Breaking News:

'Kebohongan yang Dibuat!' Mesir Bantah Tuduhan Cegah Bantuan Masuk ke Gaza, Desak Israel Buka Jalur

Mesir dengan tegas membantah tuduhan Israel yang mengeklaim mencegah bantuan masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah.

SAID KHATIB/AFP
ILUSTRASI - Truk bantuan memasuki Gaza, Palestina usai desakan dunia agar Israel membuka blokade penyeberangan perbatasan Rafah, Jumat (20/10/2023). 

Afrika Selatan meminta perintah pengadilan tinggi PBB untuk menghentikan serangan militer Israel di Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan.

Sidang dua hari mengenai kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ di Den Haag berakhir pada hari Jumat.

Hamas Tolak Ide Mesir, Hengkang dari Gaza Imbalannya Gencatan Senjata

Hamas menolak mentah-mentah ide dari Mesir yang mengusulkan agar mereka hengkang dari Gaza.

Sebagai imbalan, akan ada gencatan senjata, hal ini juga pernah jadi tawaran dari Israel.

Sebelumnya, Israel hanya menawarkan jeda perang lagi dengan penukaran sandera, akan tetapi itupun ditolak Hamas.

Baca juga: Puluhan Warga Sipil Tewas di Kamp Pengungsi Maghazi, Akibat Serangan Udara Israel saat Malam Natal

Pemerintah Mesir dikabarkan tengah menggelar diskusi internal dengan para pimpinan Hamas dan kelompok jihad Islam yang ada di Gaza.

Adapun pertemuan itu digelar untuk membahas rencana gencatan senjata permanen.

Petinggi Hamas Ismail Haniyeh mengadakan konferensi pers selama kunjungannya ke Dar al-Fatwa, otoritas agama Sunni tertinggi Lebanon, di Beirut pada 22 Juni 2022. -- Ismail Haniyeh mengatakan negara Palestina yang merdeka adalah syarat untuk berdamai dengan Israel.
Petinggi Hamas Ismail Haniyeh mengadakan konferensi pers selama kunjungannya ke Dar al-Fatwa, otoritas agama Sunni tertinggi Lebanon, di Beirut pada 22 Juni 2022. -- Ismail Haniyeh mengatakan negara Palestina yang merdeka adalah syarat untuk berdamai dengan Israel. (ANWAR AMRO / AFP)

Namun menurut dua sumber keamanan Mesir, permintaan gencatan senjata tersebut ditolak mentah – mentah oleh para pimpinan Hamas karena kelompok itu enggan melepas kekuasaannya di Gaza.

"Pejabat dari Hamas dan kelompok Jihad Islam yang datang ke Kairo untuk bernegosiasi, akan tetapi kelompok itu menolak usulan Mesir agar mereka melepaskan kekuasaan di Jalur Gaza dengan imbalan gencatan senjata permanen,” jelas dua sumber keamanan Mesir sebagaimana dikutip dari Haaretz.

Sementara itu secara terpisah, dua pejabat dari Hamas dan kelompok Jihad Islam dengan tegas membantah apa yang dikatakan sumber tersebut tentang perundingan itu.

Baca juga: Mantan Sandera Cerita Perlakuan Hamas, Telapak Dibalut Handuk saat Jabat Tangan, Demi Hormati Wanita

Senior Jihad Islam yang mengetahui perundingan di Kairo menjelaskan bahwa usulan yang diajukan Mesir hanya bertujuan untuk mempermudah peluang Israel dalam melakukan perampasan wilayah dikemudian hari.

Selain itu Mesir juga hanya menjanjikan gencatan senjata sementara bukan permanen.

Petinggi Hamas Ismail Haniyeh (kiri)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan)
Petinggi Hamas Ismail Haniyeh (kiri) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) (Kolase Istimewa)

Alasan tersebut yang membuat Hamas dan kelompok jihad Islam menolak konsesi apa pun selain pembebasan sandera.

"Tidak akan ada negosiasi tanpa penghentian agresi sepenuhnya," kata anggota biro politik Hamas Izzat Al-Rishq.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Tags:
MesirIsraelGazabantuan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved