Pasang CCTV di Rumah Kosong 22 Tahun, Pria Ini Merinding Dengar Pemilik, Pulang Malah Luka Misterius

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pasang Closed Circuit Television (CCTV) di rumah kosong 22 tahun, pria ini merinding dengar pemilik, pulang malah luka misterius.

Bekerja sebagai jasa pemasangan kamera atau CCTV sudah lama dilakukan pria ini.

Selama kurun waktu tersebut, penugasan Rushdi selalu lancar dan mendapat pujian dari para pelanggan hingga akhirnya menjadi perbincangan masyarakat sekitar Rembau, Negeri Sembilan, Malaysia.

Baca juga: Temukan Videonya Tanpa Busana di iPad Keluarga, Wanita Ini Syok Ternyata Ayah Tiri Diam-diam Merekam

Popularitas yang diterimanya menyebabkan dia dipekerjakan untuk memasang CCTV di sebuah rumah di Tampin.

Meski agak jauh dari lokasi biasanya, Rushdi menerima tawaran tersebut dan mulai mengunjungi lokasi tersebut.

"Pemilik rumah menyuruh saya datang berkunjung ke lokasi setelah negosiasi penawaran disepakati." ujarnya menceritakan situasi saat pertama kali berada di rumah tersebut.

“Saat memasuki rumah dengan kaki kanan dan diiringi salam, tiba-tiba rambut saya terangkat tiba-tiba." sambungnya.

“Saya terus mencari papan DB (kotak distribusi rangkaian listrik) karena rumah pemiliknya besar, sepi dan kotor sekali,” lanjutnya.

Baca juga: Tak Punya Uang untuk Bayar Kos, Mahasiswi Ini Bayar Pakai Tubuhnya, Layani Bapak Kos 16 Kali Sebulan

Menurut Rushdi, rumah tersebut juga dipenuhi boneka dan gambar kenangan pemilik dan anggota keluarganya.

Melihat situasi tersebut, ia mengaku perasaan ngeri dingin mulai menyelimuti dirinya.

“Setelah melihat 'titik area' pemasangan CCTV, saya keluar dan ngobrol dengan pemilik rumah di halaman luar,” ujarnya yang juga kaget saat pemiliknya menyatakan rumah tersebut sudah 22 tahun tidak dihuni.

Aneh dengan situasi tersebut, dia terus menanyakan tujuan pemasangan CCTV.

Baginya, tindakan tersebut hanya akan merugikan karena rumah dibiarkan kosong tanpa penghuni.

Namun tak disangka, kata dia, sang pemilik bersikeras tetap memasang alat tersebut karena rumahnya sudah tiga kali dibobol.

"Anehnya, pemiliknya memberi tahu saya bahwa yang hilang hanya tabung gas. Saya juga kaget karena di dalam rumah ada televisi, sofa, jam.. malingnya juga bodoh." Rushdi bercerita.

“Keesokan harinya saya datang untuk melakukan pekerjaan pemasangan. Kali ini saya melihat istri pemilik juga hadir." terangnya.

"Saya minta izin untuk naik ke geladak dan dia hanya menyuruh saya berhati-hati. Tiba-tiba saya kembali diselimuti kengerian dingin," ujarnya.

Menolak untuk membiarkan rasa takut menguasai dirinya, dia terus bekerja sampai selesai.

“Setelah selesai, saya duduk ngobrol dengan pemilik dan istrinya." lanjutnya.

"Tiba-tiba pemilik bertanya apakah CCTV yang dipasang bisa mendeteksi benda bergerak atau tidak." ungkapnya.

“Saya terus menjawab 'ya' sambil menyatakan bahwa kucing yang lewat juga bisa terekam."

“Pemiliknya sambil tertawa bertanya apakah makhluk halus itu terlihat atau tidak… Saya terus menjawab tidak yakin,” tambahnya.

Belum selesai merasa aneh dengan pertanyaan yang diberikan, Rushdi kembali dikejutkan dengan pengungkapan istri pemiliknya.

“Istri pemilik mengatakan bahwa anak-anaknya sudah dua kali dirasuki di rumah tersebut sehingga mereka menolak untuk tinggal di sana." katanya.

“Setelah ngobrol, saya mengemasi barang-barang saya untuk pulang." sambungnya.

"Sesampainya di rumah, saya terus mandi di luar rumah karena saya tidak ingin melihat anak saya dalam keadaan ‘kotor’." terangnya.

“Keesokan harinya saya demam dan badan saya seperti ada goresan di bagian punggung, saya berdoa dan berdoa untuk kesembuhan,” ujarnya, pulih dan mulai bekerja seperti biasa setelah beberapa hari.

Momen Horor Pria Kerja di Perpustakaan, Tak Disangka Angker, Ogah Resign Meski Dihantui: Butuh Duit!

Inilah momen horor seorang pria saat bekerja di perpustakaan yang tak disangkanya ternyata angker.

Meski berulang kali dihantui makhluk halus, pria tersebut enggan untuk resign dari pekerjaannya sebagai pustakawan.

Walaupun ketakutan dan sering melihat hal-hal berbau astral di perpustakaan tersebut, pria itu tetap setia pada pekerjaannya itu.

Dia tak peduli dengan nasihat beberapa orang yang memintanya untuk resign.

Pria tersebut tetap ingin bekerja di perpustakaan tersebut karena mengaku butuh uang dan menilai bahwa pekerjaan tersebut memiliki beban kerja yang mudah.

Hal itulah yang membuatnya tetap bertahan sebagai pustakawan meski sering diganggu oleh makhluk halus.

Lantas, bagaimana kisah horor pustkawan tersebut?

Baca juga: Beli Vila Angker Harga Murah, 2 Bersaudara Langsung Diganggu, Syok Pemicunya Ikan Lele Misterius

Dilansir TribunNewsmaker.com dari Mstar pada Selasa, (23/4/2024), insiden horor ini diungkapkan oleh seorang pemuda bernama Haziq asal Pekan Beluru, Sarawak, Malaysia.

Pengalaman horor tersebut diungkapkan Haziq di akun TikTok miliknya beberapa waktu lalu.

Sontak video tersebut lantas mendadak viral di media sosial dan mencuri perhatian warganet.

Dalam unggahan tersebut, Haziq menjelaskan bahwa dirinya merupakan pustakawan tunggal di perpustakaan tempat ia bekerja.

Baca juga: NGERI! Berani Tebang Pohon Angker, Pria di Batam Ditemukan Lemas Nyangkut di Dahan: Warga Syok

Haziq menjelaskan bahwa dirinya telah bekerja sebagai pustakawan selama tiga tahun perpustakaan.

“Saat itu di tahun 2021, saya sedang menganggur dan sedang aktif mencari pekerjaan. Suatu hari saya melihat iklan pekerjaan kosong di internet sebagai pustakawan." jelas Haziq.

“Saya juga mencoba peruntungan dengan mengirimkan lamaran menggunakan ijazah SMA. Tidak ada harapan
tinggi tapi Alhamdulillah saya dapat karena tidak banyak yang melamar posisi tersebut" sambungnya.

Baca juga: Kisah Nyata di Balik Film Horor Vina Sebelum 7 Hari, Pembunuhan 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Setiap harinya dia bertugas untuk menata buku dan menjaga kebersihan perpustakaan.

“Ruang lingkup pekerjaan saya antara lain menata buku, membuat entri katalog, menjaga kebersihan perpustakaan, dan membagikan pelayanan pelanggan." ujarnya.

“Seringkali aku menjadi satu-satunya orang yang berada di perpustakaan, sesekali mungkin ada teman dari jurusan lain yang datang. berkunjung,” jelas Haziq.

Haziq menambahkan, dirinya menyukai suasana bekerja sendiri karena merasa tenang dan bisa fokus mendalami banyak buku yang diminatinya.

Namun diakuinya, ada kalanya ia terbebani karena harus memikul tugas sendirian.

Diungkapkan oleh Haziq, perpustakaan di Beluru tersebut dibuka pada tahun 1970-an.

Perpustakaan tersebut cukup sepi karena penduduk di dekat perpustakaan tersebut tak lebih dari seribu orang.

“Perpustakaan ini dibuka pada tahun 1970an. Letaknya di tengah Kota Beluru, jumlah penduduk di dekat sini kurang lebih 1.000 jiwa.

“Setiap minggunya biasanya ada dua hingga empat pengunjung yang datang ke perpustakaan ini, terdiri dari berbagai kalangan siswa sekolah dan orang tua." ungkapnya.

"Namun perpustakaan ini tidak menganggur, setiap tahun selalu ada buku-buku baru yang masuk" ujarnya lagi.

Dibeberkan oleh Haziq, sebelum dirinya resmi diterima sebagai pustakawan, dirinya sempat diperingati oleh banyak orang terkait keangkeran perpustakaan tersebut.

Namun, karena dia membutuhkan pekerjaan dan uang, dirinya tetap mengambil pekerjaan itu.

“Ketika saya ditawari pekerjaan di sini tiga tahun lalu, saya diperingatkan bahwa tempat ini 'sulit' dan terdapat banyak staf sebelum aku diganggu. Tapi saya menahan nafas karena ingin bekerja,” kata Haziq.

Selama bekerja di perpustakaan, Haziq sering merasakan aura panas disitu.

Dia menjadi saksi aktivitas gaib yang sering menampakkan diri.

“Itulah salah satu alasan kenapa perpustakaan ini ‘panas’ dengan aktivitas paranormal." jelasnya.

“Tiba-tiba pintu depan perpustakaan terbuka seperti ada yang masuk, namun saat saya menoleh ke belakang tidak ada siapa-siapa." lanjutnya.

"Mau bilang angin tidak mungkin karena pintu kacanya berat dan penahannya kuat, bagaimana bisa terbuka sendiri?" ungkapnya terheran." jelasnya.

“Artinya ada ‘sesuatu’ yang mendorong. Di saat yang sama, aku bisa merasakan suhu di perpustakaan turun, itu keren Kalau mau tahu, AC perpustakaan sudah lama rusak, tinggal nyalakan kipas anginnya saja,” kata Haziq.

Dia sering merasa ditemani oleh makhluk halus ketika dirinya bekerja maupun sedang membaca buku di perpustakaan itu.

Tatkala bulu kuduknya mendadak menegang, itu berarti dirinya sedang ditemani makhluk gaib didekatnya.

Dirinya pun pernah mengajak temannya yang memiliki indra keenam untuk datang ke perpustakaan tersebut.

Benar saja, teman tersebut mengungkapkan banyak sekali aktivitas astral di perpustakaan.

“Tak lama setelah itu, saya meminta bantuan seorang teman yang berhijab untuk melihat ke perpustakaan." ujarnya.

"Katanya Dia bisa melihat ada 'sesuatu' yang tergeletak di perpustakaan, hingga dia hanya berani melihatnya dari luar." ujarnya." sambungnya.

"Dia menyarankan saya untuk 'menyucikan' perpustakaan." tegasnya.

Hingga pada akhirnya dia memanggil ustaz untuk menyucikan perpustakaan tersebut.

Lekas beberapa hari setelah disucikan, Haziq pun merasakan sebuah ketenangan.

Dia tak lagi merasa diganggu oleh makhluk halus saat bekerja di perpustakaan itu.

Haziq pun tak harus memilih resign dari perpustakaan itu.

(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)