Pemilu 2024
Innalillahi Anggota KPPS di Sukabumi Meninggal Dunia, Sakit Sebelum Pencoblosan: Tak Ikut Bertugas
Satu orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 10, Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi meninggal dunia.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Satu orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 10, Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia karena sakit.
Korban yakni bernama Baehaki (48), warga Kampung Pamipiran RT 25 RW 09, Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran.
Baehaki meninggal dunia tadi malam dan dimakamkan pagi tadi di TPU setempat.
Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Kasmin Belle, mengatakan, korban meninggal dunia bukan saat bertugas di hari H pencoblosan.
Korban meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi karena sakit.
Di hari H pencoblosan kemarin, korban tidak bertugas di TPS karena sakit sudah beberapa hari sebelum pencoblosan.
Baca juga: Innalillahi! Anggota KPPS & PPS di Tasikmalaya Meninggal di TPS, sempat Pingsan saat Hitung Suara

"Jadi meninggalnya dia bukan bertugas pada saat pemungutan suara, jadi dia udah biasa anggota KPPS, emang dia masuk anggota KPPS, tapi sebelum hari H udah sakit, terus emang dia beraktivitas sama seperti biasa menyebarian undangan, dia katakan sakit pas malam sebelumnya, jadi pas hari H dia nggak diikutsertakan," kata Kasmin via telepon, Kamis (15/2/2024).
Kasmin menjelaskan, tugas korban di hari H pencoblosan digarap oleh anggota KPPS lain karena korban beristirahat di rumahnya.
"Jadi bingung mau diganti dia sudah di situ (masuk KPPS), jadi dia nggak diikutsertakan, jadi ada yang ngerangkap pekerjaan, jadi biar mengisi kekosongan tapi bukan meninggal di hari H, dia emang udah sakit, meninggalnya di perjalanan dari rumah ke rumah sakit, jadi sebelum hari H udah sakit, (meninggal) tadi malam, jadi dia nggak melaksanakan apa-apa di TPS," urai Kasmin.
Kasmin menegaskan, korban tidak ikut serta bertugas di TPS saat hari H pencoblosan kemarin.
Baca juga: Innalillahi! Ketua KPPS di Medan Meninggal Sehari Sebelum Pemilu, Sempat Mengeluh Dada Sesak

"Jadi dia nggak mengikuti proses pemungutan suara, penghitungan suara, jadi dia meninggalnya saat dilarikan ke rumah sakit, umurnya sekitar 48, 47-an."
"Justru meninggalnya saat perjalanan ke rumah sakit jadi meninggalnya di jalan menuju ke bunut.
Jadi dari PPK-nya indikasi asam urat, ini baru perkiraan dari mereka soalnya kan dia trakhir pemeriksaan itu di bulan Desember 2023," ucap Kasmin.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Pabuaran, Ade Aksan, membenarkan bahwa anggota KPPS itu meninggal dunia bukan di TPS karena tidak bertugas dengan dasar sakit.
"Itu kebetulan saya baru selesai takziah, sudah dikebumikan, tersampaikan bahwa almarhum itu meninggal di rumah bukan di pada hari H-nya atau hari Rabu tanggal 14, jadi karena posisinya beliau almarhum itu di SK-kannya selaku KPPS, jadi meninggal seakan-akan bahwa almarhum itu meninggal di hari Rabu," kata Ade Aksan.
"Padahal nggak, meninggalnya di rumah, jadi hari almarhum hanya bertugas dari mulai persiapan saja sampai administrasi surat undangan, pas hari H di-back up sama petugas lain karena sakit mendadak," ujarnya.
Anggota KPPS & PPS di Tasikmalaya Meninggal di TPS, sempat Pingsan saat Hitung Suara
Innalillahi! Arman Rahmansyah (38), anggota KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01, Desa Cipondok, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia saat perhitungan suara.
Arman Rahmansyah menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu, (14/2/2024) malam.
Sebelum meninggal dunia, Arman Rahmansyah sempat pingsan di TPS.

Selain itu, Fuad Holik (43), anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Sukamaju, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, pun diketahui meninggal usai persiapan sehari sebelum hari pencoblosan pada Rabu pagi.
Keduanya diduga meninggal akibat kelelahan dan saat ini sudah dimakamkan.
Ketua PPS Desa Sukaresik Iwan Krisdiana mengatakan, sebelum meninggal, Arman sempat mengeluhkan rasa sakit di dadanya sekitar pukul 21.00 WIB pada Rabu malam.
Baca juga: Kelelahan Kerja Sampai Muntah Darah, Pengawas TPS di Banten Meninggal Dunia, Sempat Diingatkan Teman
Baca juga: Momen Prabowo Subianto Ziarah ke Makam Ibunya di TPU Tanah Kusir setelah Pemilu, Ditemani Putranya
Lalu, sekitar pukul 23.00 saat penghitungan suara, Arman pingsan.
“Para petugas di TPS langsung membawa korban ke puskesmas terdekat untuk dilakukan pertolongan." jelas Iwan kepada Kompas.com pewat telepon, Kamis (15/2/2024).
"Namun, sesampainya di puskesmas, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia sebelum menjalani perawatan medis,” lanjutnya.
Iwan menambahkan, korban sebelumnya pernah memiliki riwayat penyakit lambung dan masih berobat jalan.
Namun, dugaan sementara korban meninggal akibat kelelahan saat menjalankan tugasnya sebagai anggota KPPS.

“Habis istirahat, makan, korban keluar ruangan dan sempat dipijat oleh tetangganya di sekitar TPS." jelasnya.
"Penyebabnya (kematian korban) saya tidak tahu, tapi korban sempat ingin pulang dulu ke rumahnya diduga kelelahan,” tambah Iwan.
Dengan kejadian itu, lanjut Iwan, proses penghitungan suara di TPS-nya dihentikan sementara saat Rabu malam, dan baru dilanjutkan kembali pada Kamis (15/2/2024) pagi.
“Proses penghitungan suara di TPS 01 Cipondok dihentikan sementara, saat itu proses penghitungan suara memasuki tahap akhir dan akan dilanjut nanti usai proses pemakaman korban,” ujarnya.
Baca juga: Momen Warga di Gresik Cukur Gundul setelah Prabowo-Gibran Unggul Versi Quick Count: Wujud Apresiasi!

Sementara itu, Anggota PPS Desa Sukamaju Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Syarif Husen, menyebutkan, anggota PPS Fuad yang meninggal bertugas sebagai sekretariat Keuangan PPS Sukamaju.
Dia mengatakan, Fuad sempat mengeluhan sakit di dadanya sebelum hari pemungutan suara.
Kemudian, saat akan memasuki malam pencoblosan, kondisi kesehatan korban semakin memburuk dan sempat di bawa ke Rumah Sakit Permata Bunda Tasikmalaya.
Namun, sayangnya, nyawa korban tak dapat terselamatkan.
“Sebelumnya, korban masih bisa bertugas untuk keperluan operasional dan honor KPPS." ujarnya.
"Kemudian besoknya, pada hari Selasa korban mengalami keluhan nyeri di bagian dada sampai akhirnya meninggal dunia," katanya.
(TribunJabar/ M RIZAL JALALUDIN)
Diolah dari artikel tayang di TribunJabar.id dan Kompas.com
Sumber: Tribun Jabar
Hasil Real Count Pilkada NTT 2024, Cek Suara Yohanis-Jane, Emanuel-Johanis dan Simon- Adrianus Garu |
![]() |
---|
Jago Bahasa Inggris hingga Dipuji Donald Trump, Ini Riwayat Pendidikan Prabowo SD-SMP di Luar Negeri |
![]() |
---|
Sidang Sengketa Pileg 2024, PDIP Minta MK Nol-kan Perolehan Suara PSI & Demokrat, Ditagih Bukti |
![]() |
---|
'Saling Ejek' Partai Gelora vs PKS Soal Gabung Prabowo - Gibran, PKS: Partai Apa Itu? Duh, Nol Koma! |
![]() |
---|
Sidang Sengketa Pileg 2024, Saksi Gerindra di Papua Tengah Tewas Jadi Korban Rekapitulasi yang Rusuh |
![]() |
---|