'Kebohongan yang Dibuat!' Mesir Bantah Tuduhan Cegah Bantuan Masuk ke Gaza, Desak Israel Buka Jalur
Mesir dengan tegas membantah tuduhan Israel yang mengeklaim mencegah bantuan masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Afrika Selatan meminta perintah pengadilan tinggi PBB untuk menghentikan serangan militer Israel di Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan.
Sidang dua hari mengenai kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ di Den Haag berakhir pada hari Jumat.
Hamas Tolak Ide Mesir, Hengkang dari Gaza Imbalannya Gencatan Senjata
Hamas menolak mentah-mentah ide dari Mesir yang mengusulkan agar mereka hengkang dari Gaza.
Sebagai imbalan, akan ada gencatan senjata, hal ini juga pernah jadi tawaran dari Israel.
Sebelumnya, Israel hanya menawarkan jeda perang lagi dengan penukaran sandera, akan tetapi itupun ditolak Hamas.
Baca juga: Puluhan Warga Sipil Tewas di Kamp Pengungsi Maghazi, Akibat Serangan Udara Israel saat Malam Natal
Pemerintah Mesir dikabarkan tengah menggelar diskusi internal dengan para pimpinan Hamas dan kelompok jihad Islam yang ada di Gaza.
Adapun pertemuan itu digelar untuk membahas rencana gencatan senjata permanen.
Namun menurut dua sumber keamanan Mesir, permintaan gencatan senjata tersebut ditolak mentah – mentah oleh para pimpinan Hamas karena kelompok itu enggan melepas kekuasaannya di Gaza.
"Pejabat dari Hamas dan kelompok Jihad Islam yang datang ke Kairo untuk bernegosiasi, akan tetapi kelompok itu menolak usulan Mesir agar mereka melepaskan kekuasaan di Jalur Gaza dengan imbalan gencatan senjata permanen,” jelas dua sumber keamanan Mesir sebagaimana dikutip dari Haaretz.
Sementara itu secara terpisah, dua pejabat dari Hamas dan kelompok Jihad Islam dengan tegas membantah apa yang dikatakan sumber tersebut tentang perundingan itu.
Baca juga: Mantan Sandera Cerita Perlakuan Hamas, Telapak Dibalut Handuk saat Jabat Tangan, Demi Hormati Wanita
Senior Jihad Islam yang mengetahui perundingan di Kairo menjelaskan bahwa usulan yang diajukan Mesir hanya bertujuan untuk mempermudah peluang Israel dalam melakukan perampasan wilayah dikemudian hari.
Selain itu Mesir juga hanya menjanjikan gencatan senjata sementara bukan permanen.
Alasan tersebut yang membuat Hamas dan kelompok jihad Islam menolak konsesi apa pun selain pembebasan sandera.
"Tidak akan ada negosiasi tanpa penghentian agresi sepenuhnya," kata anggota biro politik Hamas Izzat Al-Rishq.
Sumber: Tribunnews.com
| Sosok Maria Corina Machado, Perempuan yang Kalahkan Donald Trump di Nobel Perdamaian 2025 |
|
|---|
| Ibu Dituduh Berzina, 4 Anak Raja Thailand dengan Artis Top Ini Tak Diakui, Padahal Pewaris Takhta |
|
|---|
| Greta Thunberg Diseret & Dipaksa Cium Bendera Israel, Ditahan di Sel Penuh Kutu Busuk, Dideportasi |
|
|---|
| Sosok Greta Thunberg, Aktivis Swedia Ngaku Diculik Pasukan Israel, Menolak Bepergian dengan Pesawat |
|
|---|
| Inilah 10 Jet Tempur yang Paling Banyak Dipakai di Dunia, Ada yang Berusia Hampir 50 Tahun! |
|
|---|