Berita Viral
Momen Pedagang Keripik di Bogor Diseret & Dijedotin Polisi, Dituduh Ikut Perampokan: 'Salah Tangkap'
Inilah kronologi pedagang keripik diseret dan dianiaya polisi di Bogor, dituduh ikut perampokan ternyata salah tangkap.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tak ada angin tak ada hujan, pedagang keripik di Bogor, Jawa Barat tiba-tiba diseret dan kepalanya dijedotin pihak kepolisian.
Korban yang tak tahu apa-apa tentu terkejut dan trauma atas insiden yang dialaminya.
Pada saat itu, pihak kepolisian mengira bahwa pedagang keripik tersebut terlibat dalam kasus perampokan.
Oleh karena itu, pihak kepolisian berusaha menangkap pedagang keripik tersebut.
Nahasnya, setelah ditelusuri lebih dalam, pedagang keripik tersebut ternyata tidak terlibat dalam kasus perampokan.
Polisi mengaku lalai telah melakukan aksi salah tangkap.
Kasus ini berawal ketika pedagang keripik berserta istrinya dikepung oleh sejumlah orang saat mengisi bensin di SPBU di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Pengakuan Subur, Penjual Keripik yang Jadi Korban Salah Tangkap Polres Bogor, Diikat & Diseret
Baca juga: Salah Tangkap? Duga Pria Madiun Hacker Diamankan, Bjorka Tertawa, Sebut Jokowi akan Ganti Menkominfo
Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai pedagang keripik itu menjadi korban salah tangkap oleh anggota kepolisian Polres Bogor.
Terlebih saat jadi korban salah tangkap, Subur sempat mendapat perlakuan tak menyenangkan.
Pasalnya, korban dipaksa untuk mengaku sebagai bagian dari sindikat perampok minimarket.
Subur mengatakan, saat itu ketika mengantre BBM di SPBU menggkan kendaraan minibus bersama istrinya, tiba-tiba mobilnya dihampiri sejumlah orang yang tidak ia kenali.
Oknum anggota itu pun langsung meringkus Subur yang saat itu tak tahu apa-apa.
Oknum anggota polisi itu memperlakukan Subur dengan cara yang kasar agar mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh Subur.
"Saya diseret dimasukkin ke mobil, tangan saya diikat. Saya dijedotin ke kursi mobil avanza," ujarnya kepada wartawan.
Karena merasa tidak pernah terlibat dengan aksi kejahatan yang dimaksud, Subur pun berusaha berontak dari sergapan petugas.
Baca juga: APES Punya Kembaran Dukun Palsu, Pria Ini Jadi Korban Salah Tangkap Selama 9 Tahun, Selalu Lolos
"Di situ saya berontak engga terima karena dituduh sindikat perampokan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah minibus yang sedang mengantre bahan bakar di SPBU di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor tiba-tiba disergap aparat kepolisian.
Orang yang berada di dalam mobil tersebut dikira sebagai pelaku kriminal.
Padahal, orang yang ada di dalam mobil tersebut hanyalah sepasang suami istri.
Aksi salah tangkap aparat kepolisian ini pun menjadi viral di media sosial karena detik-detik penyergapan terekam oleh kamera CCTV di SPBU.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara menjelaskan, peristiwa ini bermula saat tim Resmob Satreskrim Polres Bogor dan tim gabungan sedang memburu pelaku pencurian minimarket di wilayah Rancabungur, Kabupaten Bogor yang mengakibatkan kerugian mencapai Rp 190 juta.
Tim Gabungan Resmob berhasil mengidentifikasi tujuh orang tersangka, di antaranya MM (50), MT (31), SS (46), D (50), K (44), AD (41), dan FF (37).
"Hasil interogasi menunjukkan bahwa para pelaku terlibat dalam jaringan kejahatan lintas daerah, termasuk Depok, Jawa Tengah, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Purwakarta, dan Cimahi," ujar AKP Teguh Kumara melalui keterangannya, Sabtu (10/2/2024).
Proses penangkapan tersangka dilakukan secara berjenjang, dimulai dengan penangkapan FF, K, dan D.
Pada tahap berikutnya, tim gabungan melakukan penyelidikan di daerah Cileungsi, yang mengarah pada penangkapan SS pada Rabu (7/2/2024).
"Pelaku kemudian memberikan informasi penting terkait rekan-rekannya yang terlibat dalam kejahatan tersebut, termasuk menyebutkan ciri-ciri kendaraan yang sesuai dalam video viral tersebut yang diduga adalah milik rekan-rekan pelaku sesuai yang disebutkan," terangnya.
Akan tetapi, ketika hendak melakukan penangkapan terhadap pelaku dengan ciri-ciri mirip yang disebutkan pelaku lainnya, aparat kepolisian itu salah target.
AKP Teguh Kumara tak menampik bahwa tim Resmob salah memberhentikan kendaraan yang ternyata di dalamnya bukanlah pelaku kejahatan melainkan sepasang suami istri.
"Memang tim Resmob memberhentikan kendaraan dimaksud akan tetapi tidak sesuai dengan apa yang sudah didapatkan informasi dari tersangka yang sudah tertangkap," ungkapnya.
Dengan begitu, para penumpang yang ada di dalam kendaraan itupun dilepaskan kembali oleh pihaknya dan pasangan suami istri itupun langsung melanjutkan perjalanannya kembali.
Polisi Minta Maaf
Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro meminta maaf atas kesalahan anggotanya yang salah tangkap pelaku kejahatan di wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Akibat kecerobohan yang dilakukan oleh anak buahnya, bukan pelaku kejahatan yang diringkus, melainkan tukang keripik yang sedang mengantre di SPBU bersama istrinya di dalam sebuah mobil.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan saya bertanggungjawab," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (10/2/2024).
Bahkan, ia pun mengaku sudah memberikan sanksi tegas terhadap anggotanya yang melakukan kelalaian sehingga merugikan warga sipil yang tak bersalah itu.
"Sudah saya copot semua yang terlibat," tegasnya.
Artikel ini diolah dari TribunBogor
Sumber: Tribun Bogor
| Profil Thalita Kusuma Sandra Mahasiswi UNS Penerima KIP Diduga Hidup Hedon, Kepergok Party di Club |
|
|---|
| Sosok Istri yang Nekat Potong Kelamin Suami hingga Tewas di Kebon Jeruk, Cemburu Buta Lihat Chat |
|
|---|
| Kiprah Mentereng Ki Anom Suroto, Satu-satunya Dalang yang Pernah Show di 5 Benua, Mesir hingga AS |
|
|---|
| Derajatnya Diangkat, Safitri yang Diceraikan Jelang Suami Dilantik PPPK Mendadak Dapat Modal Usaha |
|
|---|
| Sosok Hengnim, Penjual Cilok Viral Asli Warga Korea Selatan, Patok Harga Rp 166 Ribu Per Porsi |
|
|---|