Breaking News:

Palestina vs Israel

3 Sandera Terbunuh Lagi di Jalur Gaza, Hamas Sebut Dibunuh oleh Senjata Tentara Israel Sendiri

Hamas merilis video pendek yang memperlihatkan tiga sandera Israel yang disebut terbunuh lagi oleh tentara Israel di Jalur Gaza.

Editor: Sinta Manila
X
Dari kiri ke kanan: Ron Sherman, Nick Beiser, Elijah Toledano. Mereka adalah tiga sandera Israel yang ditahan oleh Hamas. Jenazah ketiganya ditemukan oleh Israel di Gaza pada Jumat (15/12/2023). Setelah diidentifikasi, Israel memastikan mereka adalah warganya yang disandera oleh Hamas. Tidak dijelaskan kapan dan bagaimana mereka meninggal. 

Abu Ubaida: Agresi Militer Tak akan Membebaskan Sandera

Sebelumnya pada Kamis (21/12/2023), juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaida mengatakan Israel tidak akan bisa menyelamatkan sandera dengan melanjutkan agresi di Jalur Gaza.

“Jalan musuh untuk memulihkan tahanannya adalah pertukaran, dan kelanjutan agresi tidak memungkinkan pembebasan tahanan sama sekali, selain ketidakmungkinan membebaskan mereka melalui tindakan militer langsung," katanya.

"Kami menekankan pada perlunya menghentikan agresi dan melakukan negosiasi menggunakan jalur yang sudah diketahui, melalui mediator, jika musuh (Israel) ingin menangkap mereka (sandera) hidup-hidup,” lanjutnya.

Publikasi klip video tersebut terjadi beberapa hari setelah Israel mengakui pada Jumat (15/12/2023), IDF secara tidak sengaja membunuh tiga sandera Israel di Shujaiya, sebuah distrik lingkungan di kota Gaza.

Insiden itu memicu kemarahan dalam masyarakat Israel dan mendorong demonstrasi di Tel Aviv.

Setelah kesepakatan sandera selama 7 hari yang dimulai pada Jumat (24/11/2023), lebih dari 100 sandera telah dibebaskan dan diperkirakan masih ada 138 sandera di Jalur Gaza.

(FILE) Abu Ubaida (tengah), juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas, berbicara dalam peringatan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Januari 2017, untuk Mohamed Zouari, seorang 49- insinyur Tunisia dan ahli drone berusia satu tahun, yang dibunuh saat mengemudikan mobilnya di luar rumahnya di Tunisia pada bulan Desember 2016.
(FILE) Abu Ubaida (tengah), juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas, berbicara dalam peringatan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Januari 2017, untuk Mohamed Zouari, seorang 49- insinyur Tunisia dan ahli drone berusia satu tahun, yang dibunuh saat mengemudikan mobilnya di luar rumahnya di Tunisia pada bulan Desember 2016. (AFP/SAID KHATIB)

Hamas Palestina vs Israel

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Kamis (21/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
sanderaIsraelGazaAbu Ubaida
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved