Berita Viral
APES! Beli Telur Lewat Aplikasi di Facebook, Pria Kehilangan Uang 1,75 M, 'Tiba-tiba Tabungan Nol!'
Seorang pria mengalami penipuan saat membeli telur lewat aplikasi di Facebook, tabungan 1,75 raib!
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib pilu seorang pria yang kehilangan tabungan 1,75 miliar, gara-gara beli telur organik di aplikasi Facebook.
Pria yang dipanggil Mr. Singh (57) itu kehilangan uang tabungan senilai 150.000 dollar Singapura (Rp 1,75 miliar) karena ulah penipu di e-commerce.
Keluarga tersebut menolak disebutkan namanya secara lengkap dengan alasan perlindungan diri agar terhindar dari penipuan lebih lanjut.
Kasus ini bermula pada 26 November 2023 ketika istri Singh menemukan iklan Facebook yang menjual telur organik.
Dia pun mencoba membelinya dan bersama suami mengeklik tombol "pesan". Pasutri itu diarahkan ke obrolan WhatsApp dengan penjual bernama Jason.
Jason meyakinkan mereka tentang kualitas telurnya dan meminta deposit dilakukan melalui aplikasi.
Baca juga: Pria Terpaksa Batalkan Pernikahan, Gara-gara Orang Tua Alami Penipuan Pakai Uang Modal Nikah
Kemudian sisanya dibayar saat pengiriman. Jason lalu mengirimkan tautan untuk mengunduh aplikasi.
Tuan Singh menginstal aplikasi tersebut untuk memesan 60 butir telur, dan diarahkan ke laman pembayaran yang terlihat sangat mirip dengan milik bank UOB.
Ia kemudian memasukkan rincian login akun UOB-nya tetapi transaksi gagal.
Dia memberitahu Jason tentang kendalanya dan mencoba membatalkan pesanan, tetapi Jason bersikeras untuk melanjutkan pengiriman yang ia klaim akan dilakukan keesokan hari.
Baca juga: ASTAGA Aktor Inisial M Terseret Kasus Penipuan, Niat Beli Mobil Klasik Ternyata Plat Nomornya Palsu

Pada 27 November 2023, Tuan Singh bukan menerima telur melainkan telepon dari petugas UOB yang menanyakan transaksi kartu kredit bernilai besar.
Tuan Singh mengecek rekening banknya di UOB dan DBS, lalu mendapati semua uangnya habis.
"Ketika (saya lihat) nol, nol, nol, saya kaget. Saya seperti menjadi zombie. Saya tidak tahu harus berbuat apa," kata Singh, dikutip dari Channel News Asia (CNA) pada Rabu (27/12/2023).
Baca juga: Penipuan Agen Genting di Marketplace, Korban Curiga Bukti Transferan Palsu, Sudah Bayar Jutaan

“Saya langsung menghubungi istriku... dan bilang kami ditipu,” lanjut Singh. "Kami gemetar ketika berada di kantor polisi dan istriku menangis, dia sekarang masih menangis."
Kepolisian Singapura mengonfirmasi kepada CNA bahwa mereka sudah mendapat laporan dan penyelidikan sedang berlangsung.
Keluarga Singh juga menghubungi bank-bank yang menyimpan uang mereka.
Rekening UOB miliknya mencatat serangkaian transaksi keluar sebesar 15.000 dollar Singapura (Rp 175,5 juta), sedangkan hampir 30.000 dollar Singapura (Rp 351,18 juta) disedot dari rekening DBS miliknya.
Tuan Singh mengaku tidak mendapat notifikasi, peringatan, atau kode OTP untuk mengizinkan transaksi, padahal dia biasanya mendapatkannya untuk transaksi yang jauh lebih kecil.
Dia pun heran mengapa penipu dapat mengakses kartu kredit serta rekening bank lainnya yang tidak dia sebutkan ke pelaku.
“Bank harus bertanggung jawab, setidaknya sebagian,” tambah Singh. "Bukan saya yang menarik uang itu dan memberikannya ke penipu... Saya bahkan tidak sadar ini sedang terjadi."
Dia sudah memercayai bank untuk menjaga uangnya, dan menyebut mereka seharusnya mengenali serta menghentikan transaksi penipuan tersebut.
Menanggapi pertanyaan CNA, baik UOB dan DBS berkata sudah mengetahui kasus Singh dan telah menghubunginya.'
Kisah Lain, Pria Terpaksa Batalkan Pernikahan, Gara-gara Orang Tua Alami Penipuan

Seorang pria terpaksa membatalkan pernikahannya setelah kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia ditipu habis-habisan dalam sebuah penipuan mata uang kripto yang rumit.
Dikutip dari Mirror.co.uk pada 20 Desember 2023, kisah pria tersebut kemudian menjadi viral.
Orang tua Eric Jiang, ayah Amos, 78 tahun, dan ibu Yan, 73 tahun, kehilangan lebih dari $1 juta (£790.000) dan sekarang menghadapi kehilangan rumah mereka di Connecticut.
"Orang tua saya adalah imigran dari Tiongkok dan datang ke AS pada tahun 80-an tanpa membawa apa-apa,
Mereka bekerja di berbagai pekerjaan selama beberapa dekade hanya untuk bisa membeli rumah dan memberikan kehidupan bagi saya,
Sekarang di masa pensiun, tanpa apa-apa dan menghadapi kehilangan rumah mereka yang akan segera terjadi, mereka berada dalam kesulitan,
Pada titik ini, semua bank terkait, penegak hukum lokal, negara bagian, dan federal menyadari adanya penipu dan melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu mengembalikan sebagian uang mereka, tetapi prospeknya sangat suram."
Orang tua yang penuh kasih ini berharap dapat membantu membiayai pernikahan Eric yang akan datang dan bahkan membelikannya dan tunangannya sebuah rumah, namun akhirnya mereka tertipu.
Amos mendapat pesan tiba-tiba dari seseorang yang menyebut dirinya Lin.
Meskipun Lin meminta maaf karena mengirim pesan ke nomor yang salah, mereka terus berkirim pesan, menjalin persahabatan selama berbulan-bulan dengan Lin dan meminta nasihat tentang berimigrasi ke AS dari Tiongkok.
Akhirnya 'Lin' meyakinkan Amos untuk mengirimkan lebih dari $1 juta dalam serangkaian investasi kripto palsu melalui platform perdagangan palsu.
Departemen Kepolisian Woodridge memberi tahu keluarga Jiang tentang penipuan ini setelah para penyelidik di Georgia menelepon mereka tentang penyelidikan di sana.
Seorang korban di Georgia mengarahkan detektif ke catatan bank yang menunjukkan "setoran besar dari para korban di wilayah NYC."
Detektif Michelle Taylor, dari Peachtree City, Georgia, menghubungi FBI setelah melacak rekening bank si penipu hingga ke Hong Kong.
"Mungkin ada lebih dari dua lusin korban di sekitar 12 negara bagian yang berbeda,
Dengan negara-negara yang tidak selalu bekerja sama dalam hal ekstradisi dan kerja sama dalam investigasi, biasanya ini merupakan jalan buntu bagi kami sebagai yurisdiksi lokal."
Rekening bank tersebut kemudian ditutup, namun situs web yang digunakan Amos untuk investasi palsu tersebut masih aktif dan Tim Investigasi CBS New York menemukan sepuluh situs lain dengan desain dan tata letak yang sama yang mendorong orang untuk mendaftar.
Baca juga: APES Tabungan Rp 65 Juta Milik Driver Ojol Lenyap Karena Salah Klik Link di SMS Undian Penipuan

Beberapa bahkan menggunakan nama perusahaan yang sah seperti Wells Fargo.
"Memberi uang kepada orang yang tidak Anda kenal sangat berbahaya. Ini seperti mengeluarkan uang dari dompet Anda dan meninggalkannya di tanah,
Begitu Anda meninggalkannya, uang itu hilang. Hanya ada sedikit cara untuk mendapatkannya kembali."
Eric mencoba segala cara untuk membantu orang tuanya.
"Saya dan tunangan saya sayangnya tidak berada dalam posisi di mana kami dapat membantu menyelamatkan rumah mereka,
Saya juga mengalami kesulitan keuangan minggu lalu, menutup bisnis saya yang telah saya jalani selama 4 tahun terakhir,
Tunangan saya dan saya berencana untuk menikah tahun depan (semuanya sudah dipesan),
Tetapi kami sekarang membatalkan pernikahan kami dan rencana apa pun yang kami miliki di masa depan untuk membantu mereka."
Hingga 20 Desember 2023, postingan ini masih menjadi viral di media sosial.
(Kompas.com)(TribunNewsmaker/Talitha)
Diolah dari artikel di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Isi Surat Dokter Kandungan di Garut yang Divonis Penjara Atas Kasus Pelecehan, Tulis Cinta Istri |
![]() |
---|
Rayakan Ultah Anak di Bali, Artis Ternama Korea Jeon Hye Bin Malah Kecopetan, 132 Juta Rupiah Raib |
![]() |
---|
Potret Menkeu Purbaya Ajak Stafnya Makan Ayam Goreng di Warung Kaki Lima Sederhana, 'Pedas Banget' |
![]() |
---|
Terjebak Reruntuhan Ponpes Al Khoziny 3 Hari, Remaja Ini Berhasil Selamat, Kaki Kiri Terjepit Puing |
![]() |
---|
Motif Ibu Muda di Cipete yang Buang Bayi di Saluran Air, Sebut Khilaf Karena Sembunyikan Kehamilan |
![]() |
---|