Beda dari Capres Lain, Inilah Makna Pose Tangan Anies-Cak Imin di Foto Surat Suara Pilpres 2024

Adapun dalam desain surat suara itu pasangan AMIN tampak mengenakan pakaian formal, kemeja putih dibalut jas hitam dengan nama AMIN di bagian dada kirinya, menggunakan peci hitam, dan mengangkat tangan kanan seperti memberikan salam hormat.

Baca juga: Klaim Cak Imin: Indonesia Diancam Kehancuran Jika Anies Baswedan Tidak Menang Pilpres 2024

Sementara itu, juru bicara Timnas AMIN lainnya, Surya Tjandra, menjelaskan bahwa Anies ingin menunjukkan kesejukan dalam Pilpres 2024.

"Itu adalah sapaan khas Indonesia bagi semua warga negara, ingin menunjukkan komitmen AMIN untuk kesejukan dalam bernegara dan kesegaran menyongsong perubahan dan perbaikan bagi masa depan negeri ini," kata Surya.

Selain itu, kata Surya, miripnya pose AMIN dengan pose Anies-Sandiaga itu untuk menampilkan rekam jejak yang pernah dikerjakan selama ini.

"Senyum hangat menunjukkan ketulusan dan keikhlasan serta totalitas dalam bekerja untuk bangsa," ujar dia.

"Sekaligus menunjukkan rekam jejak Anies dan Imin dalam kerja dan karya mereka di berbagai jabatan publik yang pernah diemban," kata Surya.

Desain Lebih Kekinian?

Beginilah penampakan desain untuk surat suara pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Warna merah putih yang menjadi lambang bendera Indonesia menjadi corak dasar yang mendominasi surat suara.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah merilis dan meresmikan desain surat suara tersebut.

Saat ini, surat suara tersebut sedang dalam masa pencetakan yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia untuk Pemilu 2024.

KPU juga melaksanakan pengadaan barang/jasa melalui dua tahap untuk logistik Pemilu 2024 di dalam dan luar negeri.

Pengadaan, jumlah, dan zonasi logistik Pemilu Tahap I dalam negeri ini berupa: 4.084.593 kotak suara, 1.640.322 botol tinta, 3.280.644 bilik pemungutan suara, 78.378.738 segel, dan 21.170.356 segel plastik atau kabel ties.

Dalam pengadaan logistik tahap I, KPU berhasil melakukan efisiensi sebesar 42,72 persen atau sebesar kurang lebih kurang Rp225 miliar.

Selain itu, untuk logistik Pemilu Tahap II dalam negeri berupa: 1.208.921.320 lembar surat suara, 61.161.473 lembar sampul, 8.137.230 set formulir, 1.640.322 lembar (PPWP+DPD) alat bantu tunanetra, dan 820.161 lembar daftar pasangan calon dan daftar calon tetap.

Baca juga: Bantahan Adanya Skenario Pengundian Nomor Urut Capres Cawapres, KPU & Bawaslu: Tak Bisa Diprediksi