakan Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, menyetop segala bentuk upaya negosiasi setelah tentara Israel menyerbu Kompleks Medis Al-Shifa.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, menggambarkan kalau pemimpin Hamas tersebut menjalankan taktik negosiasi yang bikin dongkol Israel.

“Awalnya yang dibicarakan adalah pelepasan 100, lalu jumlahnya turun menjadi 80, dan kemarin kami hanya mencapai 50,” katanya.

(FILE) Abu Ubaida (tengah), juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas, berbicara dalam peringatan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Januari 2017, untuk Mohamed Zouari, seorang 49- insinyur Tunisia dan ahli drone berusia satu tahun, yang dibunuh saat mengemudikan mobilnya di luar rumahnya di Tunisia pada bulan Desember 2016.
(FILE) Abu Ubaida (tengah), juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas, berbicara dalam peringatan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Januari 2017, untuk Mohamed Zouari, seorang 49- insinyur Tunisia dan ahli drone berusia satu tahun, yang dibunuh saat mengemudikan mobilnya di luar rumahnya di Tunisia pada bulan Desember 2016. (AFP/SAID KHATIB)

Dengan kata lain, menurut laporan tersebut, Sinwar dapat, atas kemauannya pihaknya, melepaskan 10 orang per hari, dan atas kemauannya sendiri, berhenti melepaskan karena dia tidak puas dengan sesuatu, mengetahui bahwa tentara Israel tidak akan terburu-buru untuk kembali beroperasi, " tulis laporan itu.

Terlepas dari kekuatan luar biasa yang ditunjukkan Isarel di Gaza lewat bombardemennya tanpa pandang bulu, sejumlah pengamat menilai, sikap Sinwar ini menunjukkan kalau Hamas masih aktif mengontrol alur dan skenario konflik.

Israel Bersiap Gempur Gaza Selatan

Belum habisnya Hamas membuat tentara Israel bernafsu ke Gaza Selatan setelah tak meraih hasil signifikan di Gaza Utara.

Laporan Jerusalem Post menunjukkan kalau militer Israel tampaknya 'bersemangat' untuk terus berperang, apa pun yang terjadi.

Pada Kamis, kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Letnan Jenderal Herzi Halevi, secara jelas mengatakan bahwa dia akan bergerak lebih jauh ke selatan, jika keputusan ada di tangannya.

"Pada saat yang sama, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara tentang memindahkan perang ke “tahapan” baru namun tidak mengatakan apa pun tentang serangan di bagian selatan Gaza," kata surat kabar itu.

Baca juga: Demi Menang Lawan Hamas, Ekonomi Israel Goyah, Utang Semakin Membengkak, Hampir Rp 126 Triliun

Eskalasi terbaru antara Hamas dan Israel dimulai pada tanggal 7 Oktober, ketika kelompok militan Palestina melancarkan serangan mendadak di selatan negara itu, menembus perbatasan di beberapa lokasi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
HamasIsraelGazapimpinan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved