Kesepakatan Hamas, Pembebasan 50 Sandera, Imbalannya Jeda Pertempuran 5 hari, Dibantah Israel!
Benjamin Netanyahu ditanya apakah Israel telah mengabaikan kesepakatan pembebasan sekitar 50 sandera, Netanyahu menjawab tidak ada kesepakatan.
Editor: Sinta Manila
Sebelumnya, laporan The Washington Post mengutip

Israel-Hamas Hampir Capai Kesepakatan
Israel dan Hamas hampir mencapai kesepakatan mengenai kesepakatan yang ditengahi AS yang akan membebaskan puluhan perempuan dan anak-anak yang disandera di Gaza dengan imbalan jeda pertempuran selama lima hari.
Pembebasan tersebut dapat dimulai dalam beberapa hari ke depan, kecuali ada hambatan di menit-menit terakhir, yang dapat mengarah pada jeda berkelanjutan pertama dalam konflik di Gaza.
Serangkaian persyaratan tertulis yang terperinci sepanjang enam halaman, mengharuskan semua pihak yang berkonflik untuk menghentikan operasi tempur setidaknya selama lima hari.
Lalu, 50 atau lebih sandera awal akan dibebaskan dalam jumlah yang lebih kecil setiap 24 jam.
Belum jelas berapa banyak dari 239 orang yang diyakini disandera di Gaza yang akan dibebaskan berdasarkan perjanjian tersebut.
Pengawasan dari atas akan memantau pergerakan di lapangan untuk mengawasi jeda tersebut.
Penghentian pertempuran juga dimaksudkan untuk memungkinkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar, untuk memasuki wilayah kantong yang terkepung dari Mesir.
“Kami telah membuat beberapa kemajuan baru-baru ini dan telah bekerja keras untuk mewujudkan hal ini."
"Namun situasi ini masih bergejolak,” kata seorang pejabat pemerintah pada hari Sabtu, yang tidak mau disebutkan namanya, dilansir The Washington Post.

Garis besar kesepakatan itu dibuat selama pembicaraan berminggu-minggu di Doha, Qatar, antara Israel, Amerika Serikat, dan Hamas, yang secara tidak langsung diwakili oleh mediator Qatar.
Namun, hingga saat ini masih belum jelas apakah Israel akan setuju untuk menghentikan sementara serangannya di Gaza, asalkan kondisinya tepat.
Israel tengah menghadapi tekanan ganda, yaitu kemarahan dalam negeri atas kegagalannya membebaskan para sandera dan kekhawatiran internasional atas besarnya korban jiwa dalam perang di Gaza.
Kini, setidaknya 12.000 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Di Israel, jumlah korban tewas resmi akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang.
Artikel diolah dari Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Sri Mulyani Lebih Beruntung? Nasib Menkeu Nepal Tragis di Tangan Pendemo, Dikeroyok Habis-habisan |
![]() |
---|
Fakta Demo di Nepal: Pemicu Protes, Pemblokiran Media Sosial, Presiden dan Perdana Menteri Mundur |
![]() |
---|
Sosok Khadga Prasad Sharma Oli, Tiga Kali Jadi PM Nepal, Mundur Usai Didemo Rakyat hingga 19 Tewas |
![]() |
---|
Demo Berdarah di Nepal, 22 Orang Jadi Korban Jiwa, Istri Perdana Menteri Tewas Rumah Dibakar Massa |
![]() |
---|
Sebelum Diisukan Meninggal, Rumah Kareena Kapoor Sempat Dirampok, Intip Hunian Mewahnya Capai Rp104M |
![]() |
---|