Breaking News:

Kesepakatan Hamas, Pembebasan 50 Sandera, Imbalannya Jeda Pertempuran 5 hari, Dibantah Israel!

Benjamin Netanyahu ditanya apakah Israel telah mengabaikan kesepakatan pembebasan sekitar 50 sandera, Netanyahu menjawab tidak ada kesepakatan.

Editor: Sinta Manila
Foto hasil tangkapan atas tayangan video yang dirilis Brigade Al-Qassam
Foto hasil tangkapan atas tayangan video yang dirilis Brigade Al-Qassam melalui saluran Telegram ini memperlihatkan Yocheved Lifshitz (tengah) dan Nurit Cooper (kanan) dikawal anggota Hamas saat keduanya dibebaskan dan diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di lokasi yang tak disebutkan, Senin (23/10/2023). 

Sebelumnya, laporan The Washington Post mengutip

Orang-orang berkumpul untuk menuntut pembebasan tahanan Palestina di penjara Israel
Orang-orang berkumpul untuk menuntut pembebasan tahanan Palestina di penjara Israel (Serambinews)

Israel-Hamas Hampir Capai Kesepakatan

Israel dan Hamas hampir mencapai kesepakatan mengenai kesepakatan yang ditengahi AS yang akan membebaskan puluhan perempuan dan anak-anak yang disandera di Gaza dengan imbalan jeda pertempuran selama lima hari.

Pembebasan tersebut dapat dimulai dalam beberapa hari ke depan, kecuali ada hambatan di menit-menit terakhir, yang dapat mengarah pada jeda berkelanjutan pertama dalam konflik di Gaza.

Serangkaian persyaratan tertulis yang terperinci sepanjang enam halaman, mengharuskan semua pihak yang berkonflik untuk menghentikan operasi tempur setidaknya selama lima hari.

Lalu, 50 atau lebih sandera awal akan dibebaskan dalam jumlah yang lebih kecil setiap 24 jam.

Belum jelas berapa banyak dari 239 orang yang diyakini disandera di Gaza yang akan dibebaskan berdasarkan perjanjian tersebut.

Pengawasan dari atas akan memantau pergerakan di lapangan untuk mengawasi jeda tersebut.

Penghentian pertempuran juga dimaksudkan untuk memungkinkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar, untuk memasuki wilayah kantong yang terkepung dari Mesir.

“Kami telah membuat beberapa kemajuan baru-baru ini dan telah bekerja keras untuk mewujudkan hal ini."

"Namun situasi ini masih bergejolak,” kata seorang pejabat pemerintah pada hari Sabtu, yang tidak mau disebutkan namanya, dilansir The Washington Post.

Orang-orang melarikan diri setelah serangan udara Israel di lingkungan kamp pengungsi al-Maghazi di Jalur Gaza tengah pada 6 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, telah tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza.
Orang-orang melarikan diri setelah serangan udara Israel di lingkungan kamp pengungsi al-Maghazi di Jalur Gaza tengah pada 6 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, telah tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza. (Photo by Yasser QUDIH / AFP) (AFP/YASSER QUDIH)

Garis besar kesepakatan itu dibuat selama pembicaraan berminggu-minggu di Doha, Qatar, antara Israel, Amerika Serikat, dan Hamas, yang secara tidak langsung diwakili oleh mediator Qatar.

Namun, hingga saat ini masih belum jelas apakah Israel akan setuju untuk menghentikan sementara serangannya di Gaza, asalkan kondisinya tepat.

Israel tengah menghadapi tekanan ganda, yaitu kemarahan dalam negeri atas kegagalannya membebaskan para sandera dan kekhawatiran internasional atas besarnya korban jiwa dalam perang di Gaza.

Kini, setidaknya 12.000 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Di Israel, jumlah korban tewas resmi akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang.

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
sanderaHamasIsraelGedung Putih
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved