Berita Kriminal
NELANGSA Driver Ojol Jadi Korban Bius Penumpang di Karanganyar, Motor Dirampas, Pilu: Dirawat di RS
Inilah kronologi driver ojol dibius penumpang di Karanganyar, lalu motornya dirampas, kondisinya kini dirawat di RS.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib pilu dialami oleh seorang driver ojek online (ojol) yang tiba-tiba dibius oleh penumpangnya saat berada di Karanganyar, Jawa Tengah.
Korban pun mendadak tak sadarkan diri setelah mendapatkan pembiusan dari penumpangnya.
Mirisnya lagi, motor korban pun raib dirampas oleh penumpang nakal tersebut.

Sebelumnya, penumpang itu meminta untuk diantarkan ke daerah Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Hingga kini pelaku perampasan motor dengan modus bius tersebut belum diketahui identitasnya,
Diketahui, kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar pekan lalu.
Insiden tersebut mendadak viral di media sosial @mlampahsolo menjadi salah satu yang mengunggah kasus tersebut.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! WNA Hipnotis Penjaga Toko di Bali, Gasak Uang Jutaan Rupiah, Korban Ngaku Tersihir
Baca juga: TERGODA Gaji Besar, Ribuan Warga India Antre Panjang Demi Kerja di Israel: Siap Mati Jika Diserang
Akun tersebut menggunggah tangkapan layar potongan percakapan dengan salah seorang pengikutnya, berikut isinya :
Min, nyuwun tulung di posting njih. Telah kejadian perampasan motor dengan modus pembiusan..
korban tetangga saya sendiri.
Lokasi kejadian di daerah jaten,karanganyar. Korban sampai saat ini masih di rawat di RS Brayat.
Bapak Sukarman min. beliau ngojek di terminal tirtonadi mau anter ke Tawangmangu. sampai daerah jaten Pak Sukarman sdh tdk sadarkan diri

Unggahan itu juga turut dilengkapi dengan caption :
Ati-ati neng dalan yo slur...
Bapak Sukarman pengemudi ojek online menjadi korban perampasan motor. Pelaku memesan ojek online dengan tujuan Tawangmangu, di daerah Jaten Karanganyar pelaku melancarkan aksinya dengan membius dan merampas motor bapak pengemudi ojek online.
Korban ditemukan di daerah Jaten dalam kondisi tidak sadarkan sadarkan diri.
Korban kemudian dibawa ke RS Brayat Minulya untuk mendapatkan perawatan. Kita doakan bersama semoga Bapak Sukarman cepat sembuh seperti sediakala dan dapat beraktivitas kembali.
Baca juga: NGERI! Pura-pura Tukar Uang, WNA di Jakarta Hipnotis Pedagang Kelontong: Histeris Jutaan Rupiah Raib

Adanya kejadian tersebut dibenarkan Kapolsek Jaten, AKP Yuni Marsianto.
Menurutnya, kejadian tersebut terjadi satu minggu yang lalu.
"Iya benar, ada kejadian itu, tapi korban baru laporan kemarin sore," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (27/1/2024).
"Nanti kita akan dalami, tapi ini kejadian sudah semingguan, menunggu korban sadar dulu, terus baru kemarin baru datang ke kantor," jelasnya.
Hingga kini pihak kepolisian masih berusaha mengusut kasus tersebut.
Pura-pura Jadi Donatur Masjid, 4 Wanita di Bekasi Hipnotis Nenek di Angkot: Syok Tabungan Haji Ludes
Pura-pura jadi donatur masjid, empat wanita misterius di Bekasi, Jawa Barat tega menghipnotis seorang nenek di dalam angkot.
Dalam kasus ini, nenek tersebut tak menyadari bahwa dirinya pada saat itu sedang diperdaya.
Hingga pada akhirnya lansia tersebut tersadar ketika mengetahui, tabungan haji senilai ratusan jutanya ludes.

Peristiwa terjadi pada Selasa (17/10/2023) sekira pukul 13.00 WIB, di kawasan Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polisi dengan nomor registrasi, LP/B/002/06/2023/SPKT POLSEK PONDOK GEDEPOLRES METRO BEKASI KOTA POLDA METRO JAYA.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! WNA Hipnotis Penjaga Toko di Bali, Gasak Uang Jutaan Rupiah, Korban Ngaku Tersihir
Baca juga: VIRAL! Kades di Pasuruan Lakukan Aksi Gendam di Toko Skincare, Bawa Uang Rp 4,8 Juta, Terekam CCTV
Berawal dari Kenalan
Kasus ini bermula saat korban hendak pulang dari kampus anaknya, nenek berusia 64 tahun itu jalan seorang diri menggunakan angkutan umum.
Cintia Dewi (26) anak korban mengatakan, pertemuan ibunya dengan kawanan pelaku terjadi saat hendak pulang ke rumah Jalan Kecapi Melati, RT 01 RW 01, Jatiwarna.
Tiba-tiba ibunya dihampiri seorang wanita, diajak berkenalan dengan berpura-pura menanyakan masjid di sekitar tempat tinggal korban.
"Awalnya menanyakan masjid katanya mau sumbangan, yang nempel ibu saya itu perempuan," kata Cintia.

Pelaku berjumlah empat orang, satu di antaranya merupakan perempuan yang berperan sebagai eksekutor menempel korban.
Mereka berkenalan dengan Suwarsiti dengan berpura-pura sebagai donatur penyumbang dana untuk masjid-masjid.
Untuk meyakinkan korban, Suwarsiti sempat diperlihatkan mata uang asing menyerupai dolar diduga bagian dari strategi pelaku.
Keduanya berbincang hingga akrab, korban diduga telah terpengaruh sugesti dari pelaku hingga mengajaknya ke dalam rumah.
Di dalam rumah, aksi pelaku menguras harta benda dan uang milik korban mulai dilakukan dengan segala tipu daya.
Baca juga: NESTAPA Siswi SMP di Tegal Dipaksa Ngaku Curi Uang oleh Guru & Teman: Reaksi Kepsek Bikin Jengkel

Uang Tabungan Haji Ratusan Juta Rupiah Ludes
Di dalam rumah, pelaku awalnya bertanya soal tabungan yang dimiliki korban berupa uang tunai dan perhiasan emas.
Diduga karena sudah terpengaruh sugesti, korban secara sukarela menyerahkan seluruh uang tunai dan perhiasan emas senilai 40 gram ke pelaku.
"Ibu saya ditanya ada tabungan, ibu bilang ada, tanpa sadar mengeluarkan semua uang yang disimpan di rumah, perhiasan, emas," ucap Cintia.
Tidak cukup sampai di situ, pelaku kemudian menanyakan soal tabungan di bank yang dimiliki korban.
Lagi-lagi, korban secara terbuka mengaku memiliki tabungan di bank yang nilai ratusan juta.
Pelaku lalu meminta korban ikut untuk ke Bank BNI cabang Jatiwarna samping Naga Swalayan, Jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Kota Bekasi.
Di sana, korban diminta mencairkan uang dari tabungannya senilai Rp100 juta dan melakukan transaksi belanja sebanyak Rp45 juta di pasar swalayan tersebut.
Belum habis uang tabungan dikuras, nenek berusia 64 tahun itu kembali diajak berkeliling menggunakan mobil.
Di perjalanan, pelaku kembali meminta korban melakukan penarikan uang tunai di ATM Bersama dengan nilai bervariatif mulai dari Rp15 juta sampai satu juta.
"Itu tabungan ibu saya sama almarhum bapak saya juga, rencananya mau buat umroh sampai haji," kata Cintia.

Korban Dihipnotis hingga Linglung
Modus hipnotis diduga menjadi sarana pelaku melancarkan aksinya, Cintia mengatakan, kondisi ibunya selama ini merupakan lansia yang sehat.
"Ibu saya masih sehat cuman namanya udah tua suka lupa gitu doang, nah pas kejadiannya ada yang dia ingat ada yang lupa juga," kata Cintia.
Cintia juga cukup heran, ibunya yang tidak biasa ke bank untuk mencairkan uang bisa mengetahui secara rinci persyaratan yang harus disiapkan.
"Biasanya dia gak apal pin atm, ktp dan atm disimpan dimana selalu lupa dan entah kenapa kejadian ini ibu saya inget semua," jelas dia.
Pengaruh hipnotis diduga telah mempengaruhi begitu dalam, sampai-sampai korban benar-benar mengikuti sugesti dari pelaku.
Setelah puas menguras tabungan, komplotan pelaku ini menurunkan korban di pinggir jalan dekat bandara Pasar Pondok Gede, Kota Bekasi.
Korban saat itu ditemukan oleh warga dengan kondisi linglung, beruntung saat itu keluarga dapat dihubungi untuk menjemputnya.
"Setelah dari bank terus berkeliling karena rata-rata penarikan uang di ATM Bersama itu daerah Jakarta Pusat, ibu saya ditinggal di bunderan Pondok Gede dengan keadaan linglung," ucap Cintia.
Artikel ini diolah dari TribunSolo
Sumber: Tribun Solo
Motif Pembunuhan Haji Sahroni & Keluarga, Sakit Hati Rental Mobil Malah Mogok, Uang Rp750 Tak Balik |
![]() |
---|
Kejamnya Pelaku Bunuh Haji Sahroni Sekeluarga di Indramayu, Pakai Pipa Besi, Bayi Ditenggelamkan |
![]() |
---|
Sosok 2 Pembunuh Keluarga Haji Sahroni di Indramayu, Sempat Linglung, Eks Rekan Kerja Korban di Bank |
![]() |
---|
Putrinya Tewas Dibacok Remaja 18 Tahun saat Pergi Mengaji, Ayah MA Murka ke Pelaku: Saya Cari Kau! |
![]() |
---|
Sosok RH ABG 18 Tahun Bacok Bocah SD hingga Tewas di Kolaka Timur Sulsel, Petani, Ngaku Sakit Hati |
![]() |
---|