Berita Kriminal
Pengakuan Bripda Waldi Bunuh Dosen EY di Bungo Jambi, Sakit Hati Diejek, Gasak Barang-barang Korban
Pengakuan Bripda Waldi tega bunuh dosen EY di Bungo Jambi, sakit hati diejek, gasak barang berharga korban.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Ringkasan Berita:
- Bripda Waldi Adiyat tega membunuh dosen EY di Bungo Jambi lantaran sakit hati.
- Pihak kepolisian belum menjelaskan secara rinci seperti apa bentuk ejekan yang dilontarkan korban hingga memicu kemarahan mematikan dari pelaku.
- Selain membunuh, Bripda Waldi juga membawa kabur sejumlah barang milik korban.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus pembunuhan dosen muda EY (38) di Kabupaten Bungo, Jambi, akhirnya mulai terungkap setelah pelaku yang juga anggota kepolisian, Bripda Waldi Adiyat (22), mengakui perbuatannya.
Pengakuan tersebut mengejutkan publik, terutama karena alasan di balik aksi keji itu ternyata bukan hanya persoalan asmara, melainkan juga rasa sakit hati mendalam akibat ejekan korban.
Awalnya, publik menduga hubungan asmara antara keduanya menjadi penyebab utama tragedi berdarah itu.
Namun, dari hasil penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa Bripda Waldi nekat menghabisi nyawa EY karena merasa dihina dan diperlakukan kasar oleh korban.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Bungo, AKP Ilham, yang menegaskan bahwa ejekan korban membuat pelaku kehilangan kendali.
“Motifnya adalah rasa sakit hati akibat penghinaan dan ejekan korban terhadap pelaku dengan kalimat kasar yang terjadi saat keduanya berada di kamar,” kata Ilham saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Selasa (4/11/2025), dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, pihak kepolisian belum menjelaskan secara rinci seperti apa bentuk ejekan yang dilontarkan korban hingga memicu kemarahan mematikan dari pelaku.
Setelah menghabisi nyawa EY, Bripda Waldi membawa kabur sejumlah barang milik korban, termasuk sepeda motor Honda PCX, mobil Honda Jazz, iPhone, serta perhiasan emas.
Dalam penyelidikan, diketahui bahwa Waldi dan EY memang memiliki hubungan dekat sebelum peristiwa tragis tersebut terjadi.
Namun, setelah perbuatannya, pelaku berusaha keras menghilangkan jejak agar tidak mudah dilacak oleh pihak berwajib.
Baca juga: Isi Chat WhatsApp Polisi Bunuh Dosen di Jambi, Akting Pura-Pura Tak Tahu & Ikut Berduka Ga Nyangka
Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, mengungkapkan bahwa pelaku bahkan mengepel area tempat kejadian perkara (TKP) setelah membunuh korban untuk menghapus sidik jari dan bekas darah.
“Jadi, dia memang ulet dan licik. Sejak awal, dia sudah berusaha menghilangkan jejak, mengepel lokasi, sehingga jejaknya sangat sulit dibuktikan jika hanya berdasarkan TKP,” ujar Natalena kepada wartawan pada Minggu (2/11/2025), dikutip dari Kompas.com.
Tak berhenti di situ, pelaku juga sempat terlihat menggunakan rambut palsu atau wig, agar tidak dikenali warga sekitar saat melarikan diri.
“Jadi, dia juga sempat dilihat warga memakai rambut palsu,” tambah Natalena.
Pihak kepolisian juga menuturkan bahwa pembunuhan ini berkaitan dengan hubungan asmara yang rumit antara keduanya.