Detik-detik Rumah Dokter Irma Fitriasari Diserang Sekelompok Massa, Suami Dihajar hingga Babak Belur

Ringkasan Berita:

• Rumah Dokter Irma Fitriasari di Indramayu diserang massa pada 23 Oktober 2025, dan suaminya, Dokter Baskar, dikeroyok hingga babak belur.
• Insiden dipicu oleh kesalahpahaman saat mobil Dokter Irma melintas di tengah arak-arakan 'Singa Depok', melibatkan seorang pria yang diduga Kepala Desa.
• Setelah korban lapor, Polres Indramayu bergerak cepat dan berhasil menangkap lima terduga pelaku penyerangan.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kabar mengerikan datang dari Indramayu, Jawa Barat.

Rumah seorang dokter bernama Irma Fitriasari diserang oleh sekelompok warga.

Tak hanya menyerang rumah, suami dokter Irma, Dokter Baskar (37), juga menjadi korban penganiayaan hingga babak belur.

Peristiwa ini terjadi di Desa Anjatan Baru, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, pada Kamis (23/10/2025).

Video detik-detik penyerangan tersebut sontak viral setelah Dokter Irma mem-posting-nya di akun TikTok pribadinya, memicu kemarahan publik.

Berkat laporan cepat yang dibuat Dokter Irma ke polisi, kini Polres Indramayu bergerak cepat dan berhasil mengamankan lima terduga pelaku.

Mereka adalah R (42), H (45), S (41), SU (53), dan T (47), yang semuanya merupakan warga Kecamatan Anjatan.

Lantas, apa pemicu insiden mengerikan ini?

Baca juga: Terciduk Purbaya, Ini Klarifikasi Pegawai DJP yang Olahraga di Kantor, Ternyata Sudah Jam Segini

Kronologi Dipicu Arak-arakan dan Kades Emosi

Dokter Irma Fitriasari, yang berpraktik di RS Mitra Plumbon Patrol, menceritakan awal mula kejadian terjadi saat ia hendak pulang ke rumahnya.

Saat melintasi 500 meter dari rumahnya, mobil Dokter Irma dihentikan karena adanya arak-arakan kesenian 'Singa Depok'.

Mobilnya dihentikan oleh seorang pria yang diduga panitia arak-arakan.

Baca juga: Sosok Deni Surjantoro, Pejabat Kemenkeu yang Ditolak Jabat Tangan Purbaya Yudhi, Prestasi Mentereng

Tak lama kemudian, situasi memanas setelah seorang pria berkacamata hitam, yang diduga adalah Kepala Desa, menghampiri Dokter Irma dan memintanya untuk berbelok arah.

Namun, pria panitia tadi justru menyuruh mobil Dokter Irma untuk tetap berhenti dan menunggu.

Ketika Dokter Irma berinisiatif tidak berhenti dan bergerak maju sedikit, oknum Kepala Desa tersebut tiba-tiba memaki kaca spion mobilnya.

Oknum Kades tersebut juga melontarkan makian dengan kata-kata kasar.