Breaking News:

Konflik Palestina Vs Israel

Tak Mudah Hancurkan Hamas, Profesor di Doha Klaim Hanya Sedikit yang Terbunuh, Sebagian Besar Utuh

Seorang profesor studi media di Institut Studi Pascasarjana Doha, Mohamad Elmasry mengatakan bahwa saat ini Hamas, pejuang Palestina masih utuh.

Editor: Sinta Manila
AFP
Pejuang Hamas dan Jihad Islam berfoto setelah menyerahkan sandera ke Palang Merah di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 28 November 2023. Hamas menyerahkan beberapa sandera ke Palang Merah di Gaza, seorang jurnalis AFP melihat, bagian dari pertukaran berdasarkan ketentuan gencatan senjata yang diperpanjang dalam perang Israel-Hamas. Para sandera, semuanya perempuan, diserahkan oleh pejuang bertopeng dan bersenjata kepada petugas Palang Merah di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, kata wartawan  

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Klaim bahwa Israel telah membunuh komandan-komandan batalyon Hamas direspon oleh salah satunya  seorang profesor dari Doha.

Dia mengklaim bahwa tidak mudah bagi Israel untuk memberantas Hamas, karena yang mereka lakukan saat ini hanyalah bagian kecil saja.

Kenapa bisa begitu? Padahal Gaza sudah nyaris hancur lebur, akan tetapi Hamas tetap mampu berdiri kokoh.

Baca juga: Israel Bom Rumah yang Digunakan untuk Mengungsi di Deir Al-Balah, Gaza, 34 Orang Langsung Tewas

Seorang profesor studi media di Institut Studi Pascasarjana Doha, Mohamad Elmasry mengatakan bahwa saat ini Hamas, pejuang Palestina masih utuh.

Dan juga anggota Hamas hanya sebagian kecil yang terbunuh oleh serangan Israel.

Pernyataan itu muncul usai Israel menggembar-gemborkan telah membunuh beberapa petinggi Hamas.

Pihak tentara Israel dalam sebuah postingan di X mengunggah bahwa empat komandan batalyon brigade Hamas di Jalur Gaza telah tewas.

Baca juga: Tentara Israel Diare Parah! WHO Sudah Ingatkan Wabah Penyakit di Gaza Lebih Mematikan daripada Bom

Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam memimpin seorang sandera (kanan) ke pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, di depannya dipindahkan ke Israel.
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam memimpin seorang sandera (kanan) ke pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, di depannya dipindahkan ke Israel. (Alex MITA / KANTOR MEDIA HAMAS / AFP)

Termasuk di antara para pemimpin senior kelompok Palestina telah tewas dalam serangan Israel baru-baru ini, mengutip Al Jazeera.

Mereka juga mengatakan serangan itu telah 'menghancurkan' unit Hamas lainnya, termasuk yang berada di Gaza tengah.

Namun Mohamad Elmasry menyebut, meskipun Israel gembar-gembor akan melenyapkan Hamas, menurutnya hal itu masih 'mustahil'.

"Hamas sebagian besar masih utuh dan hanya persentase kecil dari anggotanya yang terbunuh," ungkapnya.

Di sisi lain pada hari Selasa (5/12/2023), pejabat senior Hamas Osama Hamdan juga mengatakan bahwa pasukan Israel melemah di Gaza.

Baca juga: Kesaksian Sandera Hamas yang Dibebaskan, Lebih Khawatir Dibunuh Tentara Israel Sendiri, Kenapa?

Hamdan mengatakannya dalam sebuah istilah bahwa pasukan Israel 'tenggelam semakin dalam ke rawa Gaza'.

Dirinya juga menyebutkan pejuang Palestina siap untuk berperang tidak peduli berapa lama perang berlangsung.

Pejuang Hamas dan Jihad Islam berfoto setelah menyerahkan sandera ke Palang Merah di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 28 November 2023. Hamas menyerahkan beberapa sandera ke Palang Merah di Gaza, seorang jurnalis AFP melihat, bagian dari pertukaran berdasarkan ketentuan gencatan senjata yang diperpanjang dalam perang Israel-Hamas. Para sandera, semuanya perempuan, diserahkan oleh pejuang bertopeng dan bersenjata kepada petugas Palang Merah di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, kata wartawan tersebut.
Pejuang Hamas dan Jihad Islam berfoto setelah menyerahkan sandera ke Palang Merah di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 28 November 2023. Hamas menyerahkan beberapa sandera ke Palang Merah di Gaza, seorang jurnalis AFP melihat, bagian dari pertukaran berdasarkan ketentuan gencatan senjata yang diperpanjang dalam perang Israel-Hamas. Para sandera, semuanya perempuan, diserahkan oleh pejuang bertopeng dan bersenjata kepada petugas Palang Merah di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, kata wartawan tersebut. (AFP)

Israel Lakukan Pembelaan soal Serang Wilayah Sipil

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
DohaprofesorHamasIsrael
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved