Teka-teki Kematian Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny, Fakta-fakta Mengejutkan Akhirnya Terungkap
Penyebab meninggalnya pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny hingga kini masih menjadi misteri.
Editor: Eri Ariyanto
Pada Minggu (15/10/2023), Putin menegaskan jika Amerika Serikat (AS) memutuskan perang dengan Rusia, maka akan sangat berbeda dengan operasi khusus Rusia di Ukraina.
Putin mengungkapkan penilaiannya tersebut dalam wawancara dengan Stasiun TV Rusia, Rossiya mengenai perang Rusia-Ukraina dan hubungan Rusia-China.
Pada kesempatan itu, Putin menanggapi usulan Kongres AS yang mempersiapkan perang serentak dengan Rusia dan China, termasuk mempertimbangkan opsi konflik nuklir.
“Saya pikir itu bukan pikiran sehat yang datang dari orang yang sehat, karena mengatakan AS siap berperang dengan Rusia, ya, kami semua siap untuk perang karena mengikuti prinsip kuno yang terkenal, jika Anda menginginkan perdamian bersiaplah berperang,” katanya dikutip dari Anadolu Agency.
“Kami bertindak berdasarkan asumsi bahwa kami menginginkan perdamaian,” tambahnya.
Putin pun menegaskan, kemungkinan memerangi Rusia dan China adalah omong kosong, dan ia yakin itu diungkapkan hanya untuk menakut-nakuti seseorang.

Meski begitu, ia menegaskan, jika AS ingin berperang melawan Rusia maka sangat berbeda dengan operasi militer khusus di Ukraina.
“Jika mereka ingin berperang dengan Rusia maka perangnya akan sangat berbeda, mereka tidak akan melakukan operasi militer khusus. Lihatlah Timur Tengah, apakah itu operasi militer khusus, dapatkah Anda membandingkannya?” ujarnya.
“Jika kita berbicara tentang perang antara kekuatan nuklir yang besar maka itu akan menjadi cerita yang sama sekali berbeda,” ucap Putin.
“Saya tak berpikir bahwa orang-orang yang waras dapat memikirkan hal itu, tetapi jika pemikiran seperti itu muncul di benak mereka, maka itu akan jadi hari buruk, dan membuat kita waspada,” tambahnya.
Putin juga membahas klaim bahwa Rusia dan China sedang membentuk blok militer baru.
Ia juga mencatat bahwa Barat terus-menerus menciptakan aliansi.
“Kami berulang kali mengatakan ini. Kami tak bersatu untuk aliansi militer atau politik. Amerika yang melakukan itu,” tuturnya.
“Lebih jauh lagi, mereka memaksa sekutu mereka untuk memperburuk hubungan dengan Rusia dan China,” tambahnya.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Sosok Khadga Prasad Sharma Oli, Tiga Kali Jadi PM Nepal, Mundur Usai Didemo Rakyat hingga 19 Tewas |
![]() |
---|
Demo Berdarah di Nepal, 22 Orang Jadi Korban Jiwa, Istri Perdana Menteri Tewas Rumah Dibakar Massa |
![]() |
---|
Sebelum Diisukan Meninggal, Rumah Kareena Kapoor Sempat Dirampok, Intip Hunian Mewahnya Capai Rp104M |
![]() |
---|
Sosok Giorgio Armani Desainer Tenar Meninggal di Usia 91 Tahun, Dulunya Jadi Pembersih Jendela Toko |
![]() |
---|
Sosok Travis Kelce, Lamar Taylor Swift Pakai Cincin Berlian Rp9 M, Atlet Football, Kekayaan Rp 1,4 T |
![]() |
---|