Berita Kriminal
Dituding Dukun Santet, Pria di Bima Tewas Dihajar & Ditombak Warga, Istri & Anaknya Dibantai: Kritis
Dituding dukun santet, pria di Bima tewas dihajar warga pakai tombak, keluarga kena dampak, kini kritis, begini kronologinya.
Editor: Dika Pradana
Paspornya juga diblacklist oleh pemerintah Malaysia, sehingga ia dilarang masuk Malaysia.
"Padahal selama ini dia sudah nyaman karena penghidupannya di Malaysia sana. Ia hidup dari menjual buah-buahan. Tapi itulah resiko masuk ilegal." jelasnya.
"Saat ini, nama SR masuk daftar hitam, dan kalau nekat masuk, akan berisiko ditangkap dan dijebloskan penjara Malaysia dengan tuduhan pencerobohan negara," sambung Faridah.
Di Nunukan, SR masih memikirkan hidup anaknya yang seorang diri di Manado.
SR menjemput anaknya di Kota Tarakan, untuk dibawa ke Nunukan, dan menempati rumah kontrakan, dengan biaya sewa Rp 350.000 per bulan.

Terdesak dengan kondisi ekonomi, di usia senjanya, SR terus berusaha mencari pekerjaan dan diterima sebagai salah satu karyawan rumah makan.
Demi si anak, ia harus berangkat kerja berjalan kaki lumayan jauh, dan memohon pemilik rumah makan meminjaminya uang Rp 50.000 setiap harinya.
"Uang itu untuk anaknya. Rokok anaknya rokok mahal, jadi ibunya terpaksa meminjam Rp 50.000 setiap harinya," tutur dia.
SR kemudian keluar dari pekerjaannya karena usia yang telah menua.
Karena menganggur, iapun tak memiliki pemasukan. Sang anak pun hendak menganiayanya saat SR menolak memberikan uang.
"Saat ini, keduanya kita titipkan di shelter pemberdayaan perempuan. Selanjutnya akan kita tempatkan di RPTC." ujar Faridah.
"Kondisi si pemuda juga sudah normal pasca disuntik obat penenang," lanjut Faridah.
Dipulangkan ke Manado
Menurut Faridah, saat normal, MH terlihat sangat dekat dan sayang pada ibunya.
"Si anak ini kecanduan narkotika, harus ada upaya agar dia lepas dari pengaruh obat terlarang itu," sambungnya.
DSP3A Nunukan, sedang mengupayakan pemulangan keduanya ke Manado.
Nantinya, mereka akan berada di lingkungan keluarga, yang tentunya lebih terjamin dan berada dalam pengawasan pihak keluarga.
"Kita segera koordinasi dengan Dinas Sosial di Manado, agar SR diberi modal usaha, dan penanganan lanjutan untuk anaknya. Kalau di Nunukan, tidak mungkin dia terus terusan tinggal di RPTC." jelasnya.
"Kalau ada apa-apa, tidak ada keluarganya. Terlalu berisiko. Jadi opsi kami adalah dipulangkan, dan diberi modal untuk membuka usaha di kampungnya," pungkas Faridah.
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Daftar 8 Buronan Indonesia Dicari Interpol, Ada Chen Kasus TPPO, Riza Chalid & Jurist Tan Menyusul |
![]() |
---|
Fakta Bocah 8 Tahun Tewas di Kos Penjaringan Jakut, Hasil Autopsi Tubuh Penuh Luka, Ibu Diamankan |
![]() |
---|
Sosok Ika Bos Gadai di Semarang Tewas Dibunuh Nasabah, Korban Dikira Tidur, Pelaku Gasak Motor & TV |
![]() |
---|
Total Uang di Rekening Dormant yang Diincar Penculik Kacab Bank BUMN Capai Rp70 M, Ada Banyak ATM |
![]() |
---|
Sosok & Tampang Risman Pembunuh Hijrah Pegawai Koperasi di Pasangkayu, Petani, Emosi Ditagih Utang |
![]() |
---|