Pemilu 2024
Viral Pasutri di Maluku Mencoblos Dua Kali di TPS Berbeda, Petugas TPS Curiga Lihat Jari Bertinta
Viral pasangan suami istri di Maluku Tenggara, Maluku, yang mencoblos dua kali di TPS yang berbeda
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Viral pasangan suami istri di Maluku Tenggara, Maluku, mencoblos sebanyak dua kali di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berbeda.
Apa alasan pasangan suami istri tersebut mencoblos sampai dua kali di Pemilu 2024 ini?
Karena ulah mereka, dua TPS tempat pasangan suami istri itu mencoblos berpotensi digelar pemungutan suara ulang (PSU).
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Maluku Tenggara, Ricky Somnaikubun menyatakan, pasangan suami istri itu mencoblos di TPS di Kota Tual dan TPS di Desa Letman, Kacamatan Kei Kecil.
“Mereka suami istri sudah berikan hak suara di TPS asal di Kota Tual. Lalu mereka ke Desa Letman, Kecamatan Kei Kecil, Maluku Tenggara, dan nyoblos lagi,” kata Ricky kepada wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (15/2/2024).
Bawaslu menemukan kejadian itu di TPS 1 Desa Letman, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara.
Baca juga: Tersesat di Kertas Suara karena Terbatas dalam Membaca, Orang Rimba di 4 Daerah Ini Ikut Mencoblos
Petugas di TPS mengaku baru mengetahui hal itu setelah melihat jari si suami telah bertinta saat memasukan surat suara presiden dan DPD ke kotak suara.
“Pada saat itu baru dilihat oleh KPPS dan saksi bahwa jarinya sudah ada tinta. Sehingga dicegat dan surat suara yang belum masuk kotak, diamankan,” lanjutnya.
Mereka lantas diinterogasi petugas TPS. Diketahui, mereka telah lebih dulu memberikan hak suaranya di TPS asal mereka di TPS 04 Desa Ohoitahit, Kota Tual.
KPPS di Letman pun langsung berkoordinasi dengan TPS di Kota Tual. Keduanya benar terdaftar di DPT TPS 04 Desa Ohoitahit dan telah menandatangani daftar hadir pencoblosan.
Baca juga: Diduga Diserbu Warga yang Ingin Cek DPT Online, Website KPU Eror Tepat di Hari Pencoblosan

Terkait motif atau alasan pasangan suami istri ini mencoblos dua kali, Ricky mengaku belum menanyai lebih lanjut.
“Saat kejadian kami hanya tanya sebentar, sebab di TPS ada banyak masalah jadi setelah ini akan kami minta keterangan lagi dari mereka. Petugas juga kelelahan jadi tidak teliti memperhatikan orang yang mau nyoblos,” paparnya.
Ketua Bawaslu Maluku Subair menyatakan, temuan-temuan serupa tengah dikaji untuk memastikan ada tidaknya PSU. Sejumlah hal teknis hingga persoalan keamanan masih menjadi kendala terselenggaranya pemungutan suara Pemilu 2024.
Kisah Lain, Petugas PPSU di Jaktim Meninggal Dunia

Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Utan Kayu bernama Zubaidi (54) meninggal dunia.
Zubaidi meninggal dunia ketika bertugas mengurus logistik Pemilu 2024 di GOR Matraman, Jakarta Timur, Selasa (13/2/2024).
Berdasarkan informasi yang diterima keluarga dari teman-teman PPSU Utan Kayu, Zubaidi sempat mengeluhkan sesak napas.
“Waktu itu sama temannya disuruh istirahat, enggak mau. Temannya bilang, ‘Bang, istirahat saja, ada banyak kok yang angkat (kotak suara)’,
Bapak enggak mau. Iya (sudah sesak napas posisinya), sudah duduk,” ujar istri Zubaidi, Tahiyat (53), saat ditemui Kompas.com di rumah duka, Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024).
Baca juga: Anggota KPPS Kendal Meninggal Mendadak Saat Istirahat Makan Snack, Ini Penyebab Meninggalnya!
“Padahal sudah disuruh istirahat. Kata suami, 'Ah gue enggak mau istirahat, pengin selesaikan kerjaan gue, kalau ditunda-tunda, kelamaan, enggak beres-beres'. Ya dikerjain sama dia. Diangkat lagi (kotak suara),” imbuh Tahiyat.
Namun, sesak napasnya membuat dada Zubaidi sangat sakit. Alhasil, Zubaidi langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur.
“Saya dapat kabar sekitar jam 21.00 WIB, bapak masuk rumah sakit, baru dikasih kabar kayak gitu,” ujar anak pertama Zubaidi, Dizto Indianto (28), dalam kesempatan yang sama.
Mendengar kabar tersebut, Dizto bersama Tahiyat dan adiknya bergegas ke RSUP Persahabatan dengan mengendarai sepeda motor.
Setibanya di parkiran rumah sakit tersebut, mereka langsung dihampiri oleh seorang petugas kepolisian.
Baca juga: Innalillahi! Ketua KPPS di Medan Meninggal Sehari Sebelum Pemilu, Sempat Mengeluh Dada Sesak

“Baru turun dari parkiran, sudah ada bapak polisi samperin. ‘Keluarga Bapak Zubaidi?’. Nah, ibu yang dikasih tahu (bapak meninggal), ibu langsung pingsan,” ucap Dizto.
Dizto mengungkapkan, Zubaidi memang mempunyai riwayat penyakit sesak napas. Namun, Tahiyat tidak mengetahui hal tersebut.
Mendiang sengaja menutupinya dari Tahiyat dan hanya memberi tahu Dizto.
“Memang, bapak kalau kecapekan, dadanya suka sakit. Saya sudah ajak, tapi bapak enggak mau berobat. Pokoknya kalau kecapekan dikit, dadanya sakit,” ungkap Dizto.
“Ngomongnya sama anaknya, sama saya enggak pernah ngomong,” timpal Tahiyat.
Baca juga: Mendadak Pusing Saat Nyoblos, Seorang Nenek Meninggal di Bilik Suara, Belum Sempat Mencoblos

Dizto pun tak kuasa menahan tangis saat mengingat Zubaidi yang terlalu bekerja keras sehingga tidak memikirkan kesehatannya.
“Bapak enggak mau (diperiksa), dia terlalu fokus sama kerjanya. Jadi, dia enggak mau itu. Saya mau anterin, dia enggak mau juga. Maunya dia ya merasakan sendiri. Dia enggak mau kasih tahu teman-temannya,” tutur Dizto sambil menangis.
Sebagai anak, Dizto tidak menyangka bahwa ayahnya telah tiada. Sebab, kepergian Zubaidi sangat tiba-tiba.
“Saya juga bingung, kaget juga. Sorenya baru ngobrol sama saya, makan bareng, bercanda,” kata Dizto sambil menyeka air mata.
Kini, jenazah Zubaidi telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).
(Kompas.com)
Diolah dari artikel di Kompas.com dan di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Hasil Real Count Pilkada NTT 2024, Cek Suara Yohanis-Jane, Emanuel-Johanis dan Simon- Adrianus Garu |
![]() |
---|
Jago Bahasa Inggris hingga Dipuji Donald Trump, Ini Riwayat Pendidikan Prabowo SD-SMP di Luar Negeri |
![]() |
---|
Sidang Sengketa Pileg 2024, PDIP Minta MK Nol-kan Perolehan Suara PSI & Demokrat, Ditagih Bukti |
![]() |
---|
'Saling Ejek' Partai Gelora vs PKS Soal Gabung Prabowo - Gibran, PKS: Partai Apa Itu? Duh, Nol Koma! |
![]() |
---|
Sidang Sengketa Pileg 2024, Saksi Gerindra di Papua Tengah Tewas Jadi Korban Rekapitulasi yang Rusuh |
![]() |
---|