Breaking News:

Palestina vs Israel

Hamas Tegas Minta Israel Minggat dari Gaza, Netanyahu Tolak Hentikan Perang Sampai Tujuan Tercapai

Hamas ingin Israel segera angkat kaki dari Gaza, sedangkan Israel tak akan menghentikan perang sebelum Hamas kalah.

Editor: Sinta Manila
Kolase Istimewa
Petinggi Hamas Ismail Haniyeh (kiri) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Negosiasi alot antara Hamas dan Israel yang terjadi di Mesir belum mencapai kesepakatan.

Bahkan, voting terkait resolusi di Gaza oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pun berujung hampir sama.

Hamas ingin Israel segera angkat kaki dari Gaza, sedangkan Israel tak akan menghentikan perang sebelum Hamas kalah.

Baca juga: Ternyata Israel Sudah Mengetahui Terowongan Besar Hamas 4 Tahun Sebelumnya, Kenapa Tak Diserang?

Pertemuan di Mesir terkait gencatan senjata di Gaza per Kamis (22/12/2023) waktu setempat masih berjalan alot.

Berdasarkan laporan AFP, Israel masih bersikukuh untuk menolak permintaan Hamas agar menghentikan perang sebelum membebaskan para tahanan di Gaza.

Terkait permintaan ini, seorang pejabat Hamas mengatakan kepada AFP bahwa gencatan senjata dan pasukan Israel agar angkat kaki dari Gaza merupakan syarat negosiasi yang serius.

Namun, tawaran Hamas itu sudah berulang kali ditolak oleh Israel.

Penolakan itu salah satunya juga dilontarkan oleh Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.

Dikutip dari Times of Israel, Netanyahu bersikukuh untuk tetap memusnahkan Hamas dan membebaskan seluruh sandera Israel di Gaza.

Baca juga: Mata Dunia Mulai Terbuka, Hamas Disebut Pahlawan Perang, Sedangkan Israel Justru di Cap Teroris

"Kami akan terus berperang sampai menang. Kami tidak akan menghentikan perang sampai kami mencapai semua tujuannya yaitu menuntaskan penghancuran Hamas dan membebaskan semua sandera kami," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Netanyahu juga menegaskan sikapnya dengan hanya memberikan dua pilihan kepada Hamas yaitu menyerah atau mati.

Warga Palestina berjalan di bawah hujan di sebuah kamp pengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan tempat sebagian besar warga sipil mengungsi, pada 13 Desember 2023.
Warga Palestina berjalan di bawah hujan di sebuah kamp pengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan tempat sebagian besar warga sipil mengungsi, pada 13 Desember 2023. (MAHMUD HAMS / AFP)

"Mereka tidak memiliki dan tidak akan memiliki opsi lainnya," kata Netanyahu.

Kendati demikian, dikutip dari BBC, ada pernyataan lain pula dari Hamas bahwa ada keputusan nasional untuk tidak membicarakan pertukaran tahanan jika agres Israel tidak segera dihentikan.

Tentu, pernyataan Hamas ini menempatkan Israel dalam posisi sulit.

Pasukan Israel mengungkapkan bahwa cara terbaik untuk membebaskan para sandera adalah lewat serangan militer kepada Hamas atau melakukan operasi penyelamatan.

Baca juga: 3 Sandera Terbunuh Lagi di Jalur Gaza, Hamas Sebut Dibunuh oleh Senjata Tentara Israel Sendiri

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Benjamin NetanyahuHamasIsraelGaza
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved