Breaking News:

Mengenal Penyakit Ngorok yang Menyebabkan Tewasnya Ratusan Kerbau secara Mendadak di Oki, Sumsel

Wabah penyakit pertama kali melanda wilayah baru, tingkat penyebaran akan sangat tinggi dan kematian dapat terjadi pada hewan di segala umur.

Editor: Sinta Manila
Dok. Koramil 02/Rambah
Prajurit TNI Koramil 02/Rambah memperlihatkan kerbau yang mati akibat penyakit ngorok di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu (2/11/2022). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ada sekitar 431 ekor kerbau yang tiba-tiba mati di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Penyebab kematian mendadak ratusan kerbau ini kuat dugaanya karena terjangkit penyakit ngorok.

Lantas, apa itu penyakit ngorok yang gejala awalnya terdengar suara mengorok atau keluarnya ingus dari hidung hewan.

Baca juga: Fenomena Misteri Belasan Kerbau Mati di Sumsel, Mendadak Terbujur Kaku hingga Penyebab Belum Tahu

Dinas Perkebunan dan Peternakan (Dibunnak) Kabupaten OKI mencatat, sejauh ini sudah ada 431 ekor kerbau yang mati karena virus ini.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunnak OKI Sadi Purwanto menyatakan, pihaknya telah menyiapkan 1.200 dosis vaksin untuk diberikan kepada peternak yang kerbaunya terkena penyakit ngorok.

"Pengobatan massal sudah dilakukan, sekarang sudah 450 ekor kerbau diberikan vaksin di Kecamatan Pampangan, Pangkalan Lampang, dan Air Sugihan," ucap Sadi.

Baca juga: DITINGGAL Mandi, Wanita Syok Kalung Emas Miliknya Hilang, Ternyata Dimakan Kerbau: Harga Rp 28 Juta!

Fenomena kerbau mati mendadak di Semater Selatan
Fenomena kerbau mati mendadak di Semater Selatan (TribunSumsel | The Star)

Mengenal penyakit ngorok

Penyakit ngorok atau septicaemia epizootica (SE) adalah salah satu penyakit hewan menular yang dapat mengganggu peningkatan populasi ternak serta bersifat akut dan fatal.

Dikutip dari studi di laman Kementerian Pertanian (Kementan), septicaemia epizootica merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri bernama Pasteurella multocida B:2, umumnya menyerang sapi dan kerbau.

Penyakit ini kebanyakan tersebar di negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Adapun kasus pertama di Indonesia ditemukan di Tangerang pada 1884.

Sejak saat itu, kasus ini telah dilaporkan setiap tahun terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tenggara

Pada tahun 1995, penyakit ngorok atau septicaemia epizootica digolongkan menjadi salah satu jenis Penyakit Hewan Menular Strategis di Indonesia.

Pemberantasan dan pengendalian penyakit ini kemudian berada di bawah tanggung jawab pemerintah pusat bersama pemerintah daerah.

Prajurit TNI Koramil 02/Rambah memperlihatkan kerbau yang mati akibat penyakit ngorok di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu (2/11/2022).
Prajurit TNI Koramil 02/Rambah memperlihatkan kerbau yang mati akibat penyakit ngorok di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu (2/11/2022). (Dok. Koramil 02/Rambah)

Gejala penyakit ngorok

Umumnya, kasus penyakit ngorok ini dilaporkan sebagai kematian hewan dalam waktu yang singkat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
ngorokkerbaupenyakit
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved