Pilpres 2024
Seberapa Besar Hasil Debat Pengaruhi Elektabilitas Cawapres? CSIS: Harus Ada Pendidikan Politik
Bisakah hasil debat akan berikan pengaruh kepada elektabilitas cawapres? Ternyata juga harus memberikan pendidikan politik ke masyarakat.
Editor: Delta Lidina
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Debat keempat cawapres telah usai dilaksanakan pada Minggu (21/1/2024).
Pada debat Pilpres 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI itu menampilkan adu gagasan para cawapres.
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Gibran Rakabuming dan Mahfud MD tampil unjuk gigi sesuai dengan tema yang telah ditetapkan.
Debat tersebut menjadi ajang bagi para cawapres untuk menunjukkan kelayakannya dalam menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.
Sementara itu, keunggulan capres dan cawapres sebelum diadakannya pemilihan umum, ditentukan lewat naik-turunnya angka elektabiltas.
Sejauh ini elektabilitas dilakukan oleh sejumlah lembaga survei yang telah terverifikasi oleh KPU.
Lantas seberapa besar hasil debat bisa memengaruhi perubahan angka elektabilitas?
Peneliti Senior Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS), Deni Friawan, menekankan debat capres-cawapres bukan hanya soal elektabilitas.
Hal ini terkait debat cawapres yang digelar pada Minggu (21/1/2024) malam.
Deni menilai, sebaik-baiknya debat adalah yang dapat memberikan pendidikan politik bagi masyarakat yang menyaksikan.
"Apakah debat semalam itu berpengaruh terhadap elektabilitas seberapa besar, gitu ya.
Baca juga: Karakter Gibran Rakabuming Dibanding-bandingkan dengan Jokowi, Prabowo yang Dicurigai Beri Pengaruh
Jujur saya enggak tahu karena kami belum melakukan survei.
Tapi satu yang perlu diingat, elektabilitas adalah satu hal, hal yang lain adalah pendidikan politik," kata Deni, dalam diskusi bertajuk 'Menanggapi Debat Keempat Capres-Cawapres' yang digelar CSIS, di Jakarta Pusat, pada Senin (22/1/2024).
"Kita tidak bisa, misalnya debat ini yang penting bagus elektabilitasnya, itu sama hal dengan misalnya kita berupaya untuk satu putaran supaya bisa menghemat biaya. Substansinya kan bukan di situ," sambungnya.
Ia menjelaskan, para capres-cawapres bertanggung jawab memberikan pendidikan politik bagi pemilih.

"Menang kalah itu perkara satu hal, tapi pengajaran, level up dari pemilih kita itu hal yang lain,
dan itu yang perlu juga diperhatikan capres dan cawapres ini bukan semata-mata untuk mencari kemenangan,
tapi juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat ke mana arah bangsa ini akan dibawa dan itu enggak cukup dengan cuma sekadar elektabilitas," jelasnya.
"Kalau cuma mikirin elektabilitas, sampai kapan Indonesia mau maju.
Demokrasi itu kan bukan sekadar elektabilitas itu," kata Deni.
Baca juga: Hasil Survei Charta Politika, Elektabilitas Prabowo-Gibran Tak Unggul 2 Provinsi, Direbut Paslon Ini
Diketahui Debat keempat Pilpres 2024 mempertemukan 3 calon wakil presiden yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Debat mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa tersebut sangat penting.
Potensi Besar Paslon yang Lolos ke Putaran kedua
Lembaga survei Charta Politika merilis survei terbaru tentang elektabilitas capres cawapres peserta Pilpres 2024 yang dilakukan pada periode 4-11 Januari 2024.
Hasilnya, elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka masih menempati di urutan teratas dengan 42,2 persen.
Disusul paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD 28 persen, dan paslon nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar 26,7 persen.
Kemudian 3,1 persen tidak tahu atau tidak jawab.
"Kalau memang pemilu dilaksanakan hari ini, hasilnya menunjukkan bahwa Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming di posisi pertama 42,2 persen, berikutnya Ganjar - Mahfud 28 persen, dan Anies - Muhaimin 26,7 persen," kata peneliti utama Charta Politika, Naharudin memaparkan hasil survei secara daring di kanal Youtube Charta Politika Indonesia, Minggu (21/1/2024).
Adapun tren elektabilitas ketiga paslon sebagaimana survei Charta Politika, menunjukkan elektabilitas Prabowo - Gibran naik turun alias fluktuatif.
Di mana pada survei yang dilakukan 15-21 Desember 2023 angka elektabilitas paslon nomor urut 2 sebesar 40,4 persen, kemudian naik ke 43,8 persen pada survei 20-27 Desember 2023, dan turun ke 42,2 persen di Januari 2024.
Sementara Ganjar - Mahfud dan Anies - Muhaimin sempat memiliki elektabilitas mirip pada survei 15-21 Desember dan 20-27 Desember 2023 yakni 27,8 persen dan 26,5 persen.
Baca juga: TERJAWAB! Teka-teki Mengapa Prabowo Tak Mudah Menang 1 Putaran, 10 Hasil Survei Ini Jawabannya
Kemudian Ganjar - Mahfud sedikit rebound ke angka 28 persen pada Januari 2024, sementara Anies - Muhaimin 26,7 persen.
"Ada rebound sekitar 1 persenan, ada kenaikan di pasangan Ganjar-Mahfud. Pun juga ada kenaikan di pasangan Anies-Muhaimin. Sementara Prabowo-Gibran justru malah belum ada kenaikan signifikan," kata Nahrudin.
Survei ini dilakukan pada periode 4-11 Januari 2024.
Metode yang digunakan dalam survei ini adalah multistage random sampling dan pengumpulan data dilakukan secara tatap muka dengan memberikan pertanyaan secara langsung.
Jumlah sampel yang digunakan sebesar 1.220 responden dengan margin of error 2,82 persen.
Kriteria responden terpilih adalah minimal 17 tahun ke atas atau sudah memenuhi syarat memilih.
Wilayah cakupan survei adalah seluruh provinsi di Indonesia.
Berikut perbandingan hasil survei lima lembaga survei lain perihal elektabilitas capres-cawapres 2024.
1. Indikator Politik Indonesia (30 Desember 2023 - 6 Januari 2024)
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar: 25,47 persen
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka: 45,79 persen
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD: 22,96 persen
2. Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (8 Januari 2024 - 16 Januari 2024)
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar: 27, 2 persen
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka: 43,9 persen
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD: 25,9 persen

3. CSIS Indonesia (13 sampai 18 Desember 2023)
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar: 26,1 persen
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka: 43,7 persen
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD: 19,4 persen
4. LSI Denny JA (3 sampai 11 Januari 2024)
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar: 24,8 persen
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka: 46,6 persen
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD: 22,8 persen
5. Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) (28 Desember 2023 - 3 Januari 2024)
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar: 23,21 persen
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka: 40,97 persen
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD: 15,81 persen
(Ibriza Fasti/Danang Triatmojo/Tribunnews)
Diolah dari artikel Tribunnews
Sumber: Tribunnews.com
25 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Siap Dilantik, Simak Daftar Nama Tokoh yang Hadir di Hambalang |
![]() |
---|
Efek Prabowo-Gibran, Pemimpin Dunia Berbondong-bondong Hadiri Pelantikan Presiden Baru, Siapa Saja? |
![]() |
---|
Reaksi Tak Terduga Megawati soal PPP Gagal Lolos Parlemen, Terang-terangan Sebut Sedih Sekali |
![]() |
---|
Bukan Bansos, Prabowo Terang-terangan Akui Kemenangan di Pilpres 2024 Karena Adanya Efek Ini |
![]() |
---|
Gugatan PDIP ke PTUN Bisa Jadi Ganjalan Pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober?MPR Beri Kepastian |
![]() |
---|