Modal Rp300 Ribu, Korban PHK Jadi Miliarder, Usia 21 Tahun Punya Pabrik Basreng: Ini Trik Bisnisnya!

Saat menjalani usaha, dia pun tak pernah putus asa.

Ketika bisnisnya sepi, Nadine akan berusaha untuk membuat camilannya laku lagi, dengan rajin memasarkan sendiri lewat media sosial hingga pasang iklan atau endorse.

Di samping itu, dia selalu minta doa orangtuanya. Nadine juga tak lupa mengeluarkan sebagian penghasilannya untuk yang membutuhkan.

Strategi dan Pemasaran

Nadine memanfaatkan platform online seperti Shopee, TikTok, dan Instagram untuk memasarkan produknya.

Ia juga tidak lupa untuk melibatkan warga sekitar dalam proses produksinya, sehingga membantu mereka mendapatkan penghasilan.

Keunikan dan kualitas produk, ditambah strategi pemasaran yang efektif, membuat usahanya semakin dikenal luas, bahkan hingga ke mancanegara.

Omset Nadine terus bertumbuh, mencapai angka yang fantastis, dan ia berhasil menghasilkan satu hingga dua ton cemilan setiap tahunnya.

Keberhasilan ini tidak hanya membawa perubahan pada kehidupan Nadine dan keluarganya, tapi juga memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar.

Banyak warga yang terlibat dalam proses produksi mendapatkan keuntungan dan pekerjaan yang stabil.

Nadine Fathia menekankan pentingnya aksi nyata dibandingkan hanya sekedar niat.

Ia mendorong pemuda lainnya untuk tidak takut memulai usaha, meski dengan modal yang minim.

Dengan kerja keras dan doa, Nadine Fathia percaya bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil.

Kisah Nadine Fathia adalah bukti bahwa dengan niat yang kuat, kreativitas, dan kerja keras, kita bisa mengubah keterbatasan menjadi kesuksesan.

Kisahnya menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda, untuk tidak takut memulai usaha dan selalu berusaha mencapai mimpi, sebesar apa pun itu. 

(TribunNewsmaker.com/Dika Pradana)