Breaking News:

Berita Kriminal

Pengakuan Pemuda yang Bobol Sistem KAI, Cuma Modal HP & Trik YouTube, Curi Rp 12 Juta: Awalnya Iseng

 Seorang pemuda nekat membobol sistem kartu di perusahaan kereta api di Indonesia hanya bermodalkan gawai dan trik YouTube.

YouTube Tribunnews
Pemuda di Depok bobol sistem KAI, raup untung belasan juta. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pemuda nekat membobol sistem kartu di perusahaan kereta api di Indonesia hanya bermodalkan gawai dan trik YouTube.

Aksinya viral di media sosial lantaran beraksi bak hacker profesional.

Pemuda berusia 22 tahun ini mengaku hanya bermodalkan belajar di YouTube. 

Dilansir dari Tribunnews.com, aksi pemuda bernama Addril itu sampai membuatnya meraup pundi-pundi uang secara ilegal. 

Kasus ini viral setelah diunggah oleh akun Instagram @jktfolks.

Bak hacker profesional, Addril diketahui berhasil meraup uang senilai Rp12 juta di wilayah Depok, Jawa Barat. 

Hal itu setelah dirinya membobol sistem kartu multi trip commuter line atau KRL milik PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Baca juga: GEGER Hacker di Sulsel, Motif Bisa Kembalikan Akun IG, 2 Pelaku Tipu Korban Raih Untung Belasan Juta

Pemuda viral pasca bobol sistem KAI pakai trik di YouTube
Pemuda viral pasca bobol sistem KAI pakai trik di YouTube

Dengan bermodalkan gawainya dan trik yang dipelajari lewat YouTube, Addril berhasil memahami cara membobol kartu hanya dalam waktu dua hari saja. 

Di sisi lain, akun @jktcreativemedia mengungkap modus yang digunakan oleh Addril.

Yakni dengan memanipulasi aplikasi C-Access dan HttpCanary untuk mengisi saldo top up kartu dengan harga sangat rendah, hanya Rp 1 per transaksi.

Baca juga: SOSOK Kevin Mitnick, Hacker Paling Dicari di Dunia, Meninggal di Usia 59 Tahun karena Kanker

Ilustrasi YouTube.
Ilustrasi YouTube. (cnet.com)

Dengan metode ini, dia berhasil mendapatkan saldo sebesar Rp 12.414.998 dari 25 kali top up dengan pembayaran hanya Rp 25 perak.

Namun tak lama setelahnya, Addril diciduk pihak berwajib setelah PT KAI mencurigai transaksi yang tidak biasa dalam sistem keuangannya.

Kini Addril harus mempertanggungjawabkan perbuatannya meski baru pertama kali melakukan aksinya dan berniat iseng belaka.

Rekening Perusahan Alkes Dibobol Karyawan Pakai Internet Banking, Rugi Rp 22 M

Perusahaan penyedia alat kesehatan yang beroperasi di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, PT Graha Megatama Indonesia (GMI) menjadi korban pembobolan rekening kredit bank oleh karyawannya sendiri.

Baca juga: Lagi Enak-enak Tidur, Rumah Guru SD Dibobol Pemabuk, Korban Nyaris Dirudapaksa, Alami 13 Luka Tusuk

Rekening PT GMI dibobol oleh karyawannya, Fransina, hingga perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 22 miliar lebih.

Direktur PT Graha Megatama Indonesia Muzayana membenarkan Fransina melakukan pembobolan rekening perusahaan dan telah divonis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara selama 10 tahun penjara serta dipecat dari perusahaan tersebut.

Menurut Muzayana, Fransina yang bekerja di bagian accounting menjalankan aksinya dengan cara memalsukan data-data rekening PT GMI dan mengubahnya menjadi data pribadi.

ILUSTRASI - Perusahaan Alkes dibobol karyawan, rugi Rp 22 miliar
ILUSTRASI - Perusahaan Alkes dibobol karyawan, rugi Rp 22 miliar (TribunJakarta.com)

Hal tersebut untuk memudahkan transaksi atau memindahkan uang yang ada di dalamnya ke rekening sendiri menggunakan Mandiri Internet Banking.

“Terpidana Fransina melakukan pembobolan rekening kredit sekaligus memindahbukukan dan mengganti email rekening pinjaman PT GMI di Pontianak dan rekening operasional di Jakarta yang terdaftar di Bank Mandiri,” kata Muzayana, Selasa (30/5/2023).

Bukan cuma itu, terpidana Fransina juga mengubah surel atau email perusahaan tempat kerjanya serta mengajukan perubahan data tanpa meminta cap perusahaan.

"Dan ternyata dia itu mengubah email approval pihak GMI dan tanpa ada cap perusahaan," tambah Muzayana.

Muzayana menambahkan, kehilangan yang sedemikian besar menimbulkan kerugian finansial yang signifikan dan dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis perusahaannya.

Dalam pembacaan putusan 14 Maret 2023 silam, Ketua Majelis Hakim Sutaji mengumumkan bahwa Fransina terbukti melakukan penggelapan dalam jabatannya, sesuai dengan Pasal 2 Ayat 1 UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, yang juga diatur dalam Pasal 374 KUHP.

"Aktivitas pelaku telah terbukti dan diakui sepenuhnya olehnya. Oleh karena itu,

Baca juga: UPDATE Kasus Toko Kue Ruben Onsu yang Dibobol Maling, Polisi Dapat Bukti dari CCTV, Pelaku 1 Orang

Ia tidak mengajukan banding terhadap putusan hakim," ujar Ari, Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Jakarta Utara saat itu.

Ari juga menjelaskan bahwa sebelumnya Jaksa Penuntut Umum menuntut hukuman 12 tahun penjara untuk Fransina.

Namun, hakim memutuskan hukuman penjara selama 10 tahun tanpa denda, serta menyatakan bahwa tidak ada upaya banding yang dilakukan oleh terdakwa.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara Atang Pujianto membenarkan terkait kasus pembobolan rekening perusahaan ini.

"Ini perkara ada di Kejaksaan Tinggi (DKI Jakarta). Disidang di Pengadilan Negeri Jakut.

Tuntutannya tersangka itu 13 tahun, tapi putusannya 10 tahun," kata Atang saat dikonfirmasi.

Sementara itu, TribunJakarta.com sudah mencoba mengonfirmasi Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha soal kasus ini, tapi belum ada jawaban.

TribunJakarta.com juga sudah mendatangi KCP Bank Mandiri Jakarta Sunter Agung Utara pada Senin (29/5/2023) sore, namun kepala cabangnya tak ada di lokasi alias belum bisa dikonfirmasi.

(TribunSolo)

Diolah dari artikel tayang di TribunSolo.com dan TribunJakarta.com

Sumber: Tribun Solo
Tags:
KAIhackerYouTubeDepok
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved