Breaking News:

Kisah Konglomerat Bangkrut Lalu Jualan Roti Keliling, Kini Sukses Berbisnis Kopi:Jadi Miliarder Lagi

Inilah kisah jatuh bangun konglomerat bangkrut lalu jualan roti keliling pinggir jalan, kini sukses lagi jadi miliarder

Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
Edit by Tribunnewsmaker / YouTube Dalam Bisnis
Konglomerat bangkrut lalu jualan roti keliling pinggir jalan, kini sukses lagi jadi miliarder 

Namun, ketika krisis moneter 1997 terjadi di Thailand, keuangan Sirivat juga ambruk.

Baca juga: KISAH Wanita Meninggal Selama 40 Menit lalu Tiba-tiba Hidup Lagi, Dengar Suara: Misimu Belum Selesai

Konglomerat bangkrut lalu jualan roti keliling pinggir jalan, kini sukses lagi jadi miliarder, dikenal tokoh penting Malaysia
Konglomerat bangkrut lalu jualan roti keliling pinggir jalan, kini sukses lagi jadi miliarder, dikenal tokoh penting Malaysia (NET)

Laporan VoA menyatakan, investasi yang dipunya selama belasan tahun lenyap, sehingga harta kekayaannya menguap begitu saja.

Lebih parah lagi, pada saat bersamaan, utang-utang Sirivat menumpuk hingga mencapai US$ 30,4 juta hingga digugat sana-sini oleh para kreditor karena tidak mampu bayar utang.

Atas situasi ini dia kemudian dinyatakan bangkrut. Seluruh harta dan barang berharga lain ikut hilang.

"Jadi hidup saya berubah total dari gaya hidup mewah menjadi gaya hidup biasa saja." kata Sirivat.

Tidak mau terlalu lama terpuruk, pria kelahiran 1952 ini kembali mencari uang.

Dia meninggalkan rasa gengsi demi memupuk kembali kekayaan.

Pria itu memulainya dengan menjadi tukang roti asongan yang berjualan di jalanan Bangkok.

Konglomerat bangkrut lalu jualan roti keliling pinggir jalan, kini sukses lagi jadi miliarder
Konglomerat bangkrut lalu jualan roti keliling pinggir jalan, kini sukses lagi jadi miliarder (NET)

Tak peduli orang berkata apa, yang penting, baginya dia harus bisa menghidupi keluarga.

Selama menjalani itu, dia dan istri sering merasa sedih karena harus hidup susah.

"Tetapi saya menyadari jika kami menyerah dan terus bersedih, tidak ada seorang pun yang akan membantu kami. Apa pun yang terjadi, kami berdua harus saling membantu. Betapapun kecewanya kami, kami harus berjuang," ungkapnya.

Pada mulanya, dia mendapat Rp 200 ribu per hari. Kecil, memang. Akan tetapi, sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit.

Seiring waktu, dari uang belasan dolar, kemudian berubah menjadi puluhan hingga ratusan.

Semua itu dilakukan konsisten berjualan roti di pinggir jalan, siang dan malam.

Saat uang mulai terkumpul, Sirivat baru memulai bisnis lebih besar.

Halaman
123
Tags:
berita viral hari inikonglomeratbangkrutrotibisniskopi
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved