Palestina vs Israel
Kenapa Afrika Selatan Lebih Berani Gugat Israel ke Mahkamah Internasional Dibandingkan Negara Arab?
Ahmed Jamil Azm, menganalisa alasan diamnya negara-negara Arab terhadap genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Menjadi tanda tanya besar ada apa dengan negara-negara Arab yang memilih 'diam' terhadap genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
Bahkan Afrika Selatan justru membuat sejarah besar dengan mengajukan gugatan terhadap genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza ke hadapan Mahkamah Internasional pada Jumat (29/12/2023).
Rupanya menurut analisis Profesor Hubungan Internasional di Universitas Qatar, ini berkaitan dengan sejarah masa lalu.
Baca juga: Afrika Selatan Disebut Munafik, Pasca Gugat Genosida Israel ke ICJ, Netanyahu: Dunia Jadi Terbalik
Sebelum Afrika Selatan mengajukan gugatan itu, tidak ada negara yang melakukannya termasuk negara-negara Arab yang dulu berbagi wilayah dan sejarah dengan Palestina.
Profesor Hubungan Internasional di Universitas Qatar, Ahmed Jamil Azm, menganalisa alasan diamnya negara-negara Arab terhadap genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Profesor Azm mengatakan sisi positif dari Afrika Selatan adalah negara non-Arab yang menggugat Israel.
Baca juga: Meski Israel Hati-hati Masuk Terowongan, Brigade Al-Qassam Lebih Cerdas, Sergap IDF dengan Senapan
"Ini menunjukkan bahwa isu tersebut (agresi di Gaza) bukan sekedar pihak Arab melawan Israel.
Selain itu, Afrika Selatan memiliki keahlian dan pengalaman dalam isu penggunaan hukum internasional," katanya kepada Al Jazeera.
Di sisi lain hal itu menunjukkan negara-negara Arab belum menggunakan semua alat hukum dan diplomasi untuk membela orang-orang Arab di wilayah itu.
Tekanan Amerika Serikat
Profesor Azm melanjutkan, Amerika Serikat (AS) di masa lalu memberikan tekanan besar terhadap Palestina dan Arab agar tidak menggunakan hukum internasional.
Ia mengambil contoh ketika Presiden AS saat itu, Barack Obama, memperingatkan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, ketika Palestina mencari keanggotaan permanen di PBB dan masuk dalam perjanjian internasional.
"Tindakan di PBB tidak akan menghasilkan negara Palestina," kata Barack Obama kepada Mahmoud Abbas seperti diberitakan France24 pada 22 September 2011.
Tekanan lainnya juga terjadi ketika AS menarik diri dari UNESCO dan membekukan keanggotaannya sebagai protes karena Palestina diterima sebagai bagian dari UNESCO.
"Dengan demikian, AS juga memberikan perlindungan hukum dan politik kepada Israel dan bukan hanya dukungan militer," kata Profesor Azm.
Sumber: Tribunnews.com
| Detik-detik Kejadian Pria Israel Meledak Terkena Ranjau Darat saat Menendang Bendera Palestina |
|
|---|
| Terungkap Sumber Pasokan Senjata Hamas, Ternyata dari Iran dan Pasar Gelap: Diselundupkan |
|
|---|
| Toko Roti di Gaza Buka Kembali, Warga Rela Antre Berjam-jam, Sebelumnya Sempat Konsumsi Pakan Ternak |
|
|---|
| Heboh! Bom-bom Israel Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza, Beratnya Bikin Terkaget-kaget: Total 453 Kg |
|
|---|
| Ribuan warga Israel Unjuk Rasa, Tuntut Akhiri Perang Gaza, 'Orang Yahudi & Arab Tolak Bermusuhan' |
|
|---|