Pemilu 2024
Konten Hoaks Soal Pemilu 2024 Lebih Sedikit Dibanding 2019 Silam, Menkominfo Ungkap Penyebabnya
Menkominfo jelaskan peran lembaga yang dipimpinnya untuk menyebarluaskan informasi mengenai Pemilu, menjaga ruang digital agar demokrasi berkualitas.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Konten hoaks yang sempat meresahkan di era pemilu 2019 lalu rupanya tidak begitu dirasakan 2024 ini.
Hal ini dijelaskan oleh Kementerian Kominfo, tentang jumlah konten hoaks yang beredar tidak banyak ditemukan pada tahun 2024 ini.
Kenapa bisa begitu? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi memberikan penjelasannya.
Baca juga: NASIB Pilu Lilis sudah Lipat Surat Suara Pemilu 2.000 Lembar, Kini Dikeluarkan Tanpa Upah: Kecewa!
menyebut konten hoaks yang beredar selama masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak sebanyak Pemilu 2019.
Meskipun demikian, Menkominfo menegaskan hoaks tetap menjadi ancaman bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia.
Berdasarkan catatan Kementerian Kominfo, telah ditemukan 51 konten Pemilu yang di-take down.
Baca juga: Elektabilitas Parpol pada Pemilu 2024, Partai Prabowo Tempel Ketat PDIP, Apa Kabar Partai Anies?
“Selama masa kampanye Pemilu 2024 sejak 28 November 2023 hingga 11 Januari 2024, Kementerian Kominfo telah melakukan take down terhadap 51 konten terkait Pemilu serta menerbitkan sekitar 175 klarifikasi atas hoaks mengenai Pemilu," ungkap Budi Arie dalam pernyataannya, dikutip Minggu (14/1/2024).
"Jumlah ini menjadi pengingat kita semua bahwa hoaks masih mengancam demokrasi kita, walaupun secara data (kumulatif) jauh menurun dibanding tahun 2019,” sambungnya.

Menkominfo menjelaskan peran lembaga yang dipimpinnya untuk menyebarluaskan informasi mengenai Pemilu dan menjaga ruang digital agar demokrasi tetap.
Menurutnya, upaya tersebut diperkuat melalui kerja sama dengan penyelenggara Pemilu.
“Selain melakukan upaya penanggulangan konten dan literasi digital, kami bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu sebagai wujud dukungan terhadap penyelenggaraan Pemilu,” ujarnya.
Menteri Budi Arie melanjutkan, Kementerian Kominfo telah menandatangani sejumlah nota kesepahaman terkait pemanfaatan layanan informasi dalam pelaksanaan dan pengawai.
“Selain itu, perjanjian kerjasama dilaksanakan antara Direktorat Jenderal Aptika Kominfo dengan Bawaslu dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) terkait pengawasan penyelenggaraan Pemilu," papar Budi.
"Karena itu, melalui pemanfaatan teknologi informasi dan pemeliharaan serta pemanfaatan sistem elektronik dengan memberikan panduan serta kode etik,” pungkasnya.
Baca juga: DITEMUKAN Transaksi Mencurigakan Dana Pemilu 2024, KPK, Bawaslu & KPU Langsung Bergerak
PWI membantu pemerintah dan masyarakat untuk memerangi hoaks
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyampaikan komitmennya membantu pemerintah dan masyarakat untuk memerangi hoaks, terutama sepanjang Pemilu 2024.
"Khususnya menghadapi Pemilu, pilpres dan pileg yang akan berlangsung pada 14 Februari (2024) mendatang, kami merasa bahwa kami harus bergerak cepat," kata Ketua Umum PWI Pusat Hendry CH Bangun, dalam acara Kick Off Satgas Anti Hoax PWI, di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/1/2024).
Hendry mengatakan, Satgas Anti Hoax memiliki dua fokus kerja. Pertama, melakukan kegiatan patroli, khususnya berita bohong berupa visual.

"Hoaks seperti itulah yang menjaxi sasaran kami, karena ada banyak jenisnya. Nanti kami sudah juga menyiapkan sistem, sehingga nanti kami akan mengatakan 'ini adalah fakta yang sebenarnya', terutama nanti serangan-serangan terhadap peserta pemilu maupun kegiatan pemilu itu sendiri," ungkap Hendry.
Selain itu, ia juga menyampaikan, Satgas Anti Hoax juga akan menggencarkan literasi, di masyarakat, terutama mahasiswa.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia Budi Arie Setiadi menyampaikan, ditemukan sebanyak 160 isu hoaks sepanjang pemilu tahun 2024.
"Kementerian Kominfo telah menemukan 160 isu hoaks pemilu di tahun 2024 ini, yang tersebar ke dalam 2.623 konten media sosial," ucap Budi Arie.
Data tersebut merupakan temuan sejak peridoe 17 Juli 2023 hingga 6 Januari 2024.
"Temuan tersebut telah ditindaklanjuti dengan proses take down pada 1.236 konten. Sedangkan sisanya masih dalam proses," tuturnya.
Artikel diolah dari Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Hasil Real Count Pilkada NTT 2024, Cek Suara Yohanis-Jane, Emanuel-Johanis dan Simon- Adrianus Garu |
![]() |
---|
Jago Bahasa Inggris hingga Dipuji Donald Trump, Ini Riwayat Pendidikan Prabowo SD-SMP di Luar Negeri |
![]() |
---|
Sidang Sengketa Pileg 2024, PDIP Minta MK Nol-kan Perolehan Suara PSI & Demokrat, Ditagih Bukti |
![]() |
---|
'Saling Ejek' Partai Gelora vs PKS Soal Gabung Prabowo - Gibran, PKS: Partai Apa Itu? Duh, Nol Koma! |
![]() |
---|
Sidang Sengketa Pileg 2024, Saksi Gerindra di Papua Tengah Tewas Jadi Korban Rekapitulasi yang Rusuh |
![]() |
---|