Pilkada 2024
Sinyal Gerindra Usung Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024, Bakal Jadi Calon Gubernur Terkuat?
Sinyal kuat partai Gerindra dukung Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sinyal kuat partai Gerindra dukung Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Dalam pernyataannya, Ahmad Muzani menyebut, nama Bobby menjadi salah satu tokoh yang dipertimbangkan untuk maju dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Baca juga: 3 Sosok Ini Berebut Dukungan dari PDIP di Pilkada Badung 2024, Ketiganya Punya Jabatan Mentereng
"(Pilkada) Sumut, ya ada beberapa nama yang sedang dikaji termasuk Bobby Nasution," kata Muzani kepada wartawan, Minggu (12/5/2024).
Dia menyebut, terkait Pilkada Jawa Timur pihaknya akan totalitas mendukung Khofifah Indar Parawansa untuk memenangkan Pilkada Serentak 2024 tersebut.
"Jawa timur sudah selesai, kita fokus pada pemenangan Ibu Khofifah, Jawa tengah, Jawa barat, termasuk DKI Jakarta," ujarnya.
Wakil Ketua MPR RI itu juga menyertakan beberapa nama yang diusung partai yang maju di Pilkada. Untuk Pilkada Lampung, kata Muzani, Partai Gerindra mengusulkan Rahmat Mirzani Djausal
"Kemarin kami perkenalkan calon gubernur Lampung saudara Mirza, Rahmat Mirzani Djausal, ketua Partai Gerindra Lampung menjadi calon gubernur Lampung. Kemudian nanti di Pulau Jawa, belum selesai tentang calon gubernur," kata Muzani.

Baca juga: Sosok Ini Jadi Kandidat Cabup Klungkung 2024, Sudah Mendaftar ke Partai NasDem, Ternyata Putra Raja
Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan atau PDI-P mengimbau kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk tak cawe-cawe dalam gelaran Pilkada Serentak 2024.
Hal ini menanggapi rencana menantu Presiden Jokowi Bobby Nasution yang akan maju dalam gelaran Pilkada Sumatera Utara (Sumut).
“Jadi apa saja yang dilakukan? Boleh tidak? Boleh, presiden boleh ke mana saja untuk melayani rakyatnya, tapi presiden juga harus adil dan harus jujur, kalau memang bersaing meskipun itu menantunya, menantu kesayangan misalkan ya, biarkan dia bersaing secara jujur dan fair,” kata Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat dalam Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Kamis (9/5/2024).
Strategi Mengejutkan PDIP, Siapkan Sosok Kader Ini untuk Kalahkan Bobby Nasution di Pilgub Sumut
PDIP berpotensi mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk Pilkada Sumatera Utara (Sumut).
Padahal sebelumnya nama Ahok digadang-gadang dimajukan untuk Pilkada Jakarta.
Jika dimajukan di Pilgub Sumut, maka Ahok akan mendapat lawan yang cukup kuat yakni Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Baca juga: 6 Kandidat Kuat Calon Wali Kota Semarang di Pilkada 2024, Ini Sosok yang Punya Elektabilitas Teratas
Seperti diketahui Partai Golkar mengusung Bobby Nasution untuk Pilkada Sumut.
Golkar coba memainkan politik dinasti, mengingat Bobby Nasution adalah menantu pria satu-satunya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
PDIP sendiri telah membuka penjaringan pendaftaran calon bupati, wali kota, dan gubernur se-Indonesia mulai 3 April hingga 20 Mei 2024.
Kemungkinan Ahok diusung PDIP di Pilgub Sumut diungkap oleh politisi PDIP Sutrisno Pangaribuan.
Menurut Sutrisno, Sumut sudah selayaknya dipimpin sosok yang berani melawan mafia.
Sejauh ini, kata Sutrisno telah mengambil formulir pendaftaran calon gubernur (Cagub) Nikson Nababan, Ketua DPC PDIP Tapanuli Utara, Bupati Tapanuli Utara (2014-2024), dan Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara (2018-2023).
Baca juga: Soal Jatah 2 Menteri di Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKB Terang-terangan Beberkan Faktanya

Menurut Sutrisno Pangaribuan, Rapidin Simbolon, Ketua DPD PDIP Sumut, Anggota DPR RI terpilih, Bupati Samosir (2015-2020), kandidat potensial sebagai Cagub, tetapi Rapidin tidak berkeinginan.
"Namun, Rapidin Simbolon belum menyatakan keinginan, kesediaan maju, dan mendaftar. Rapidin Simbolon seperti tidak memiliki ambisi selain fokus mengurus partai menghadapi Pilkada," kata Sutrisno, Sabtu (27/4/2024).
Karena itu, dirinya meyakini mantan Komisaris Utama Pertamina itu memiliki kans besar untuk menang di Pilgub Sumut 2024.
“Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi salah satu nama cagub yang berpeluang besar untuk menang. Pengalaman sebagai Bupati Belitung Timur (2005-2010).
Lalu pada Tahun 2006, Ahok mengundurkan diri sebagai Bupati karena maju sebagai calon gubernur Bangka Belitung,” terangnya.
“Kemudian Ahok maju dan duduk sebagai Anggota DPR RI, dari partai Golkar (2009-2014). Ahok kemudian menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta (2012-2017).
Terakhir Ahok diberi amanah sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, dan mengundurkan diri (2024),” sambungnya.

Terlebih, dirinya juga melihat daftar kandidat dalam bursa cagub Sumut 2024, ia meyakini Ahok bisa menciptakan sejarah dengan memenangkannya.
"Terutama jika Pilkada Sumut akan diikuti oleh 4 pasangan calon (Paslon), yakni menantu Jokowi, Edy Rahmayadi, dan Musa Rajekshah (Ijeck), maka Ahok akan memenangkan Pilkada Sumut. PDIP akan menciptakan sejarah baru dengan Gubernur baru di Pemilu 2024," ucapnya.
Bagaimana kekuatan Bobby Nasution di Pilgub Sumut?
Pengamat sosial dan pemerintahan, Arifin Saleh Siregar, mengatakan Bobby Nasution kemungkinan berebut rekomendasi dengan Musa Rajekshah alias Ijeck.
Ijeck merupakan Ketua DPD Golkar Sumut.
Tentu sebelum dipastikan maju dalam Pilgub Sumut, Bobby harus berusaha mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Kemungkinan ada tiga paslon yang bersaing di Pilgub Sumut; Musa Rajekshah, Bobby Nasution, dan Eddy Rahmayadi. Sebelum nama Ahok muncul.
Basis suara jika Ijeck, Bobby, Edy maju masih meraba-raba.
Tapi yang jelas suara kader Golkar yang memilih Golkar kemarin kemungkinan akan tetap ke suara Bobby.
"Tapi waktu menjadi variabel berikutnya. Kita belum tahu faktor politik apa yang tersaji ke publik karena masih panjang ini. Jadi nanti masih banyak hal yang mempengaruhi," ucapnya.
"Kita lihat basis Politik tentu belum bisa diyakini faktor penentu, apalagi Pileg berbeda jauh dengan Pilkada," imbuhnya.
Terkait bakal calon Wakil Gubernur dari Musa Rajekshah, sepertinya tidak begitu signifikan mendongkrak suara.
Seringkali atau beberapa kali dalam beberapa daerah justru keberadaan wakil kepala daerah bisa menggerus suara kepala daerahnya.
Makanya Ijeck harus berhati-hati menentukan calon Wakilnya.
Pertama, walaupun tidak memiliki basis massa yang banyak atau berbagai modal setidaknya calon wakil eksistensi tinggi dan penolakan di masyarakat.
"Kalau kita lihat dari mana, tentu dari faktor daerah, suku dan popularitasnya spesifikasi calon wakilnya," ujarnya.
"Segala kemungkinan masih bisa terjadi dalam konteks Politik, termasuk seandainya Ijeck berpasangan dengan Bobby atau sebaliknya," imbuhnya.
"Perkembangannya pun hari perhari, di menit terakhir bisa berubah nanti. Sumatra Utara sudah sering mengalami hal seperti itu," katanya.
"Pernah dulu, sudah mau daftar ke KPU, rupanya salah satunya nggak jadi," imbuhnya.
"Seandainya Musa Rajekshah, Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution maju kita lihat variabel dukungan partai politik, variabel waktu, variabel persiapan dari Wakil," katanya lagi.
"Kemungkinan dukungan daerah dan pusat, karena tiga orang ini memiliki peluang yang sama, basis dan kelebihan masing-masing," imbuhnya.
"Kita juga menunggu proses tarik menarik apakah Golkar memilih Bobby atau Ijeck," ujarnya.
"Bobby sangat dikenal karena dekat dengan istana. Di Medan juga punya tim yang solid setidaknya yang bermain di media sosial. Pemilih generasi Z juga kita lihat. Kenapa dia maju punya hitung- hitungan, baik Ijeck, Bobby dan Edy," tandas Arifin.
Sumber: Kompas TV
Rekam Jejak Constant Karma, Cawagub Baru Pasangan Benhur Tomi Mano, Gantikan Yeremias Bisai |
![]() |
---|
Bupati Termuda di Jawa Barat Ini Punya Harta Kekayaan Rp1,4 Miliar di Usia 28 Tahun, Dulu Kerja Apa? |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga yang Tawari Vokalis Sukatani Jadi Guru Lagi |
![]() |
---|
Breaking News! Putusan MK Pilkada Barito Utara, 2 TPS Ini Wajib Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|
Pilkada Pasaman 2024 Diulang, Anggit Kurniawan Didiskualifikasi MK, Sembunyikan Status Mantan Napi |
![]() |
---|