Berita Viral
Kisah Pria Jepang, Bisa Kumpulkan Tabungan Rp 10 Miliar dengan Hidup Hemat, Ini Menu Makannya
Sato Hideaki, 45, telah menjalani gaya hidup minimalis selama 20 tahun dan berusaha pensiun pada usia 50 tahun dengan tabungan Rp 10 miliar.
Editor: Sinta Manila
Dengan menggunakan kupon makan bulanan yang disediakan perusahaannya, dia dapat menikmati nasi daging sapi, salmon panggang, kroket, dan salad.

Gaya hidup hemat ekstrem
Pengorbanan Hideaki untuk mencapai tujuan finansialnya, dia juga harus melepaskan hubungannya, termasuk kemungkinan pernikahan dengan mantan pacarnya.
Meskipun beberapa orang mungkin menganggap gaya hidupnya ekstrem, Hideaki menyatakan bahwa ia menemukan kepuasan dalam kesederhanaannya.
Menurut Hideaki, pilihan finansialnya dipandu oleh keinginannya untuk melepaskan diri dari kendala pekerjaan yang menuntut dan menjalani kehidupan yang santai.
Media lokal juga meliput kisah Hideaki, yang selanjutnya memicu diskusi online tentang keseimbangan antara keamanan finansial dan kepuasan pribadi.
Frugal living
Gaya hidup yang dijalani Hideaki sering pula disebut dengan frugal living, yang secara sederhana sering dimaknai sebagai gaya hidup hemat terhadap pengeluaran agar dapat menabung lebih banyak.
Dilansir dari DJKN, Frugal Living dapat diartikan sebagai konsep di mana seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran penuh (mindfull), dengan pertimbangan dan analisis yang baik disertai dengan strategi pencapaian tujuan keuangan masa depan yang jelas.
Seseorang yang mengadopsi frugal living akan memilih memasak makanan sehat daripada membeli makanan di luar, membeli produk lokal berkualitas tanpa harus maniak merek, tidak memusingkan fashion atau gadget yang terus menerus up to date.
Namun para penganut frugal living akan terus menikmati hidup berkualitas dengan standar yang mereka tetapkan tanpa harus goyah dengan pendapat orang lain, demi tercapainya tujuan keuangan jangka panjang yang telah ditetapkan.

Kajian atas konsep frugal living semakin berkembang, tidak hanya menghubungkan gaya hidup dengan tujuan keuangan pribadi jangka panjang, namun juga tentang keberlangsungan kehidupan seluruh manusia di masa yang akan datang.
Professor filosopi pendidikan Jhon White dalam tulisannya “The Frugal Life, and Why We Should Educate for It” menjelaskan bahwa frugal living harus diadopsi oleh generasi masa depan.
Pandemi Covid-19 dan perubahan iklim (climate change) harus menjadi momentum untuk mendeklarasikan frugal living dan mengajarkannya kepada generasi masa kini.
Pola hidup frugal living
Sumber: Kompas.com
14 Santri Tewas, 49 Masih Dicari Usai Pondok di Sidoarjo Ambruk, Keluarga Berharap Mukjizat Datang |
![]() |
---|
Detik-detik Novi Pitriona Pergoki Suami Jalan dengan Wanita Berbaju Biru, Diselingkuhi Saat Kanker |
![]() |
---|
Tukang Becak Kediri Kemalingan Rp 36 Juta di Rumahnya, Pelaku Panik Malah Taruh Uang di Teras Warga |
![]() |
---|
Kisah Alfatih Cakrabuana, Santri Selamat Ponpes Al Khoziny, Mimpi Jalan di Lorong Gelap & Minum Ini |
![]() |
---|
Sosok Santri Ponpes Al Khoziny Ditemukan Wafat dalam Sujud, Ada di Samping Haikal Korban Selamat |
![]() |
---|