Breaking News:

Berita Viral

Nekat! Pria Bakar Diri di Depan Gedung Pengadilan saat Sidang Trump Digelar, Identitasnya Terkuak

Seorang pria nekat membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York, tempat mantan presiden AS Donald Trump diadili.

Editor: Eri Ariyanto
Kolase TribunNewsmaker - ABC - time.com
Donald Trump 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pria nekat membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York, tempat mantan presiden AS Donald Trump diadili.

Sebelum melakukan aksi nekat itu, pria ini melemparkan pamflet teori konspirasi ke udara.

Terkini, identitas pria yang melakukan aksi berbahaya itu akhirnya terungkap.

Baca juga: Detik-detik Suami di Cirebon Bakar Istri saat Tidur Lelap, Korban Alami Luka Parah, Nyaris Tewas

Polisi telah mengidentifikasi pria tersebut sebagai Maxwell Azzarello, berusia pertengahan 30-an, dari St Augustine di Florida.

Dia kini berada dalam kondisi kritis di rumah sakit setelah membakar dirinya di area protes yang diperuntukkan bagi demonstran pro dan anti-Trump.

Dilansir dari Sky News, New York Police Departement (NYPD) mengatakan telah membuka penyelidikan setelah petugasnya merespons kebakaran tersebut sekitar pukul 13.37 waktu setempat.

Azzarello mengeluarkan sebuah tabung dari tasnya yang berisi bahan yang diyakini merupakan bahan pembasmi alkohol, sebelum menyiram dirinya dengan cairan tersebut dan membakar dirinya sendiri.

Petugas dan warga sipil berlari ke area protes dan berusaha memadamkan api dengan menggunakan mantel dan alat pemadam kebakaran, kata Kepala  NYPD Jeff Maddrey.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Donald Trump (APTN)

Baca juga: Brutal! Sakit Hati Ajakan Kencan Ditolak, Remaja 19 Tahun di Riau Bakar Mobil Teman Perempuannya

Empat petugas polisi menderita luka ringan akibat paparan api, kata pihak berwenang.

Kepala Detektif NYPD Joseph Kenny mengatakan bahwa pamflet tersebut tampaknya berbasis propaganda, hampir merupakan jenis pamflet teori konspirasi.

Beberapa informasi sehubungan dengan skema Ponzi dan menyebut beberapa lembaga pendidikan lokal AS adalah garda depan massa.

Kebakaran terjadi setelah pemilihan juri untuk persidangan uang tutup mulut Trump berakhir.

12 orang, dan enam alternatif, dipilih untuk memutuskan apakah mantan presiden AS itu menutup-nutupi pembayaran kepada perempuan yang diduga berselingkuh dengannya.

Tim kampanye Trump mengeluarkan pernyataan yang menyampaikan belasungkawa kepada para saksi yang trauma setelah kebakaran tersebut.

4 Fakta Donald Trump Maju di Pilpres AS 2024, Dukung Israel hingga 'Tarung' Lagi dengan Joe Biden

Mantan Duta Besar PBB Nikki Haley resmi keluar dari bursa pemilihan calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS).

Kondisi ini tentu membuka jalan yang lebar bagi Donald Trump untuk bisa maju kembali ke Pilpres 2024.

Pilpres di Amerika Serikat rencananya akan digelar pada November 2024 mendatang.

Dengan mundurnya Nikki Haley, Donald Trump menjadi satu-satunya kandidat dari Partai Republik untuk nyapres.

Jika memang jalan bagi Donald Trump mulus, itu tandanya Pilres 2024 di Amerika Serikat akan menjadi sebuah deja vu di Pilpres 2020 silam.

Kala itu Donald Trump datang sebagai petahana maju sebagai capres didampingi Mike Pence sebagai wakilnya.

Lawannya adalah Joe Biden yang bersanding dengan Kamala Harris dari Partai Demokrat.

Sayangnya, Donald Trump harus kalah dari Joe Biden.

Trump mendapatkan suara sebanyak 46.8 persen, sementara Biden meraup 51.3 persen.

Sebelumnya, Donaldt Trump menjadi Presiden ke-45 Amerika Serikat untuk periode 2016-2020.

Baca juga: Tantangan Zelensky ke Donald Trump, Ajak Mantan Presiden AS ke Garis Depan Perang Rusia-Ukraina

Dalam bursa pencalonan presiden 2024, ada sejumlah nama yang muncul selain Donald Trump dan Joe Biden dari Partai Republik dan Partai Demokrat.

Namun untuk Pilpres 2024 ini, diprediksi akan mempertemukan kembali Donald Trump vs Joe Biden.

Inilah fakta-fakta potensi majunya Donald Trump dalam Pilpres 2024 AS:

1. Pertandingan ulang sejak 1956

Jika ini benar-benar terjadi, pertemuan Trump dan Biden di Pilpres 2024 ini akan menjadi pertandingan ulang yang pernah terjadi sejak 1956.

Pada tahun 1956 mempertemukan Dwight D. Eisenhower dari Partai Republik melawan Adlai Stevenson II dari Demokrat.

Sebelumnya di Pilpres 1952, keduanya juga dipertemukan.

Di dua periode itu, Eisenhower memenangkan semua Pilpres.

Eisenhower dalam dua periode itu didampingi oleh wakilnya, Richard Nixon.

Dwight D. Eisenhower dan Adlai Stevenson II
Dwight D. Eisenhower dan Adlai Stevenson II

2. Diinginkan Warga AS

Ternyata masih banyak warga Amerika Serikat yang menginginkan Trump menjadi presiden lagi.

Pendukung Trump memberikan tiga alasan mereka ingin pria 77 tahun itu berkuasa kembali.

Dilansir oleh Al Jazeera, alasannya adalah perekonomian, rekor jumlah kedatangan migran di perbatasan selatan, hingga ketidakstabilan global.

Bagi para pendukung, Trump memiliki daya tarik yang dalam memerintah.

Terlebih, Trump adalah sosok yang terkenal.

3. Pendukung Israel

Donald Trump memang secara terang-terangan menjadi pendukunga Israel di sepanjang karier politiknya.

Dalam wawancaranya di Fox News, Trump ditanya apakah dirinya berada di kubu Israel.

Tanpa dinyana Trump menjawan "Ya".

Jawaban itu menjadi komentar yang singkat padat dan jelas di tengah polemik perang Israel-Hamas di Gaza.

Lalu dia ditanya lagi apakah setuju dengan yang dilakukan Israel di Gaza.

"Kamu harus menyelesaikan masalah ini," jawab Trump.

Donald Trump dan Elon Musk
Donald Trump dan Elon Musk

4. Diam-diam Bertemu Elon Musk

Hal yang menarik jelang Pilpres, Donald Trump diam-diam mengajak Elon Musk ketemuan.

Keduanya bertemu di Palm Beach, Florida pada 2 Maret 2024 lalu.

Dinarasikan oleh Associated Press (AS) dan CNBC International yang melansir New York Times, disebutkan Trump sedang mencari suntikan dana kampanye untuk melawan Joe Biden.

Namun belum dijelaskan apakah Elon Musk akan mendukung Trump secara finansial atau hanya mendukung dalam kampanye saja.

Sejauh ini, Musk memang dikenal sering melontarkan kritikan kepada pemerintah.

Tak cuma saat Trump berkuasa, kritikan juga pernah dialamatkan untuk Biden.

(TribunNewsmaker.com/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Tags:
pengadilanbakar diriDonald Trump
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved