Pilpres 2024
Syarat-syarat Khusus Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Sosok-sosoknya Wajib Penuhi Hal Ini
Berikut syarat-syarat khusus jika ingin jadi menteri di dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut syarat-syarat khusus jika ingin jadi menteri di dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Baru-baru ini Ahmad Muzani mengatakan, pembicaraan terkait susunan kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah semakin intensif.
Baca juga: Penyebab Peluang Ahok Kalahkan Ridwan Kamil & Anies di Pilgub DKI Berat Meski Pernah Jadi Gubernur
Sebab, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sengketa hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 semakin dekat dibacakan, lebih tepatnya pada 22 April 2024 mendatang.
"Saya kira, dengan makin dekatnya keputusan Mahkamah Konstitusi, saya kira pembicaraan tentang susunan kabinet dalam pemerintahan Prabowo-Gibran makin intensif, baik menteri-menteri yang berasal dari partai koalisi, ataupun menteri-menteri yang berasal dari berbagai macam profesi dan keahlian, termasuk daerah-daerah," ujar Muzani saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Muzani mengatakan, pada prinsipnya, menteri adalah pembantu presiden.
Oleh karena itu, jika seseorang ingin menjadi menteri, maka ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam rangka membantu kerja presiden.

Baca juga: 3 Sosok Kandidat Kuat Calon Gubernur Jakarta yang Disiapkan PDIP, Ternyata Semuanya Anak Buah Jokowi
"Syarat untuk bisa menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran adalah mereka orang yang mengetahui, memahami, dan menyetujui program presiden, baik yang dikampanyekan ataupun yang dibicarakan dalam debat (calon) presiden dan wakil presiden," kata Muzani.
Muzani lantas menegaskan bahwa memahami dan menyetujui program presiden dan wakil presiden adalah sebuah keharusan.
Pasalnya, seorang menteri akan melaksanakan program kerja dari kebijakan presiden, bukan kebijakan menteri.
"Kebijakan menteri sebagai elaborasi atau penterjemahan dari kebijakan presiden. Maka, sebagai sebuah syarat bahwa pembantu presiden harus menyetujui program presiden adalah sesuatu yang menjadi keharusan," ujar Muzani.
Sebagaimana diketahui, Prabowo-Gibran memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sebagaimana ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terkait rekapitulasi perolehan suara.
Isu Jokowi Titip Menteri di Kabinet Prabowo, Istana Sebut Hak Prerogatif, Gibran: Mungkin Masukan
Muncul isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan titip menteri ke dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Diketahui, kini Prabowo-Gibran menjadi capres cawapres terpilih sejak kemenangannya di Pilpres 2024.
Isu yang beredar, Jokowi bakal menitipkan sejumlah nama untuk jadi menteri di kabinet Prabowo.
Mengenai hal itu, ada sejumlah jawaban dari Istana Negara hingga Gibran Rakabuming sendiri.
Gibran menegaskan, sang ayah tidak menitipkan siapapun untuk menjadi menteri di kabinet pimpinan Prabowo-Gibran mendatang.
Bahkan Gibran menyebut bahwa Prabowo-lah yang menentukan siapa saja yang berhak masuk dalam kabinetnya nanti.
"Enggak. Pak Prabowo yang akan menentukan ya," kata Gibran dilansir Kompas.com, Selasa (26/3/2024).
Gibran juga menegaskan bahwa keputusan soal penyusunan kabinet ini sepenuhnya ada di tangan Prabowo.
"Enggak, keputusannya di Pak Prabowo," imbuh Gibran.
Meski demikian, Gibran tak ingin menutup kemungkinan jika Jokowi memberikan masukan-masukan kepada Prabowo dalam proses penyusunan kabinet tersebut.
"Ya mungkin masukan, tapi penentuannya di Pak Prabowo ya," ucap Gibran.
Baca juga: Peluang Dikabulkannya Tuntutan Didiskualifikasi Prabowo-Gibran di MK, Begini Kata Pengamat
Projo Membantah, Sebut Isu itu Hanya Gosip
Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi juga membantah isu Presiden Jokowi menitipkan sejumlah nama untuk masuk ke kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurutnya, kabar itu hanya sebatas gosip politik pasca Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pemenang Pilpres 2024 pada 20 Maret lalu.
"Tidak, enggaklah itu gosip-gosip saja," kata Budi di Jakarta, Senin (25/3/2024).
Budi menegaskan pembahasan soal komposisi kabinet masih terlalu dini.
Dia juga meminta agar publik dapat membedakan usulan dengan menitipkan nama.
“Usulan boleh aja kalian yang usulin semua juga boleh, bukan nitip dong beda. Kalau nitip kan wah," kata Budi Arie.
Namun, loyalis Jokowi ini enggan membeberkan rekomendasi nama dari Jokowi untuk kabinet Prabowo.
"Nanti kan tergantung waktunya juga masih lama tujuh bulan lagi,"kata dia.
"Belum, belum masih jauh. Belanda masih jauh,"ungkap dia.
Budi Arie menambahkan sejauh ini Prabowo sebagai Presiden terpilih sudah berada dalam lingkaran pemerintahan.
Praktis, proses transisi pemerintahan tidak perlu dibentuk tim.
"Tidak ada transisi yang pastikan Prabowo sudah terus tune in rapat ikut," jelasnya.
Baca juga: 5 Orang Dekat Presiden Jokowi Berpeluang Maju Pilkada 2024, Bahkan Sudah Ada yang Kantongi Restu
Dengan keberadaan Prabowo yang turut serta dalam setiap rapat internal sehingga proses transisi tidak memerlukan banyak waktu.
“Paling enggak sudah tahu problematikanya yang baik diteruskan, apa yang belum bisa diperbaiki,” tukasnya.
Respons Istana
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana merespons tudingan yang menyebutkan bahwa Presiden Jokowi terlibat dalam pembentukan Kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ari menilai pengangkatan Kabinet mendatang merupakan ranah Presiden terpilih Pilpres 2024 dalam hal ini yakni Prabowo Subianto.
"Pengangkatan menteri dalam kabinet mendatang sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden terpilih setelah dilantik 20 Oktober 2024," katanya, Senin (25/3/2024).
Presiden Jokowi, imbuh dia, sekarang ini fokus menjalankan pemerintahan terutama dalam menuntaskan agenda kerja di sisa masa jabatannya.
"Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabatan 20 Oktober 2024,"pungkasnya.
Sumber: Kompas.com
25 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Siap Dilantik, Simak Daftar Nama Tokoh yang Hadir di Hambalang |
![]() |
---|
Efek Prabowo-Gibran, Pemimpin Dunia Berbondong-bondong Hadiri Pelantikan Presiden Baru, Siapa Saja? |
![]() |
---|
Reaksi Tak Terduga Megawati soal PPP Gagal Lolos Parlemen, Terang-terangan Sebut Sedih Sekali |
![]() |
---|
Bukan Bansos, Prabowo Terang-terangan Akui Kemenangan di Pilpres 2024 Karena Adanya Efek Ini |
![]() |
---|
Gugatan PDIP ke PTUN Bisa Jadi Ganjalan Pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober?MPR Beri Kepastian |
![]() |
---|