Berita Kriminal
Dikira Kabur, Napi Lapas Pontianak Ternyata Sembunyi di Atas Plafon 16 Hari: Cuma Berbekal Air Minum
Narapidana berinisial AS kasus pencabulan Anak di Bawah Umur itu selama ini bersembunyi di plafon dan belum meninggalkan Lapas Pontianak.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pontianak belasan hari sembunyi di atas plafon.
Sebelumnya, narapidana tersebut dinyatakan kabur pada 24 Januari 2024 lalu.
Kini ia berhasil ditangkap dalam keadaan lemas setelah sembunyi di plafon.
Narapidana berinisial AS kasus pencabulan Anak di Bawah Umur itu selama ini bersembunyi di plafon dan belum meninggalkan Lapas Pontianak.
Kepala Lapas Kelas II A Pontianak Julianto Budhi Prasetyono mengatakan AS ditemukan pada Jumat 9 Februari 2024.
AS pertama kali ditemukan saat staf KPLP bersama petugas regu jaga pagi tengah melakukan kontrol serta memeriksa keadaan instalasi listrik diruang genset, dan di ruangan inilah petugas menemukan AS dalam keadaan lemah.
"Yang bersangkutan berada di atas plafon selama lebih dari 2 minggu dan hanya berbekal air minum. Hari ini tepat diwaktu subuh dirinya turun keruangan generator Set (Genset) karena mengaku sudah benar benar tidak mampu berada diatas, apalagi mengingat akhir akhir ini cuaca benar benar ekstrem” ujae kalapas Pontianak, Julianto Budhi Prasetyono, Sabtu 10 Februari 2024.
Baca juga: Penjara Ekuador Bobol, 2 Gembong Geng & 40 Narapidana Kabur, 7 Polisi Diculik Picu Keadaan Darurat
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Asal Beli Beras di Medsos, Warga Palembang Kena Tipu Rp 85 Juta Oleh Narapidana
Julianto menjelaskan selama ini pihaknya terus melakukan pencarian dengan melibatkan pihak kepolisian.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas, AS saat ini telah diamankan ke dalam strap sel tahanan untuk pengamanan dan sanksi atas pelanggarannya.
Atas percobaan kaburnya, Julianto menegaskan bahwa seluruh hak integrasi AS akan dicabut, dan tidak diberikan seperti hak mendapat remisi.
Curhat Napi Diberi Makanan Tak Manusiawi di Lapas, Kontras dengan Jatah Pengungsi Rohingya di Aceh
Viral sebuah curhatan narapidana (napi) yang mendapatkan makanan tak manusiawi saat ditahan di lapas.
Menurutnya, makanan yang diberikan oleh petugas cukup sedikit dan tak layak.
Mulai dari jenis makanan hingga porsi makanan yang sedikit pun dianggapnya tidak manusiawi.
Hal itu berbanding terbalik dengan pengungsi Rohingya yang mendapatkan porsi makanan banyak.
Dalam video yang viral beberapa waktu lalu, pengungsi Rohingya yang bukan merupakan warga Indonesia mendapatkan jatah makan yang berlebih.
Bahkan beberapa di antara mereka kedapatan membuang makanan pemberian dari negara Indonesia.
Baca juga: KESAKSIAN Pengungsi Rohingya di Aceh, Awalnya Mau ke Malaysia, Apes Ditipu Agen:Terjebak di Samudera
Padahal napi merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang juga harus mendapatkan perlakuan adil nan manusiawi.
Melalui sebuah unggahan di TikTok, narapidana tersebut menyampaikan protesnya lantaran menu makanan di lapas yang dianggap tidak layak.
Ungkapan kekecewaan narapidanan tersebut diungkapkan melalui unggahan TikTok @rizky_syahputra82.
Dalam unggahan yang dibagikan di TikTok itu, terlihat beberapa foto yang memperlihatkan menu makanan di penjara yang sangat memprihatinkan dan jauh dari standar layak.
Hanya ada nasi dan sedikit sayuran, dan tidak memberikan kesan nikmat.
Telur rebus juga terlihat tidak segar dengan cangkang yang pucat dan sudah pecah.
Baca juga: DETIK-DETIK Warga Rohingya Baku Tembak dengan Polisi Malaysia, 3 Tewas: Terlibat 50 Aksi Perampokan
Dari enam sekat tempat makan yang tersedia, hanya dua yang diisi dengan nasi dan lauk.
Penyajiannya terlihat berantakan dan kurang bersih.
"Wahai petinggi, di atas segala nya, kami tidak minta makanan yang mewah, tapi manusia kan lah kami sebagai warga binaan di penjara, kami memang orang" bersalah" jelasnya.
"Tapi tidak lantas di perlakukan seperti binatang di dalam penjara, yang di beri makan tidak layak,” paparnya pemilik akun.
Dalam ungkapannya, pemilik akun menyatakan bahwa mereka tidak meminta makanan mewah, melainkan hanya ingin diperlakukan sebagai manusia, bukan binatang di penjara yang diberi makanan tidak layak.
Napi tersebut berpendapat bahwa bahkan kucing pun mungkin menolak makanan penjara yang dianggapnya tidak manusiawi.
Dia menyatakan bahwa bagi yang berduit, mereka bisa membeli sambal sebagai tambahan.
Baca juga: DETIK-DETIK Pengungsi Rohingya di Malaysia Buang Sampah ke Sungai, Emosi Ditegur Warga: Melunjak!
Namun bagi yang tidak mampu, situasinya menjadi sulit.
“Mohon maaf di beri ke kucing pun belum tentu kucing tersebut mau makan, bagi yang berduit, bisa untuk beli sambal sebagai tambahan untuk makan, tapi bagi yang gak berduit kami mau ngomong apa?” sambungnya.
Napi tersebut mengaku tidak meminta perlakuan istimewa, hanya berharap untuk diberikan makanan yang layak sebagai santapan sehari-hari, mengingat tidak semua napi mampu membeli tambahan lauk.
Ia berharap agar jatah makanan mereka tidak dikorupsi dan memohon belas kasihan kepada petugas dan pihak berwajib di penjara.
Mereka hanya menginginkan makanan yang memadai untuk bertahan hidup dan menjaga kesehatan.
“Kasiani lah kami sebagai warga binaan di penjara, kami bukan mau di manjakan, tapi mau sampe kapan begini trus, berikan lah kami makan yang layak untuk di makan," pungkasnya.
Unggahan itu kini viral dan sudah ditonton lebih dari 968 ribu tayangan, 16 ribu suka, dan ribuan komentar.
“Klo mau makan enak ya kerja,klo di penjara makan enak, mding smua jadi maling biar masuk penjara,” tulis @KINGBOY.
“Yang diluar bahkan ada yang makan sekali sehari dengan nasi doang padahal mereka bukan penjahat loh,” tulis @ssblakrna_.
“Tau kok mreka berslah tpi setidaknya memanusiakan manusia tdklah slah bkan trlepas mreka prnah berbuat slah,” tulis @piyottt.
“Nangis bgt liatnya dia gak minta makanna enak kok cuma minta makanan layak aja untk dimakan,” tulis @nadalfira.
(TribunPontianak/ Ferryanto)
Diolah dari artikel tayang di TribunPontianak.co.id dan TribunMedan
Sumber: Tribun Pontianak
| Pria di Pati Meninggal di Rumah Penuh Sampah, 8 Tahun Hidup Sendiri, Gelagat Terakhir: Ambil Pesanan |
|
|---|
| Nasib Heryanto yang Tega Bunuh Dina Karyawati Minimarket di Purwakarta, Kini Terancam Hukuman Mati |
|
|---|
| Kronologi Hadi Siswanto Tembak Mati Warga di Banyuasin, Cekcok Antrean di SPBU, Panik Lihat Obeng |
|
|---|
| 6 Fakta Bocah di Bojonggede Tewas Dianiaya Ibu Tiri, Luka Lebam & Cekekan Ngaku Jatuh, Pelaku Panik |
|
|---|
| Pengakuan Gandi Pegawai BUMN Bunuh Istri di Banyuwangi, Ketahuan Selingkuh, Menyesal Usai Ingat Anak |
|
|---|