Breaking News:

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Tegas Bantah Tuduhan Joe Biden Soal Kekerasan Seks Pada Sandera Perempuan, 'Kampanye Zionis'

Hamas tegas menolak tuduhan yang dilontarkan presiden Amerika Joe Biden terkait kekerasan seks yang dilakukan anggotanya pada tahanan perempuan Israel

Editor: Sinta Manila
Alex MITA / KANTOR MEDIA HAMAS / AFP
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam memberi isyarat kepada seorang sandera sebelum menyerahkannya kepada pejabat dari Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, menjelang pemindahannya ke Israel. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berbanding terbalik dengan pengakuan kesaksian para sandera yang sudah di bebaskan dan dikembalikan ke Israel, yang mana mereka mengaku diperlakukan dengan baik.

Bahkan dari video saat Hamas melepaskan sandera, perpisahan mereka terasa hangat dan akrab.

Tak jarang para Sandera melemparkan senyum, menunjukkan jari jempol serta mengucapkan terimakasih.

Baca juga: Anggota Parlemen Eropa Tuduh Israel Sengaja Tembaki Jurnalis di Gaza untuk Menutupi Pembantaiannya

Akan tetapi kini muncul klaim baru, yang menyudutkan Hamas telah melakukan kekerasan pada sandera perempuan.

Sayap kanan pejuang Palestina, Hamas dengan tegas menolak tuduhan yang dilontarkan presiden Amerika Joe Biden terkait kekerasan seks yang dilakukan anggotanya pada tahanan perempuan Israel.

“Tuduhan itu bohong, itu adalah bagian dari kampanye Zionis (Israel) dan Amerika yang mempromosikan kebohongan dan tuduhan yang tidak berdasar, untuk menjelek-jelekkan perlawanan Palestina,” jelas juru bicara Hamas.

Baca juga: Tak Mudah Hancurkan Hamas, Profesor di Doha Klaim Hanya Sedikit yang Terbunuh, Sebagian Besar Utuh

Momen tentara Hamas membebaskan belasan sandera Israel mencuri perhatian.
Momen tentara Hamas membebaskan belasan sandera Israel mencuri perhatian. (aljazeera)

Adapun bantahan tersebut disampaikan Hamas beberapa hari setelah seorang perwira polisi senior Shelly Harush mengatakan kepada anggota parlemen Israel.

Bahwa penyidik telah mengumpulkan lebih dari 1.500 pernyataan dari saksi, dokter, dan ahli patologi yang menjelaskan bahwa tawanan Hamas telah mengalami kekerasan seksual selama disandera.

Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Kementerian Kehakiman Israel yang mengatakan bahwa para korban sandera Hamas kedapatan disiksa, dianiaya secara fisik, diperkosa, dibakar hidup-hidup, dan dimutilasi.

Baca juga: Israel Bom Rumah yang Digunakan untuk Mengungsi di Deir Al-Balah, Gaza, 34 Orang Langsung Tewas

“Kami mendengar laporan mengenai perempuan yang diperkosa berulang kali dan tubuh mereka dimutilasi saat masih hidup, mayat perempuan dinodai.

Hamas menimbulkan rasa sakit dan penderitaan sebanyak mungkin pada perempuan dan anak perempuan dan kemudian membunuh mereka. Ini sangat mengerikan,” kata Biden

Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Netanyahu soal konflik di Gaza
Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Netanyahu soal konflik di Gaza (PEOPLE / Kompasiana)

Tak sampai disitu dalam pertemuan PBB yang dihadiri 800 diplomat Biden juga turut mendesak masyarakat di seluruh dunia untuk mengutuk pemerkosaan yang dilakukan Hamas terhadap tawanan perempuan Israel.

“Dunia tidak bisa hanya melihat apa yang sedang terjadi.

Adalah tanggung jawab kita semua untuk secara tegas mengutuk kekerasan seksual yang dilakukan oleh teroris Hamas tanpa keraguan, tanpa kecuali,” tambah Biden.

Merespon tuduhan pelecehan seksual tersebut, komisi penyelidikan PBB yang menyelidiki kejahatan perang Israel-Hamas berjanji akan fokus menyelidiki dan mencari bukti terkait tuduhan kekerasan seksual yang dilakukan Hamas dalam serangan 7 Oktober.

Baca juga: Rayakan Natal di Tengah Perang Hamas-Israel, Gereja di Palestina Buat Dekorasi Natal dari Reruntuhan

Israel Kerap Tebar Berita Hoaks

Sebagai informasi tuduhan seperti ini bukan kali pertama yang dilontarkan Israel kepada Hamas, sebelumnya PM Netanyahu telah berulang

kali menyebarkan berita hoax untuk menyerang militan Hamas lewat opini publik.

Serangan berita palsu pertama yang dikeluarkan Israel yakni berita Hamas yang telah memenggal kepala 40 bayi Israel.

Namun ketika ditelusuri lebih lanjut oleh media lokal Haaretz, tidak ada bukti yang menunjukkan sekelompok anak ditemukan tewas di lokasi yang sama sesuai dengan deskripsi Netanyahu.

Momen tentara Hamas lepaskan sandera Israel.
Momen tentara Hamas lepaskan sandera Israel. (aljazeera)

Tak sampai disitu, kebohongan serius lainnya yang dilakukan PM Netanyahu yakni tuduhan Hamas membunuh warga Israel dalam acara Festival Musik Nova yang di gelar di Re’im.

Namun saat di investigasi media Israel justru menunjukkan pelaku utama penembakan tersebut adalah Helikopter Apache milik tentara IDF.

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
kekerasan seksualZionisHamasJoe Bidensandera
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved