Breaking News:

Palestina vs Israel

Hamas akan Akhiri Perang Jika Palestina Merdeka! Netanyahu: Negara Palestina Tidak Mungkin Terwujud!

Hamas terbuka terhadap perundingan untuk mengakhiri perang dengan Israel, dengan syarat kemerdekaan.

Editor: Sinta Manila
Kolase Istimewa
Petinggi Hamas Ismail Haniyeh (kiri) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Perang di Israel masih terus berlanjut, meskipun ratusan negara di dunia sudah mendesak untuk kedua belah pihak melakukan gencatan senjata.

Akan tetapi, baik Hamas dan Israel tidak gentar untuk menghentikan perang mereka.

Bagi Hamas, mereka akan mengakhiri perang jika Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Baca juga: Didesak 153 Negara, Israel Ngeyel Lanjutkan Perang di Gaza, Dengan atau Tanpa Dukungan Internasional

Sedangkan Israel tidak akan mau memberikan kemerdekaan untuk Palestina.

Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan Hamas terbuka terhadap perundingan untuk mengakhiri perang dengan Israel.

Namun, Ismail Haniyeh menekankan kesepakatan akhir itu harus mengarah pada negara Palestina yang merdeka.

Baca juga: TOLONG! Getir Warga Gaza di Tengah Banjir & Bom Israel, Tidur Basah Kuyup di Pasir: Putraku Sakit!

Petinggi Hamas Ismail Haniyeh mengadakan konferensi pers selama kunjungannya ke Dar al-Fatwa, otoritas agama Sunni tertinggi Lebanon, di Beirut pada 22 Juni 2022. -- Ismail Haniyeh mengatakan negara Palestina yang merdeka adalah syarat untuk berdamai dengan Israel.
Petinggi Hamas Ismail Haniyeh mengadakan konferensi pers selama kunjungannya ke Dar al-Fatwa, otoritas agama Sunni tertinggi Lebanon, di Beirut pada 22 Juni 2022. -- Ismail Haniyeh mengatakan negara Palestina yang merdeka adalah syarat untuk berdamai dengan Israel. (ANWAR AMRO / AFP)

"Hamas siap untuk berdialog dengan Israel, berharap bahwa pembicaraan di masa depan dapat menertibkan rumah Palestina baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza,” kata Ismail Haniyeh dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Rabu (13/12/2023).

“Kami terbuka untuk mendiskusikan pengaturan atau inisiatif apa pun yang dapat mengakhiri agresi dan mengarah pada jalur politik yang menjamin hak rakyat Palestina atas negara merdeka mereka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” lanjutnya, dikutip dari Sky News.

Namun, Ismail Haniyeh kemudian memperingatkan segala upaya untuk mengecualikan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dari penyelesaian pascaperang akan menjadi sebuah “khayalan".

Hamas mengatakan faksi perlawanan Palestina apa pun harus dilibatkan dalam proses tersebut.

Baca juga: 10 Tentara Israel Didominasi Perwira, Tewas Dalam Penyergapan oleh Pejuang Palestina di Shujaiya

Benjamin Netanyahu: Israel Tak akan Ulangi Perjanjian Oslo

Komentar Ismail Haniyeh muncul hanya satu hari setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan negara Palestina tidak mungkin terwujud.

Dalam pernyataannya, Benjamin Netanyahu bersumpah untuk tidak pernah mengulangi kesalahan Oslo, perjanjian perdamaian tahun 1993 yang menciptakan peta jalan bagi negara Palestina yang berdaulat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (ABIR SULTAN / KOLAM RENANG / AFP)

Netanyahu menyebut Perjanjian Oslo adalah kesalahan besar Israel.

Perjanjian Oslo I ditandatangani oleh Presiden Otoritas Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Arafat, dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin di Gedung Putih, Amerika Serikat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PalestinaIsraelHamasPerjanjian Oslo
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved