Breaking News:

Palestina vs Israel

Dokter Palestina Mengamputasi Kaki Keponakannya Tanpa Bius di Meja Dapur, Setelah Ditembak Israel

Hani Bseiso harus menghadapi keputusan yang menyakitkan ketika keponakan remajanya terluka akibat penembakan Israel.

Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
Reuters via dailymail
Seorang dokter Palestina, Hani Bseiso harus menghadapi keputusan yang menyakitkan ketika keponakan remajanya terluka akibat penembakan Israel di rumahnya di Kota Gaza. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang dokter Palestina, Hani Bseiso harus menghadapi keputusan yang menyakitkan ketika keponakan remajanya terluka akibat penembakan Israel di rumahnya di Kota Gaza.

Dia harus mengamputasi kaki atau mengambil risiko keponakannya mengalami pendarahan hingga meninggal.

Karena tidak dapat mencapai rumah sakit terdekat, dengan hanya menggunakan gunting dan kain kasa yang ada di tas medisnya, dokter itupun melakukan operasi darurat tanpa bius.

Meski begitu, ia berhasil menghilangkan bagian bawah kaki kanan AHed Bseiso dalam operasi yang dilakukan di meja dapur tanpa menggunakan obat bius untuk mengurangi rasa sakit.

Rekaman video kasar yang menjadi viral di Instagram menunjukkan Bseiso menyeka tunggul kaki kanannya yang berdarah saat dia berbaring di atas meja.

Salah satu saudara laki-lakinya menjaga posisinya sementara yang lain memegang dua ponsel untuk memberikan penerangan yang lebih baik untuk prosedur darurat.

Baca juga: Wanita di Gaza Makin Menderita saat Haid, Pakai Potongan Tenda untuk Pembalut, Imbas Blokade Israel

Melansir dari dailymail, rumah tersebut hanya berjarak 1,1 mil (1,8 km) dari rumah sakit Al-Shifa di Gaza.

Biasanya hanya membutuhkan waktu enam menit berkendara atau 25 menit berjalan kaki untuk sampai ke sana.

Seorang dokter Palestina, Hani Bseiso harus menghadapi keputusan yang menyakitkan ketika keponakan remajanya terluka akibat penembakan Israel di rumahnya di Kota Gaza.
Seorang dokter Palestina, Hani Bseiso harus menghadapi keputusan yang menyakitkan ketika keponakan remajanya terluka akibat penembakan Israel di rumahnya di Kota Gaza. (Reuters via dailymail)

Namun Bseiso mengatakan saat ini tembakan Israel terjadi sangat intens di daerah tersebut, sehingga terlalu berbahaya untuk ke rumah sakit.

"Sayangnya, saya tidak punya pilihan lain.

Pilihannya adalah saya membiarkan gadis itu mati atau mencoba semampu saya,” kata Hani Bseiso kepada Reuters minggu ini dalam sebuah wawancara di ruangan tempat dia mengamputasi kakinya pada 19 Desember.

Reuters tidak dapat mengkonfirmasi secara independen apa yang menimpa rumahnya, mengapa rumahnya diserang dan kejadian apa yang mendahului serangan tersebut.

"Bolehkah aku membawanya ke rumah sakit?  Tentu saja tidak," lanjut Hani Bseiso.

Ia juga menggambarkan kawasan tersebut dikepung. Tank-tank itu berada di pintu masuk rumah.

Pihak berwenang Israel mengatakan mereka berupaya meminimalkan kerugian terhadap warga sipil.

Halaman
12
Tags:
PalestinadokteramputasitembakanIsrael
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved