Breaking News:

Palestina vs Israel

Warga Israel Unjuk Rasa Besar-besaran, Pasca IDF Tembak Mati 3 Warga Negaranya yang Disandera

Ratusan warga Israel turun ke jalan untuk demo setelah mendengar kabar Pasukan IDF keliru menembak mati warganya sendiri yang ditawan di Gaza

Editor: Sinta Manila
AHMAD GHARABLI / AFP
Keluarga warga Israel yang disandera dan warga Israel lainnya menggelar aksi unjuk rasa di luar Kantor Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Jumat, (15/12/2023). Mereka meminta pemerintah segera mengupayakan pembebasan sandera. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tentara Israel mengatakan pasukannya secara tidak sengaja menembak mati tiga sandera setelah 'mengira' mereka adalah Hamas teroris selama pertempuran di Gaza.

Mereka diidentifikasi sebagai tiga pemuda yang diculik dari komunitas Israel di dekat perbatasan Gaza.

Mereka adalah Yotam Haim (28), Samer Al-Talalka (25) dan Alon Shamriz (26).

Baca juga: Tentara Israel Mengaku Tak Sengaja Menembak 3 Pemuda yang Disandera, karena Dikira Anggota Hamas

Ratusan warga Israel turun ke jalan untuk berunjuk rasa setelah mendengar kabar Pasukan Pertahanan Israel (IDF) keliru menembak mati warganya sendiri yang ditawan di Gaza.

Para pengunjuk rasa memprotes pemerintah Israel dan memintanya segera mengambil tindakan guna membebaskan warga Israel yang masih disandera Hamas.

Dilansir The Times of Israel, pengunjuk rasa tampak mengganggu lalu lintas kendaraan di persimpangan Kaplan tatkala bergerak menuju ke markas IDF di Kirya, Tel Aviv.

Baca juga: PILU Pegawai Starbucks Di-PHK Imbas Aksi Boikot Produk Pro Israel, Rugi Rp186 T: Banyak Gerai Tutup

Mereka mendesak pemerintah untuk mengupayakan kesepakatan baru dengan Hamas demi membebaskan warga Israel yang diculik Hamas tanggal 7 Oktober lalu.

"Waktu mereka sudah habis. Bawa mereka pulang sekarang!" demikian teriakan para pengunjuk rasa.

"Tak ada kemenangan hingga sandera terakhir dibebaskan."

Keluarga warga Israel yang disandera dan warga Israel lainnya menggelar aksi unjuk rasa di luar Kantor Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Jumat, (15/12/2023). Mereka meminta pemerintah segera mengupayakan pembebasan sandera.
Keluarga warga Israel yang disandera dan warga Israel lainnya menggelar aksi unjuk rasa di luar Kantor Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Jumat, (15/12/2023). Mereka meminta pemerintah segera mengupayakan pembebasan sandera. (AHMAD GHARABLI / AFP)

Eli Albag, salah satu warga Israel, menyebut pemerintah harus melakukan perundingan dengan Hamas. Putra Albag, Liri (18), kini disandera oleh Hamas.

"Ini hari yang sulit. Adalah hal yang menyedihkan bagi kami ketika setiap sandera pulang ke rumah, di dalam peti mati," kata Albag.

Sementara itu, pengunjuk rasa lainnya yang bernama Ori mendesak adanya gencatan senjata. Sepupu Ori, Itay Svirsky, diduga menjadi salah satu warga Israel yang disandera.

"Negara Israel dan para pemimpinnya bertindak seolah-olah mereka sudah menyerah dalam hal sandera.

Kami menerima kembali semua sandera dalam bentuk jenazah," kata Ori menjelaskan.

Baca juga: KLAIM Israel Sukses Banjiri Terowongan Gaza, Hamas Menepis: Itu Kebal Banjir & Sudah Diperhitungkan!

"Mereka sekarat. Meraka sekarat karena pengeboman, kegagalan operasi penyelamatan, dan tembakan dari pasukan kita, bahkan ketika mereka berhasil kabur."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
wargaIsraelIDFWarga Demo
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved