Breaking News:

Fenomena Pengemis Lokal dan Pengemis 'Impor', Selama Ramadhan Mampu Kantongi Uang Rp 1 Juta Sehari

Dengan memanfaatkan kedermawanan umat muslim di bulan Ramadhan, para pengemis meraup keuntungan berjuta-juta setiap harinya.

Editor: Sinta Manila
Bernama
Departemen Kesejahteraan Sosial Kelantan (JKM) Malaysia mendapati para pengemis di jalanan di Kelantan bisa memperoleh penghasilan lebih dari 300 ringgit Malaysia (sekitar Rp 1 juta) per hari selama selama bulan Ramadhan. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dengan memanfaatkan kedermawanan umat muslim di bulan Ramadhan, para pengemis meraup keuntungan berjuta-juta setiap harinya.

Bahkan di negara tetangga, fenomena pengemis ada yang lokal dan impor yang mana mereka memiliki penghasilan minimal Rp 1 juta sehari.

Hal itu diketahui setelah Departemen Kesejahteraan Sosial Kelantan (JKM) Malaysia melakukan operasi.

Baca juga: Awal Mula Ditemukannya Uang Rp 300 Juta di Rumah Pengemis Roisah Kediri, Disimpan di 50 Tas Sekolah

JKM mendapati para pengemis di jalanan di Kelantan bisa memperoleh penghasilan lebih dari 300 ringgit Malaysia (sekitar Rp 1 juta) per hari selama selama bulan Ramadhan.

Direktur JKM Negara Bagian Kelantan Said Sudip mengatakan, pendapatan pengemis memang relatif akan mengalami peningkatan yang signifikan selama bulan Ramadan karena umat Islam cenderung lebih dermawan.

Dia menjelaskan, berdasarkan operasi terpadu yang dilakukan, para pengemis ditemukan mendapatkan lebih dari 300 ringgit per hari.

Baca juga: Sosok Roisah Pengemis Lansia di Blitar Meninggal Dunia Punya Tabungan Rp 200 Juta, Tinggal Sendirian

"Setiap tahun, selama bulan Ramadan, kegiatan seperti ini menjadi tren dan jumlah pengemis akan mengalami peningkatan yang signifikan yang terdiri dari pengemis lokal dan pengemis 'impor', terutama dari Thailand," jelas dia, sebagaimana dikutip dari Kantor berita Bernama.

Dia bercerita, para pengemis akan memberikan berbagai alasan dan taktik demi memperoleh simpati orang-orang.

Ilustrasi pengemis.
Ilustrasi pengemis. (Net VIA BANGKA POS)

"Seperti mengaku tak punya penghasilan, miskin, sakit jiwa, hingga menggunakan bayi untuk menarik simpati," ujarnya usai memberikan sumbangan pada acara Bantuan Keuangan Pasca Banjir yang bersamaan dengan program 'Kembali ke Sekolah' di Sekolah Kebangsaan Rahmat di Kuala Lumpur pada Senin (25/3/2024).

Dia mengatakan, ada pengemis lokal dan pengemis "impor" yang sehat dan normal, tetapi berpura-pura menjadi penyandang disabilitas untuk menarik simpati.

Said Sudip menjelaskan, JKM Kelantan telah menangkap 25 pengemis, yang berusia antara 30 dan 70 tahun,

dalam tiga operasi yang diadakan selama bulan Ramadhan dan operasi terpadu lainnya dengan pemerintah daerah dan sejumlah lembaga penegak hukum.

"Pengemis asing akan diserahkan ke imigrasi untuk ditindaklanjuti, sementara pengemis lokal akan diberi peringatan keras agar mereka jera," katanya.

Departemen Kesejahteraan Sosial Kelantan (JKM) Malaysia mendapati para pengemis di jalanan di Kelantan bisa memperoleh penghasilan lebih dari 300 ringgit Malaysia (sekitar Rp 1 juta) per hari selama selama bulan Ramadhan.
Departemen Kesejahteraan Sosial Kelantan (JKM) Malaysia mendapati para pengemis di jalanan di Kelantan bisa memperoleh penghasilan lebih dari 300 ringgit Malaysia (sekitar Rp 1 juta) per hari selama selama bulan Ramadhan. (Bernama)

Awal Mula Ditemukannya Uang Rp 300 Juta di Rumah Pengemis Roisah Kediri, Disimpan di 50 Tas Sekolah

Roisah (70), "pengemis kaya" di Kediri, Jawa Timur, meninggal dunia pada 15 Maret 2024.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
pengemisMalaysiaRamadhan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved