Breaking News:

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Putarbalikkan Fakta! CCTV Hamas Dituduh Bantai Sandera, Ternyata Terbunuh Serangan Udara IDF

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis sebuah rekaman CCTV yang menunjukkan dua sandera Hamas berada di Rumah Sakit Al-Shifa.

Editor: Sinta Manila
AP Photo/Abed Khaled, File
Seorang pria Palestina yang terluka menerima perawatan di rumah sakit al-Shifa, menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah, Minggu, 5 November 2023. Rumah Sakit Shifa di Gaza telah menjadi fokus kebuntuan selama berhari-hari dalam perang Israel melawan Hamas . Israel mengklaim Hamas menggunakan fasilitas itu untuk tujuan militer dan telah membangun pusat komando bawah tanah yang luas di bawah rumah sakit. Sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas, pasukannya telah bergera 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Israel menuding Hamas telah membantai para sanderanya di rumah sakit Al-Shifa.

Karena, Israel menemukan rekaman CCTV dan temuan jenazah sandera di daerah Al-Shifa.

Akan tetapi ini semua dijelaskan oleh Hamas secara nalar, bahwasannya sandera tewas karena ikut menjadi korban serangan membabi buta Israel.

Baca juga: Bukan Sekedar Hamas? Wakil Rakyat Israel Semakin Terlihat Ingin Musnahkan Gaza, Bakar dan Bom Nuklir

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis sebuah rekaman CCTV yang menunjukkan dua sandera Hamas berada di Rumah Sakit Al-Shifa.

Rekaman yang dirilis pada Minggu (19/11/2023) kemarin memperlihatkan Hamas membawa dua sandera ke Rumah Sakit Al-Shifa pada 7 Oktober 2023.

Dikutip dari Arab News, tayangan pertama menunjukkan seorang pria bercelana pendek dan kemeja biru pucat diseret melalui aula oleh lima pria.

Di adegan kedua, tampak seorang pria terluka mengenakan pakaian dalam didorong ke dalam brankar oleh tujuh pria.

Meski begitu, rekaman tersebut belum dapat diverifikasi kebenarannya.

Baca juga: REKAYASA Perawat Palsu RS Al Shifa oleh Israel, Kebohongan Terbongkar, Warna Stetoskop Jadi Bukti

"Di sini Anda dapat melihat Hamas menyandera di dalam, mereka membawanya ke dalam rumah sakit," kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari.

"Kami belum menemukan kedua sandera ini. Kami tidak tahu di mana mereka berada," tambah Hagari.

Rekaman CCTV tersebut tampaknya diambil pada pagi hari ketika Hamas menyerbu Israel selatan.

"Temuan ini membuktikan bahwa Hamas menggunakan kompleks Rumah Sakit Shifa pada hari pembantaian itu sebagai markas," kata militer dan badan intelijen Israel dalam sebuah pernyataan.

Potongan gambar dari video CCTV yang dirilis oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunjukkan pejuang Hamas membawa sandera ke Rumah Sakit Al-Shifa pada 7 Oktober.
Potongan gambar dari video CCTV yang dirilis oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunjukkan pejuang Hamas membawa sandera ke Rumah Sakit Al-Shifa pada 7 Oktober. (Pasukan Pertahanan Israel)

Hamas Tolak Tuduhan Israel

Hamas menolak tuduhan Israel yang menyebut mereka menjadikan Rumah Sakit Al-Shifa sebagai tameng.

Mereka berulang kali mengatakan bahwa Hamas membawa tawanan ke Rumah Sakit Al-Shifa untuk mendapatkan perawatan.

Bahkan, anggota senior biro politik Izzat al-Rishq dalam sebuah pernyataan menyebut beberapa tawanan terluka dalam serangan udara Israel.

Dikutip dari Al Arabiya, sebelumnya tentara Israel juga mengatakan telah mengungkap terowongan teror sepanjang 55 meter dengan kedalaman 10 meter di bawah kompleks rumah sakit.

Baca juga: Kesepakatan Hamas, Pembebasan 50 Sandera, Imbalannya Jeda Pertempuran 5 hari, Dibantah Israel!

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari memberikan rincian lebih lanjut tentang kematian tentara berusia 19 tahun bernama Noa Marciano yang disandera Hamas.

Tentara mengumumkan pada hari Jumat bahwa pasukan telah menemukan jenazahnya di daerah Al-Shifa.

Hamas mengatakan Noa Marciano terbunuh oleh serangan udara Israel, sebuah klaim yang dibantah oleh Israel yang mengatakan militan membunuhnya.

Hagari mengatakan Marciano ditahan oleh militan di dekat Rumah Sakit Al-Shifa.

"Dalam pertempuran yang sedang berlangsung di sekitar tempat dia disandera, penculik Noa dari Hamas terbunuh dan Noa terluka," kata Hagari.

Warga Palestina yang terluka dalam pemboman Israel menunggu perawatan di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Senin, 23 Oktober 2023. Rumah Sakit Shifa di Gaza telah menjadi fokus kebuntuan selama berhari-hari dalam perang Israel melawan Hamas. Israel mengklaim Hamas menggunakan fasilitas itu untuk tujuan militer dan telah membangun pusat komando bawah tanah yang luas di bawah rumah sakit. Sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas, pasukannya telah bergerak ke arah Shifa. Namun ratusan dokter dan pasien masih berada di dalam.
Warga Palestina yang terluka dalam pemboman Israel menunggu perawatan di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Senin, 23 Oktober 2023. Rumah Sakit Shifa di Gaza telah menjadi fokus kebuntuan selama berhari-hari dalam perang Israel melawan Hamas. Israel mengklaim Hamas menggunakan fasilitas itu untuk tujuan militer dan telah membangun pusat komando bawah tanah yang luas di bawah rumah sakit. Sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas, pasukannya telah bergerak ke arah Shifa. Namun ratusan dokter dan pasien masih berada di dalam. (AP Photo/Yasser Qudih File) (AP/Yasser Qudih)

Direktur Kesehatan Gaza: Israel Berbohong!

Sementara itu, direktur kementerian kesehatan Gaza, Mounir el-Boursh menolak pernyataan Israel tentang terowongan yang ada di Rumah Sakit Al-Shifa.

Mounir mengatakan, klaim IDF terkait terowongan di bawah rumah sakit merupakan sebuah kebohongan.

"Mereka sudah berada di rumah sakit selama delapan hari, namun mereka belum menemukan apa pun," katanya kepada Al Jazeera.

Di salah satu tempat penampungan puluhan ribu pengungsi perang Palestina, Al-Shifa telah mengevakuasi pasien dan staf sejak pasukan Israel menyerbu pekan lalu.

Serangan berulang-ulang yang dilakukan Israel terhadap fasilitas medis, petugas kesehatan, dan ambulans di Gaza harus "diselidiki sebagai kejahatan perang", kata LSM internasional Human Rights Watch.

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
sanderaHamasIsraelGazaRS Al Shifa
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved