Breaking News:

Berita Viral

Bercanda Pamit Mau Meledakan Pesawat, Pemuda Ditangkap Keamanan Bandara, Nyaris Didenda Rp 2 Miliar

Seorang mahasiswa asal Inggris terancam denda hingga 117.500 euro (sekitar Rp 2 miliar) gara-gara bercanda soal bom, ketika hendak menaiki pesawat.

Editor: Sinta Manila
Kompas.com
ILUSTRASI bom 

Namun sebelum pulang ke rumahnya, ia diinterogasi terlebih dahulu oleh Dinas Keamanan Inggris (MI5) dan Dinas Intelijen Rahasia Inggris (MI6) terkait motifnya mengirimkan pesan bom lewat Snapchat tadi.

Proses interogasi tak berhenti sampai di situ. Verma kabarnya juga menjalani proses pengadilan pada Senin (22/1/2024) lalu, sekitar satu tahun setengah sejak aksi bercandaannya soal pengeboman pesawat.

Proses pengadilan ini berlangsung di Pengadilan Nasional Madrid, Spanyol. Dalam agenda hukum ini, pengacara Verma fokus mempertanyakan mengapa petugas bandara bisa melacak pesan Verma.

Padahal, Snapchat merupakan media sosial yang terjamin privasi dan keamanannya, lantaran diklaim memiliki sistem keamanan yang terenkripsi. Artinya, hanya pihak pengirim dan penerima saja yang bisa melihat isi pesan tersebut.

Pihak Bandara Gatwick, dalam pengadilan tersebut, mengatakan bahwa sinyal WiFi mereka sebenarnya tak memiliki kemampuan untuk mendeteksi isi pesan yang ada di suatu platform.

Namun, isi pesan Verma itu disebut terdeteksi oleh suatu sistem keamanan di Inggris yang cukup kompleks, dan pendeteksian ini terjadi ketika pesawat Verma terbang dari London ke Menorca.

Pihak Snapchat, sebagai platform yang digunakan Verma, konon menolak berkomentar mengenai kasus yang terjadi secara individual ini.

ILUSTRASI bom
ILUSTRASI bom (Kompas.com)

Isi pesan hanya guyonan

Selain menggunakan teori privasi, tim hukum Verma juga memberikan perlawanan, bahwa pesan yang diunggah Verma merupakan guyonan atau bercandaan saja.

Mereka juga mengatakan bahwa pesan Verma tersebut sama seperti candaan di suatu grup atau ketika sedang mengobrol di suatu tempat dengan para kerabat.

Saat ini, proses pengadilan tampaknya masih berjalan dan belum ada vonis yang dijatuhkan kepada Verma.

Meski sedang berjalan, satu hal yang sudah terbukti, bahwa Verma dianggap tak melakukan aksi terorisme, seperti melakukan pengeboman pesawat seperti isi pesan yang ia kirimkan ke kerabatnya pada Juli 2022 lalu.

Namun, pengadilan Spanyol tetap meminta kerugian atas keramaian yang terjadi, terutama terkait biaya penerbangan dua jet tempur F-18 milik mereka.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BBC.com, Selasa (30/1/2024), biaya ganti rugi yang diminta Spanyol meliputi denda senilai 22.500 euro (sekitar Rp 386 juta) dan biaya kerugian otoritas keamanan hingga 95.000 euro (sekitar Rp 1,6 miliar).

Artinya, Verma bisa didenda maksimal Rp 2 miliar, apabila kegiatannya mengirimkan pesan guyonan terkait bom di Snapcat tadi dianggap mengganggu ketenangan publik dan keamanan Spanyol.

Artikel diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
bomterorpesawat
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved