Lebaran 2024
Lebaran Lebih Cepat! Sosok Jemaah Aolia, Sudah Salat Ied Jumat 5 April, Takbir Telah Berkumandang
Viral jemaah Aolia, sudah melaksanakan sholat Idul Fitri pada Jumat (5/4/2024), siapakah mereka?
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Siapa jemaah Aolia? mereka sudah lebih dahulu melaksanakan sholat Idul Fitri pada Jumat (5/4/2024).
Kini terungkap alasan dan aliran yang dianut pada jemaah aolia yang berada di Gunung Kidul tersebut.
Mengenai jemaah Aolia yang lebih dahulu melaksanakan sholat Ied tersebut diungkapkan oleh salah satu kerabat Imam jemaah masjid, K H Ibnu Hajar Sholeh Pranolo (Mbah Benu), Daud saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (4/4/2024).
Siapakah sebenarnya warga yang tergabung dalam jemaah Masjid Aolia ini ?
"Betul, besok (shalat idul fitri)," kata K H Ibnu Hajar Sholeh Pranolo.
Baca juga: Kumpulan Tema Khutbah Hari Raya Idul Fitri 1445 H/ 2024 yang Memiliki Kata-kata Menyentuh Hati
Kendati akan melaksanakan Shalat Idul Fitri pada Jumat (5/4/2024), dikatakannya tidak ada gema takbir pada hari ini, Kamis (4/4/2024) malam, dan akan dilakukan shalat isya berjemaah yang diikuti 30-an orang.
"Besok selesai Shalat Ied juga tidak ada acara halal bi halal, langsung persiapan jumatan," kata dia.
Dikutip dari liputan6, Putra ketiga Pengasuh Jemaah Aolia, Musa Asigbillah menjelaskan mengapa Jemaah Aolia melaksanakan Salat Idul Fitri lebih awal dan seperti apa Aolia yang diasuh oleh ayahnya tersebut.
Musa mengatakan bahwa Jemaah Masjid Aolia dipimpin langsung oleh Kiai Haji Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau lebih dikenal dengan nama Mbah Benu.
Setelah itu, Mbah Benu oleh jamaahnya disebut sebagai Mursyid atau guru.
Jemaah Masjid Aolia menganut aliran Ahlussunah Wal Jamaah.
Baca juga: 6 Bansos Kejutan Lebaran 2024! BLT Mitigasi Risiko Pangan Cair Rp 600 Ribu Sebelum Idul Fitri 1445 H

Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh dengan sunah Nabi dan sunah khulafaurrasyidin setelahnya.
Musa mengaku bahwa Jemaah Masjid Aolia terbentuk sudah cukup lama sebelum dirinya lahir.
Dan hingga sekarang, Jamaah Aolia tersebar di berbagai daerah terutama Jawa Tengah dan DIY, bahkan tidak bisa menghitung secara pasti karena jumlahnya sangat banyak.
"Kalau secara pasti saya tidak tahu karena sangat banyak. Di (Kecamatan) Panggang ada sekitar 10 titik," tutur dia.
Dia menyebutkan, jika Mursyid Kiai Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau Mbah Benu keilmuannya secara Laduni yang turun tiba-tiba ke pribadi Raden Ibnu Hajar Sholeh.
Menurut cerita, Mbah Benu pernah dibimbing oleh mursyid-mursyid.
"Beliau pernah mondok seperti di Pesantren Mbulus, pesantren daerah Maron Purworejo. Bahkan, beliau dibimbing juga mursyid-mursyid yang lain seperti Gus Jogo Rekso di Muntilan, Syech Jumadil Kubro dimakamkan di Gunung Turgi dan Sunan Pandanaran di Klaten,"ujarnya.
Dalam ajaran Islam, ilmu dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ilmu kasbi dan ilmu laduni.
Ilmu kasbi dapat diperoleh manusia melalui usaha seperti belajar, melakukan percobaan, dan lain-lain.
Sementara itu, ilmu laduni bersifat rahasia dan diturunkan secara langsung dari Allah ke dalam hati seseorang.
Baca juga: Jelang Idul Fitri 2024, Ini Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Pribadi & Keluarga, Jadi Amalan Penting

Sementara itu, Mbah Benu menjelaskan alasan mereka menyelenggarakan salat Id lebih awal ketimbang dengan penetapan pemerintah karena hal tersebut adalah keyakinan yang selama ini mereka anut.
Sebab, di Indonesia masih bebas memilih menentukan hari rayanya sendiri.
"Indonesia itu bebas. Mau hari raya silakan, tidak hari raya ya monggo. Mau puasa monggo tidak puasa monggo. Itu tidak masalah yang penting jaga persatuan dan kesatuan. Jangan menyalahkan yang lain, ndak boleh itu," ujarnya.
Dia menambahkan, jemaahnya tidak pernah menjelekkan pihak lain.
Namun, jika dijelekkan, dia justru mempersilakannya.
Dia mengimbau kepada jemaahnya untuk tidak marah karena tidak ada kamus marah di Jamaah Aolia sesama anak cucu Nabi Adam.
"Jadi kita semua itu saudara. Harus saling mencintai satu sama lain. Harus mengajak kebaikan jadi sama orang lain agama lain tidak masalah. Apalagi sesama muslim, tidak masalah. Apalagi sama pemerintah tidak masalah," dia.
Kemenag angkat bicara
Terpisah, Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul Sya'ban Nuroni mengatakan, sudah mendengar informasi shalat Ied jemaah Masjid Aolia pada Jumat tersebut.
Sebagai kantor milik semua agama, pihaknya akan memberikan pendekatan kepada jemaah Masjid Aolia tersebut.
"Ada sesuatu permasalahan, dalam agama Islam tentunya kita melakukan pendekatan kepada tokoh agama, agar pengamalan keyakinan,"
"kemudian agar tidak menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat," kata Sya'ban.
Dia mengatakan, pendampingan akan memberikan edukasi kepada jemaah, untuk mengikuti organisasi keagamaan pada umumnya atau pemerintah.
Pihaknya mengaku sudah mendatangi beberapa kelompok Jemaah Masjid Aolia.
"Kalau ini kan tidak lazim, kalau satu atau dua hari biasa (perbedaan penentuan Hari Raya), kalau ini kan lima hari tidak lazim," kata dia.
Perlu diketahui, Jemaah Masjid Aolia sering berbeda dengan pemerintah maupun organiasasi keagamaan Islam dalam penentuan hari besar.
Sumber: Warta Kota
Sejarah Munculnya Lebaran Ketupat, Dirayakan 7 Hari setelah Idul Fitri, Dikenalkan Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Hasto PDIP Beri Syarat Jokowi Ketemu Mega, Balasan Menohok Gibran: Lebaran Kok Silaturahmi Dilarang? |
![]() |
---|
Masuk Sekolah Hari Pertama Usai Lebaran 2024, Begini Aturan Terbaru Seragam Sekolah SD, SMP & SMA |
![]() |
---|
Sosok Rudi Terjebak Arus Balik 15 Jam di Tol Trans Jawa, Rest Area Penuh, SPBU Habis Bensin: Tegang |
![]() |
---|
Sosok Sopir Bus Bawa Pemudik Kelaparan untuk Makan di Rumah Mertua, Mengaku Ikhlas: Terharu Saya |
![]() |
---|