Berita Viral
Mahasiswa Bawa Ibunya yang ODGJ ke Kampus Karena Tak Ada yang Mengurus, Nasibnya Kini Berubah
Seorang mahasiswa bawa pulang ibunya yang mengidap Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) ke kampus karena tak ada yang mengurus.
Penulis: Eri Ariyanto
Editor: Eri Ariyanto
Namun uang sebanyak itu tidak cukup baginya untuk menyewa kamar. Dalam keputusasaan, Liu Xiuxiang menyewa kandang babi dari sebuah keluarga petani seharga 200 yuan/tahun (Rp 440 ribu) sebagai tempat berlindung bagi ibu dan anak.
Pada tahun 2007, ia mengikuti ujian masuk perguruan tinggi namun takdir sekali lagi menggodanya. Seminggu sebelum ujian, karena kelemahan fisik dan stres jangka panjang, Liu Xiuxiang jatuh sakit dan gagal dalam ujian.
Liu Xiuxiang sangat putus asa, bahkan ingin menyerah hingga ia melihat buku hariannya dan menemukan sebuah kalimat: "Ketika kamu mengeluh karena tidak memiliki sepatu untuk dipakai, ingatlah bahwa ada orang yang tidak memiliki kaki untuk memakai sepatu."
“Dibandingkan dengan anak yatim piatu di luar sana, setidaknya saya masih memiliki ibu saya. Meskipun dia tidak dapat membesarkan atau merawat saya, selama saya memiliki ibu, saya masih memiliki keluarga,” kenang Liu Xiuxiang.
Dia memutuskan untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi lagi.
Pada bulan Agustus 2007, Liu Xiuxiang berhasil meyakinkan kepala sekolah swasta untuk menerimanya di sekolah tersebut untuk belajar lagi.

Pada musim panas 2008, ia berhasil lulus ujian dan diterima di Sekolah Guru Linyi (sekarang Universitas Linyi). Pada hari dia menerima pemberitahuan itu, dia memeluk ibunya dan menangis seperti anak kecil.
Namun, biaya sekolah dan perjalanan tetap menjadi perhatian dalam keputusan Liu Xiuxiang. Terlepas dari kesulitan yang menghadangnya, pemuda ulet ini tetap teguh di jalannya.
Pada Agustus 2008, kisah Liu Xiuxiang mulai diketahui dan diperhatikan oleh media.
Universitas Normal Linyi mengatur tempat untuk ibu dan putranya serta posisi kerja-belajar untuk Liu Xiuxiang.
Setelah itu, banyak sponsor dan perusahaan mendekati Liu Xiuxiang, menyatakan kesediaan mereka untuk membantu. Tapi orang ini menolak semuanya.
Liu Xiuxiang percaya bahwa kehidupan seseorang tidak boleh membuat orang lain merasa kasihan, tetapi harus membuat orang merasa dicintai dan dikagumi.
Setelah masuk universitas, Liu Xiuxiang bekerja dan belajar, membantu banyak situasi sulit lainnya. Dia mengirimkan sebagian penghasilannya dari pekerjaan paruh waktunya kembali ke Guizhou untuk mendukung pendidikan ketiga adiknya yang dia temui selama menjadi pemulung.
“Kunci pendidikan adalah kebangkitan” ujar Liu Xiuxiang.
Pada tahun 2012, Liu Xiuxiang hendak lulus kuliah ketika dia menerima telepon dari kampung halamannya.
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Akal Bulus Dukun Pengganda Uang di Jaksel, Janjikan Duit Satu Koper, Ternyata Isinya Bed Cover |
![]() |
---|
Kondisi Desy Yanthi Anggota DPRD Bogor Diduga Bolos 6 Bulan, Sakit Lalu Hamil: Janin Risiko Tinggi |
![]() |
---|
Menuai Kritik, XXI Pastikan Iklan Presiden Prabowo di Bioskop Sudah Tak Ada, Hanya Seminggu Tayang |
![]() |
---|
Siswi SMA di Pacitan Lemas Saat Olahraga, Ternyata Hamil Gara-gara Ulah Pria Kenalan di Medsos |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Bukan yang Pertama, Video Jokowi Ternyata Juga Pernah Tayang di Bioskop Tahun 2018 |
![]() |
---|