Pilpres 2024
Maukah Jadi Menteri Jika Ditawari Prabowo? Begini Jawaban Anies Baswedan, Malah Balik Bertanya
Maukah jadi menteri jika ditawari Prabowo Subianto? Begini jawaban tak terduga dari Anies Baswedan.
Editor: Eri Ariyanto
Resmi Ajukan Gugatan
Kini, Anies-Muhaimin telah mendaftarkan gugatan perkara ke MK.
Keduanya mengajukan gugatan dengan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024.
Gugatan itu diterima dengan nomor 01-01/AP3-PRES/Pan.MK/03/2024 tertanggal 21 Maret 2024 pukul 09.02 WIB.
Pendaftaran gugatan itu dipimpin oleh Ari Yusuf Amir dan tim hukum lainnya.
Adapun kedatangannya ke MK disertai dengan membawa tumpukan berkas perkara.
Surya Paloh didatangi Prabowo
Presiden terpilih Prabowo Subianto digandeng oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Momen itu diketahui terjadi saat Prabowo Subianto berkunjung ke NasDem Tower, Jakarta, Jumat (22/3/2024).
Dikutip dari Youtube Kompas TV, Prabowo Subianto beserta rombongan tiba di kantor NasDem pada 13.35 WIB,
Dirinya didampingi oleh sejumlah elite Partai Gerindra seperti Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani dan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Prabowo, Ahmad, dan Sufmi tampak kompak mengenakan kemeja berwarna putih.
Kedatangan Prabowo pun langsung disambut oleh Ketua Umum NasDem, Surya Paloh yang didampingi oleh Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni.
Tampak, Surya Paloh langsung menggandeng lengan Prabowo untuk masuk ke gedung NasDem Tower.
Prabowo pun tampak berbincang singkat dengan Surya Paloh sembari menuju ke dalam gedung.
Keduanya pun tidak berbicara satu patah kata pun kepada awak media.
Mereka langsung masuk ke dalam gedung NasDem Tower dengan menaiki tangga.
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang dalam Pilpres 2024 pada Rabu (20/3/2024) lalu.
Adapun Prabowo-Gibran meraih 96.214.691 suara dan unggul jauh capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang meraih 40.971.906 suara.
Mereka juga unggul hampir 70 juta suara dengan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang berada di peringkat tiga dengan raihan 27.040.878 suara.
Pasca pengumuman tersebut, Surya Paloh langsung mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Partai NasDem menerima hasil Pemilu 2024 yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024, baik pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden dalam Pilpres," ungkap Surya Paloh, Rabu (20/3/2024), dikutip dari Kompas TV.
Partai NasDem juga mengucapkan selamat kepada seluruh partai politik peserta Pileg 2024 beserta tiga pasangan calon yang telah mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
"Partai NasDem juga mengucapkan selamat pada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024," ungkapnya.
Meski begitu, Surya Paloh menegaskan adanya berbagai catatan pada Pemilu 2024 ini.
"Partai NasDem tetap berkomitmen terus menerus memperbaiki kehidupan demokrasi dan politik kita."
"NasDem akan selalu siap terbuka serta telah menjalin komunikasi dengan berbagai kelompok masyarakat sipil, akademisi, cendekiawan, guru besar, hingga media sebagai pilar demokrasi," ungkapnya.
Kemungkinan NasDem kembali usung Anies Baswedan
Anies Baswedan kini masuk dalam bursa Calon Gubernur Jakarta.
Menjawab kemungkinan itu, Partai NasDem menyebut kemungkinan itu akan diungkap usai penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 selesai.
Menurut Nasdem, Anies sendiri juga tak akan menjawab soal kemungkinannya menjadi Cagub Jakarta.
"Saya pikir Pak Anies tak akan menjawab (apakah mencalonkan diri kembali sebagai gubernur Jakarta) sebelum tanggal 20 (pengumuman hasil pemilu)," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Hermawi Taslim, saat ditemui di kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2024).
Hermawi mengatakan, sikap Anies tentu juga akan ditentukan oleh partai koalisi perubahan yang selama ini mengusungnya sebagai capres.
"Tapi belum ada kepastian kalau kita juga menunggu hasil rekapitulasi, mana tahu dia menang jadi presiden," tutur Hermawi.
Namun, suara aspirasi yang terdengar, kata Hermawi, banyak yang meminta Anies untuk tidak dicalonkan sebagai cagub DKI Jakarta.
"Ada yang bilang juga janganlah Pak Anies sudah di atas (jadi capres) ngapain turun (jadi cagub), begitu masukan-masukan yang didapat," katanya.
Adapun tiga calon gubernur Jakarta yang saat ini digaungkan oleh Nasdem adalah Ahmad Sahroni, Wibi Andrino dan Okky Asokawati.
Tak ada nama Anies dalam cagub Jakarta yang dipilh oleh Nasdem.
Begitu juga oleh partai Koalisi Perubahan lainnya seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa.
"Kalau menurut PKS kemarin kan, Ketua DPWnya (Khoirudin dan juga), Mardani Ali Sera, dan ada beberapa. Kemarin Sekjen PKB bilang (yang dicalonkan) Ida Fauziyah, sama Hasbiyallah Ilyas Ketua DPW (PKB Jakarta)," tandas Hermawi.
Sosok dan biodata Anies Baswedan
Dilansir dari Kompas.com, Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah.
Kedua orang tuanya adalah pendidik. Anies lahir dari keluarga terpelajar.
Bapaknya Rasyid Baswedan pernah menjadi Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia dan ibunya Aliyah adalah guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta.
Dia memiliki 2 orang adik, yakni Ridwan Baswedan dan Abdillah Baswedan.
Aniesmulai mengenyam pendidikan pada usia 5 tahun di Taman Kanak-kanak (TK) Masjid Syuhada. Adapun pernah dibesarkan di Yogyakarta.
Menginjak usia 6 tahun, Anies masuk ke Sekolah Dasar (SD) Laboratori, Yogyakarta.
Pada masa kecilnya, Anies dikenal sebagai seseorang yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman.
Setelah menyelesaikan pendidikan dari SD Laboratori, Anies melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Yogyakarta.
Berdasarkan rangkuman Kompas.com dari berbagi sumber memberitahukan, bahwa ketika Anies duduk di bangku SMP, dia aktif dalam dalam beberapa organisasi seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Dia juga menjabat pengurus bidang humas yang dijuluki sebagai "seksi kematian", karena tugasnya mengabarkan kematian.
Kemudian, Anies Baswedan juga pernah menjadi ketua panitia tutup tahun di SMP-nya.
Anies kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Yogyakarta.
Dia tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama 300 orang Ketua OSIS se-Indonesia.
Sebuah pencapaian yang membanggakan bagi Anies ketika dia terpilih menjadi Ketua OSIS se-Indonesia pada tahun 1985.
Pada 1987, dia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.
Hal tersebut membuatnya harus menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada tahun 1989.
Setelah kembali ke Yogyakarta, Anies mendapat kesempatan berperan di bidang jurnalistik.
Anies bergabung dengan program Tanah Merdeka di Televisi Republik Indonesia (TVRI) cabang Yogyakarta dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional.
Deretan pendidikan dan pengalaman tersebut membuat Anies semakin aktif berkiprah dalam kegiatan akademik dan non-akademik sejak masa mudanya.
Oleh karena itu, setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Anies melanjutkan pendidikannya ke Universitas Gajah Mada (UGM), salah satu universitas terbaik di Indonesia dan banyak menyabet penghargaan.
Dia diterima bergabung di Fakultas Ekonomi pada 1989-1995.
Saat kuliah di UGM, Anies tetap aktif berorganisasi. Dia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam, lalu menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.
Di fakultasnya, Anies berhasil menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan ikut membidangi kelahiran kembali Senat Mahasiswa UGM setelah pembekuan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada waktu itu.
Hal yang membanggakan lagi, dia terpilih menjadi Ketua Senat Universitas pada kongres tahun 1992 dan membuat beberapa gebrakan dalam lembaga kemahasiswaan di UGM.
Anies membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif memosisikan senat sebagai lembaga legislatif yang disahkan oleh kongres pada 1993.
Selama masa kepemimpinannya, dia memulai gerakan berbasis riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) yang menyangkut putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra.
Anies turut menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah pada bulan November 1993 di Yogyakarta.
Ketika sedang duduk di bangku kuliah, tepatnya pada 1993, Anies mendapat beasiswa dari JAL Foundation untuk mengikuti kuliah pada musim panas di Sophia University, Tokyo dalam bidang kajian Asia.
Adapun beasiswa itu, dia mendapatkannya setelah memenangkan sebuah lomba menulis dengan tema tentang lingkungan.
Pada 1995, Anies mendapat gelar sebagai Sarjana Ekonomi (Bachelor of Science equivalent) dari Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta, Indonesia.
Kemudian, dia melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Maryland, College Park, Amerika Serikat (AS).
25 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Siap Dilantik, Simak Daftar Nama Tokoh yang Hadir di Hambalang |
![]() |
---|
Efek Prabowo-Gibran, Pemimpin Dunia Berbondong-bondong Hadiri Pelantikan Presiden Baru, Siapa Saja? |
![]() |
---|
Reaksi Tak Terduga Megawati soal PPP Gagal Lolos Parlemen, Terang-terangan Sebut Sedih Sekali |
![]() |
---|
Bukan Bansos, Prabowo Terang-terangan Akui Kemenangan di Pilpres 2024 Karena Adanya Efek Ini |
![]() |
---|
Gugatan PDIP ke PTUN Bisa Jadi Ganjalan Pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober?MPR Beri Kepastian |
![]() |
---|