Berita Kriminal
'TOLONG!' Jeritan Wanita di Jember Bikin Tetangga Syok, ternyata Korban KDRT Suami: Tewas Dianiaya
Inilah kronologi terungkapnya kematian wanita di Jember, tewas dianiaya suami: KDRT
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Mendengar suara jeritan wanita, warga di Jenggawah, Jember, Jawa Timur syok dan terkejut mengetahui aksi KDRT yang menewaskan seorang wanita.
Dalam kasus ini, wanita tersebut tewas secara mengenaskan dihabisi oleh suaminya sendri.
Diyakini, korban tewas setelah mendapatkan aksi penganiayaan dari suami.

Diketahui, korban tewas bernama Miswati (45), warga Dusun Sukosari, Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Miswati tewas akibat dianiaya oleh suaminya pada Selasa (9/1/2024).
Kepala Desa Jatisari Haris Tursina menjelaskan, korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu sempat keluar rumah dan berteriak minta pertolongan.
Baca juga: YA ALLAH Baunya! Dikira Bangkai, Warga Jagakarsa Kaget Temukan 4 Anak Tewas di Kamar: Ortu KDRT
Baca juga: TERBONGKAR! Tabiat Ayah di Tangerang yang Tega Setubuhi Anaknya 18x, Hamil: Istri sering Di-KDRT
"Saat itu tiba- tiba sudah ada teriakan dari korban hingga warga keluar rumah," kata Haris kepada Kompas.com, Rabu (10/1/2023).
Setelah itu, anak korban datang dan langsung membawa korban ke puskesmas.
Sebab, korban mengalami luka di bagian kepala.
Sedangkan, suami korban, kata dia, sempat melarikan diri setelah kejadian tersebut.

Lalu, pada sore hari, terduga pelaku pulang ke rumah.
Lantas, pelaku langsung menyerahkan diri ke polisi.
"Informasinya sempat lari ke persawahan, tapi akhirnya menyerahkan diri," tutur dia.
Haris tak mengetahui pasti penyebab meninggalnya korban.
Hanya saja, suami korban dikenal sebagai sosok yang temperamental.
Baca juga: GETIR Istri Polisi di Pekanbaru di-KDRT Suami, Bibir Pecah Bercucuran Darah: Kemana Cari Keadilan?
Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Abid Uais Al Qarni Aziz menambahkan, pihaknya masih mendalami kejadian tersebut.
Terduga pelaku juga masih dalam pemeriksaan polisi.
"Kami masih melakukan pendalaman, mohon waktu nanti kami rilis," ujar dia.
Kasus kematian Miswati tentu membuat geger warga setempat.
Warga terkejut dengan adanya insiden penganiayaan dalam rumah tangga ini.
Sementara itu, pelaku kini terancam hukuman berat jika terbukti bersalah.
Hingga kini belum diketahui apa penyebab KDRT tersebut.

CURIGA Ada Suara Lonceng dari Dalam Makam Wanita, Warga Syok saat Digali, Ada HP: Kasus KDRT Terkuak
Curiga mendengar suara lonceng dari dalam makam seorang wanita, warga syok saat menggali makam wanita tersebut, ternyata ada ponsel di peti mati wanita itu.
Suara lonceng itu ternyata berasal dari dering ponsel di hp misterius yang berada di samping mayat wanita.
Dengan dibukanya makam wanita itu, sebuah kasus KDRT yang pernah menimpa wanita tersebut akhirnya terungkap.

Tak disangka, sebelum wanita itu meninggal dunia, dirinya mendapatkan aksi KDRT dari sang suami.
Usut punya usut ponsel tersebut ternyata merupakan milik dari anaknya yang masih kecil.
Pada saat sang ibu meninggal dunia, bocah tersebut sengaja memasukkan ponsel ke dalam peti mati ibunya.
Baca juga: Muntah Darah Gegara Di-KDRT, Ibu Dirawat di IGD, Pilu Dikabari 4 Anaknya Dibunuh Suami di Jagakarsa
Baca juga: YA ALLAH Baunya! Dikira Bangkai, Warga Jagakarsa Kaget Temukan 4 Anak Tewas di Kamar: Ortu KDRT
Dia berharap bahwa akan ada keajaiban ibunya bisa terbangun dari kematiannya saat ditelponnya.
Namun, suara dering telepon tersebut justru membuat warga ketakutan dan membongkar makam wanita itu.
Hingga pada akhirnya kasus KDRT dari wanita yang tinggal di Tiongkok itu akhirnya terungkap.
Dilansir TribunnewsMaker.com dari Eva.vn pada Jumat, (8/12/2023), kasus ini dapat terbongkar ketika warga bernama Tieu Lam ketakutan mendengar lonceng dari dalam makam seorang wanita.
Tieu Lam ketakutan dan berlari kembali ke desa untuk melapor kepada kepala desa.
Kepala desa segera membawa orang-orang ke kuburan wanita tersebut untuk memeriksa dan menemukan kebenaran suara lonceng tersebut.
Polisi segera menyelidiki kematian wanita itu dan kebenaran terungkap.

Diketahui, nama wanita tersebut adalah Tan Lan, berusia sekitar 40 tahun.
Dua puluh tahun yang lalu dia menikah dengan Trieu Quan, seorang pria dari desa yang sama, 20 tahun lebih tua darinya.
Mereka memiliki seorang anak berusia 13 tahun bernama Cuong Cuong.
Kepada polisi Trieu Quan bercerita pada warga bahwa istrinya meninggal bunuh diri karena tak tahan merasakan kemiskinan keluarganya.
Pada hari kematian wanita itu, Tieu Quan memutuskan menguburkan istrinya seorang diri tanpa upacara pemakaman.
Setelah diselidiki, polisi menemukan banyak hal yang mencurigakan.
Baca juga: GETIR Istri Polisi di Pekanbaru di-KDRT Suami, Bibir Pecah Bercucuran Darah: Kemana Cari Keadilan?

Pertama-tama, mengapa Trieu Quan tidak menelepon polisi ketika dia menemukan mayat istrinya.
Kedua, polisi mengetahui dari tetangga Trieu Quan bahwa dia dan istrinya bertengkar sengit beberapa hari sebelum kejadian.
Selain itu, rombongan Tieu Lam juga mendengar suara yang berasal dari makam Tan Lan.
Oleh karena itu polisi tidak langsung mempercayai ucapan suami itu.
Bersedia untuk membongkar makam istrinya, mereka lantas kaget saat menemukan sebuah ponsel di sebelah tubuh Tan Lan di dalam peti jenazah.
Ketika mereka mengambil ponsel itu, mereka melihat lebih dari 10 panggilan tidak terjawab.

Menurut penyelidikan, orang yang menelepon Tan Lan adalah putranya yang berusia 13 tahun, Cuong Cuong.Ternyata
Cuong Cuong merindukan ibunya, sehingga di hari ibunya meninggal, diam-diam dia meletakkan ponselnya di peti matinya, berharap keajaiban akan terjadi dan ibunya bisa mendengar panggilan telepon tersebut.
Polisi kemudian menginterogasi Cuong Cuong dan menemukan rahasia yang mengejutkan.
Ternyata ibunda Cuong Cuong tidak bunuh diri melainkan dipukuli hingga tewas oleh ayahnya.
Pada hari ibunya dibunuh, ayahnya, Trieu Quan, tidak mengetahui bahwa putranya sakit dan tidak bersekolah di rumah.
Saat itu, bocah pemalu tersebut bersembunyi di lemari dan menggunakan ponselnya untuk merekam seluruh proses ayahnya membunuh ibunya.
Dihadapkan pada bukti yang tak terbantahkan, Trieu Quan akhirnya mengakui segalanya.
Meski demikian, Trieu Quan mencoba membela diri dengan mengatakan bahwa istrinya sempat ingin cerai darinya karena jatuh miskin.
Lantaran menolak sebuah perceraian, Trieu Quan akhirnya menghabisi nyawa sang istri.
Trieu Quan yang murka dan tidak tahan dengan permintaan cerai sang istri berusaha mencekiknya hingga tewas.
Untuk menghindari tanggung jawab, dia mengatakan istrinya gantung diri dan buru-buru menguburkannya,.
Ia tak menyangka seluruh proses kejahatannya akan direkam oleh putranya.
Pada akhirnya, Trieu Quan ditangkap polisi karena pembunuhan berencana.
Kini kasus tersebut membuat geger warga setempat.
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Eras Penculik Ilham Kepala Cabang Bank BUMN Kini Ajukan Justice Collaborator, Janji Ungkap Fakta |
![]() |
---|
Emosi Ibunya Nikah Lagi, Kakak Adik di Bangkalan Bacok Ayah Tiri hingga Tewas, Dibunuh depan Balita |
![]() |
---|
Motif Pembunuhan Haji Sahroni & Keluarga, Sakit Hati Rental Mobil Malah Mogok, Uang Rp750 Tak Balik |
![]() |
---|
Kejamnya Pelaku Bunuh Haji Sahroni Sekeluarga di Indramayu, Pakai Pipa Besi, Bayi Ditenggelamkan |
![]() |
---|
Sosok 2 Pembunuh Keluarga Haji Sahroni di Indramayu, Sempat Linglung, Eks Rekan Kerja Korban di Bank |
![]() |
---|