Breaking News:

Berita Viral

KESEHARIAN Pemuda di Gresik yang Tewas Tak Wajar Akhirnya Terkuak, Tetangga: Sering Bawa Teman Pria

Keseharian pemuda di Gresik, Jawa Timur, yang ditemukan dalam keadaan tewas tak wajar akhirnya terungkap.

Editor: Eri Ariyanto
TribunJatim
Keseharian pemuda di Gresik yang tewas tak wajar akhirnya terkuak 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Keseharian pemuda di Gresik, Jawa Timur, yang ditemukan dalam keadaan tewas tak wajar akhirnya terungkap.

Seperti diketahui, jasadnya korban ditemukan tak wajar lantaran mulutnya tertancap pisau.

Sontak saja, banyak yang penasaran dengan gelagat korban semasa hidup.

AS, pria di Gresik ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar rumahnya
AS, pria di Gresik ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar rumahnya

Baca juga: TEKA-TEKI Tewasnya Bos Grosir Mainan di Pemalang, Penuh Luka, Darah Bercecer di Lantai & Tembok

AS, pria di Gresik ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar rumahnya, di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik, Selasa (28/11/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Jasad pria yang bekerja sebagai cleaning service rumah sakit di Surabaya itu, ditemukan dalam kondisi pisau menancap di mulut.

Dari hasil autopsi sementara, AS juga mengalami luka di kepala akibat benda tumpul.

Luka di kepala diakibatkan oleh pukulan palu dan paving blok yang diduga dilakukan oleh pelaku.

"Pada bagian kepala mengalami luka akibat benda tumpul. Kematiannya kurang lebih 18 jam sejak dievakuasi di RSUD Ibnu Sina Gresik," kata Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan saat ditemui di Kamar Mayat RSUD Ibnu Sina Gresik, Selasa (28/11/2023).

AKP Aldhino Prima Wirdhan menambahkan, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar pukul 01.30 WIB.

Setelah dicek, benar ada jasad laki-laki, dengan kondisi luka tusuk di mulut menggunakan pisau dapur.

“Ada pisau dapur menancap di mulut korban," ujarnya.

Keseharian pemuda di Gresik yang tewas tak wajar akhirnya terkuak
Keseharian pemuda di Gresik yang tewas tak wajar akhirnya terkuak (TribunJatim)

Baca juga: INNALILLAHI! Kecelakaan Maut Sepeda Motor Tabrak Mobil Pikap di Wonogiri, 1 Orang Meninggal Dunia

Dia mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan, dan autopsi masih berlangsung.

Satreskrim Polres Gresik sedang melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi.

Sementara ini, sudah ada tiga saksi yang diperiksa.

“Dua saksi kakak dan adik korban, satu saksi tetangga korban. Kakak korban yang melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik,” tegasnya.

Sedangkan barang bukti yang diamanakan berupa pisau, palu dan paving blok.

Barang bukti akan uji laboratorium forensik Surabaya.

Kematian AS berusia 30 tahun asal Dusun Glundung, Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik menyisakan misteri.

Tetangga korban, Subakir (62)menyebut korban sering membawa teman lelaki.

Diketahui korban AS tinggal sendirian. Rumah kaplingan ukuran 6 x10 itu milik pribadinya. Dia jarang bersosialisasi dengan tetangga.

Keluar rumah untuk bekerja, kemudan pulang langsung menutup pagar. Digembok. Pagarnya tinggi. Warna hitam.

Lokasi rumah korban cukup sepi. Hanya memiliki tiga tetangga berderet. Selebihnya tanah kosong. Jarak rumah AS dengan jalan raya kurang lebih 4 kilometer dari Jalan Raya Menganti.

"Korban ini orangnya memang tertutup. Sering bawa teman laki-laki, kalau masuk rumah korban juga pakai helm teropong, jadi tidak keliatan wajahnya," ujar Subakir.

Korban ini tinggal sendirian, tapi sering bawa teman laki-laki. Saat kejadian, Subakir tidak mendengar adanya teriakan atau lainnya. Saat itu dia sedang tidur bersama cucunya.

"Saya kira sampai saat ini juga tidak pernah dengar ramai-ramai atau lagi bertengkar. Beberapa temannya juga ada yang pernah menginap di sini. Kadang ada temannya itu yang pakai tatto," kata dia.

Subakir melihat korban bersama temannya di dalam rumah sejak dua hari lalu. Hanya itu yang dia tahu.

Hingga akhirnya pada Selasa (28/11/2023) dinihari, pintu rumah Subakir diketuk oleh saudara korban yang melihat kondisi korban meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

Kemudian pagar rumah korban dalam kondisi terbuka. Sepeda motor korban Honda PCX tidak ada di lokasi.

"Kalau perampok, gembok pagarnya pasti rusak, ini tidak ada yang rusak," kata Subakir.

Sementara itu Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menambahkan, saat ini telah memeriksa tiga saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis ini.

"Kakak korban, adik korban dan tetangga masih kami periksa. Barang bukti palu, pisau dapur, dan paving blok kami bawa ke Labfor Polda Jatim," tambahnya.

Diketahui, jasad AS tewas mengenaskan di dalam kamar. Lantai dan temboknya ada bercak darah. Korban yang berperawakan gemuk ini, masih mengenakan pakaian lengkap. Mulutnya ditusuk pisau dapur warna putih. Kepalanya dipukul palu dan paving blok. Diduga korban meninggal pada Senin (27/11/2023) malam.

Seperti diberitakan sebelumnya, AS, pria di Gresik yang tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya, dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Pria berusia 30 tahun yang bekerja sebagai cleaning service di salah satu rumah sakit di Surabaya itu, jarang bergaul.

AS tewas mengenaskan, terdapat luka di kepalanya bekas pukulan benda tumpul.

Diduga AS dipukul palu dan paving blok.

Kemudian, ada juga pisau dapur dengan panjang 20 centimeter yang menancap di mulut AS.

Tembok dan lantai kamar AS yang berwarna putih dipenuhi bercak darah.

AS tinggal di Dusun Glundung, Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik, kurang dari satu tahun.

Korban selama ini keluar rumah hanya saat bekerja.

Tamu yang datang ke rumahnya laki-laki.

AS belum berkeluarga. Dia tinggal sendiri di rumah seluas 6 x 10 meter tersebut.

Tetangganya hanya empat deret. Dia rumah paling pojok. Selebihnya hamparan tanah kosong.

"Korban juga jarang bersosialisasi. Hampir tidak pernah main ke rumah saya juga. Korban tinggal di sini kurang lebih 8-10 bulan. Kalau saya di sini 14 bulan," kata Subakir, tetangga korban saat ditemui di rumahnya, Selasa (28/11/2023).

Rumah milik AS memang tertutup.

Pagarnya tinggi hingga atap.

Kemudian tembok pada bagian depan rumah menutup separuh rumah.

Hanya bisa dilihat dari sela-sela besi pagar.

Dibandingkan tetangganya, rumah AS terlihat lebih bagus.

Subakir tinggalnya persis di samping rumah AS. Dia mengaku tidak mendengar suara apapun pada kemarin malam.

"Kemarin malam juga saya tidak mendengar adanya teriakan atau ramai-ramai apa gitu. Kemarin, masalahnya anak saya yang tukang ojek online tadi malam pulang sekitar pukul setengah 12 malam. Ngobrol sedikit, terus kurang lebih jam 1 dini hari istirahat. Karena dia (anak saya) ini punya tugas kalau pagi ngantar anaknya sekolah di Surabaya," ujarnya.

"Saya kira semalam gak ada, soalnya tadi malam saya tidur jam 20.00 WIB. Kalau ramai-ramainya kejadian tadi malam, saya dibangunkan sama saudaranya pukul 01.30 WIB dini hari. Dibangunkan oleh saudaranya," bebernya.

Saudara AS datang melihat AS tewas mengenaskan di dalam kamar.

Kemudian pagar rumah terbuka.

Subakir terakhir melihat AS beberapa hari lalu. Itupun dia bersama temannya. Laki-laki. Masuk dalam rumah, dan pagar langsung dikunci.

"Pokoknya sebelum hari Minggu lah. Dia sama temannya masuk rumah langsung dikunci. Gerbangnya ditutup terus, tidak pernah dibuka. Jadi, dia keluar kerja atau ke mana, itu dikunci," ucapnya.

Sepeda motor korban Honda PCX juga tidak ada di rumah.

Subakir hanya ingat teman laki-laki AS itu selalu menggunakan helm teropong. Jadi wajahnya tidak kelihatan.

Disinggung mengenai siapa orang terakhir bersama korban sebelum ditemukan tewas mengenaskan, Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan mengaku masih melakukan penyelidikan mendalami keterangan saksi.

Ada tiga saksi yang diperiksa, kakak korban, adik korban, dan tetangga korban.

"Dugaan sementara belum bisa dipastikan, kami masih penyelidikan, mohon doanya agar segera terungkap," ucap AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Ketiga barang bukti telah diamankan polisi. Pisau dapur, palu, dan paving blok dibawa ke Labfor Polda Jatim.

(TribunJatim.com/Ignatia)

Diolah dari berita tayang di TribunJatim

Tags:
berita viral hari inipemudatewastetanggapriakorbanGresik
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved