Breaking News:

Palestina vs Israel

Bagaimana Nasib WNI yang Berada di Yaman? Setelah Perang Meletus, AS & Inggris Membombardir Houthi

KBRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia untuk memonitor kondisi dan keselamatan para WNI.

Editor: Sinta Manila
X/alihashem_tv
Pemandangan di Kota Alhudaida, Yaman. Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyerang Yaman, Rusia pun memberikan kritik tajam, menurutnya serangan itu malah memperburuk situasi. 

Adapun ultimatum yang dilontarkan yakni meminta Houthi untuk berhenti menyerang kapal–kapal dagang yang melakukan pelayaran di kawasan Laut Merah.

Namun peringatan tersebut tak dipedulikan oleh Houthi.

Pimpinan Houthi Yaman Mohammed Abdul Salam menyatakan pihaknya bersikukuh akan melakukan blokade dan serangan kepada kapal–kapal dagang Israel dan para sekutunya.

Alhasil 55 kapal dagang internasional terpaksa mengalihkan rute menuju Tanjung Harapan di Afrika Selatan untuk menghindari Laut Merah yang sat ini dikuasai Houthi Yaman.

Hal tersebut yang membuat AS dan para sekutunya murka, hingga nekat melakukan serangan ke sejumlah kota besar di Yaman.

“Tindakan kami adalah untuk membela diri, mempertahankan diri dari serangan lebih lanjut terhadap kapal perang kami saat mereka menjalankan bisnis mereka yang sah dan masuk akal,” kata Menteri angkatan bersenjata Inggris, James Heappey, dikutip dari Al Jazeera.

“Houthi harus memikul tanggung jawab atas konsekuensinya jika mereka terus mengancam kehidupan, perekonomian global, dan arus bebas perdagangan di jalur perairan penting di kawasan ini,” imbuh Heappey.

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
HouthiYamanAmerika SerikatInggris
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved